Oleh : Viktor Awoitauw )*
Upaya penyelamatan Pilot Susi Air yang disandera oleh KST Papua terus dilakukan secara maksimal oleh semua jajaran aparat keamanan dengan berbagai macam langkah dan strategi, yang mana terus mengutamakan langkah persuasif dan juga negosiasi dengan banyak pihak. Tentunya hal itu menjadi pergerakan yang sangat tepat untuk dilakukan karena nantinya akan mencegah berbagai macam hal buruk terjadi di Bumi Cenderawasih.
Pilot Maskapai Penerbangan Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens saat ini memang masih terus disandera oleh kelompok separatis dan teroris (KST) Papua pimpinan Egianus Kogoya. Diketahui, terhitung sudah sekitar 3 (tiga) bulan penyanderaan tersebut terjadi, yakni sejak gerombolan tersebut melakukan pembakaran kepada pesawat Susi Air yang dipiloti oleh pria kewarganegaraan Selandia Baru tersebut, yakni pada hari Selasa, tanggal 7 Februari 2023 lalu.
Menanggapi adanya peristiwa penyanderaan itu, Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI), K.H. Ma’ruf Amin yang juga merupakan Ketua Badan Pengarah Papua (BPP) mengungkapkan bahwa untuk menanggapi kasus itu, Pemerintah RI terus berupaya dan terus berhati-hati dalam misi penyelamatan sang pilot demi bisa terus menjaga keselamatan pihak yang bersangkutan, termasuk juga sama sekali tidak menginginkan adanya jatuh korban dari pihak manapun.
Sebenarnya, sama sekali tidak bisa dipungkiri bahwa seluruh pasukan aparat keamanan dari personel gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan Badan Intelijen Negara (BIN) di Tanah Air tentunya sangat mampu dengan cepat dan memiliki kekuatan untuk melakukan pembebasan tersebut, namun tentunya perhitungan juga terus dilakukan agar misi penyelamatan itu tidak mengakibatkan siapapun mengalami luka atau cedera.
Terlebih, memang sejatinya Kapten Philip Mark Mehrtens sendiri merupakan seorang pilot dari warga negara asing (WNA) yang memiliki hak penuh untuk bisa mendapatkan perlindungan secara sangat maksimal di wilayah Indonesia. Sehingga tentunya seluruh jajaran aparat keamanan pun akan dengan semaksimal mungkin mengupayakan misi penyelamatan tersebut dan menumpas habis KST Papua.
Bahkan, misi pembebasan Pilot Susi Air itu dari tangan gerombolan kelompok separatis dan teroris di Bumi Cenderawasih pimpinan Egianus Kogoya juga telah dibahas dalam rapat internal, yang mana secara langsung instruksi juga telah diberikan pada seluruh jajaran aparat keamanan TNI, Polri dan BIN untuk melakukan upaya penyelamatan dengan tetap terus menjaga kondisi dan keamanan di Papua secara kondusif di sisi lain.
Rapat koordinasi sudah dilakukan oleh Pemerintah RI, dan juga komitmen sangat kuat telah dilakukan oleh semua pihak untuk secara khusus berusaha dalam melakukan pembebasan sandera namun di lain pihak tetap berusaha menjaga keamanan sehingga sama sekali mampu meminimalisasi adanya korban.
Oleh karenanya, aparat keamanan dan juga Pemerintah RI terus mengupayakan langkah diplomasi menjadi salah satu langkah utama demi terus bisa menjaga keselamatan dari sandera. Akan tetapi, tentunya pihak aparat keamanan tidak akan hanya berhenti pada langkah diplomasi saja, melainkan juga telah menyiapkan beberapa langkah alternatif lainnya.
Penting pula Pemerintah RI dan aparat keamanan memiliki cadangan strategi atau lain, seandainya apabila ternyata justru upaya diplomasi secara damai mungkin saja teta[ gagal dalam misi penyelamatan Pilot Susi Air tersebut.
Sementara itu, Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Christina Aryani sangat meyakini bahwa seluruh jajaran aparat keamanan personel gabungan TNI, Polri hingga BIN mampu membebaskan Pilot Philip mark Mehrtens yang disandera oleh KST Papua.
Bagaimana tidak, pasalnya memang selama ini semua jajaran aparat keamanan sendiri telah memiliki rangkaian strategi yang baik dan juga sangat terukur. Pendekatan yang pertama dan menjadi prioritas untuk dilakukan pun, merupakan pendekatan secara persuasif.
Maka dari itu, dukungan moral secara penuh terus saja mengalir dari semua elemen masyarakat di Indonesia untuk mendukung penuh upaya aparat keamanan di lapangan yang terus secara maksimal mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air tersebut. Optimisme juga sangat banyak diberikan oleh masyarakat pada jajaran TNI, Polri dan BIN karena berbekal segudang pengalaman dan juga latihan yang selama ini terus dilakukan dengan keras, sehingga tugas pembebasan tersebut bisa diselesaikan dengan sangat baik pada waktunya.
Sejauh ini, langkah dari aparat keamanan yang mengedepankan negosiasi dengan menggandeng semua pihak, termasuk juga pendekatan-pendekatan persuasif lainnya pun dinilai oleh banyak masyarakat sudah menjadi pilihan langkah yang sangat tepat di lapangan. Justru pendekatan yang persuasif tersebut dianggap sebagai kunci penting karena dinilai akan meminimalisasi jatuhnya korban, kemudian juga akan mampu meminimalisir pula efek dan dampak buruk bagi solusi masalah di Papua.
Misi penyelamatan Pilot Susi Air, yakni Kapten Philip Mark Mehrtens terus secara maksimal diupayakan oleh seluruh jajaran aparat keamanan. Langkah yang persuasif dengan sangat banyak kehati-hatian tersebut mendapatkan banyak sekali dukungan dan juga apresiasi dari berbagai pihak kalangan masyarakat.
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Bandung