Suarapapuanews, Jakarta– Radikalisme masih menjadi ancaman bangsa di era keterbukaan informasi. Oleh sebab itu, diperlukan implementasi nasionalisme guna mencegah penyebaran paham radikal yang dapat menciptakan perpecahan bangsa.
Bukan menjadi hal yang baik apabila dalam suatu negara dengan azas demokrasi seperti Indonesia, namun masih ada saja orang-orang atau sekelompok masyarakat yang ternyata menganut paham radikal garis keras. Hal tersebut tentunya akan mengancam kerukunan antar warga negara dengan tidak adanya sikap toleransi di masyarakat. Selain itu, memang sudah sangat tidak sesuai dengan cita-cita luhur dari para pendiri bangsa yang menggaungkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Maka dari itu sangat penting adanya sebuah implementasi Nasionalisme, khususnya bagi para remaja generasi penerus Bangsa supaya mereka tidak mudah tergerus dengan arus globalisasi dan justru malah lupa dengan jati diri kebangsaannya sendiri serta akhirnya lebih menggaungkan sesuatu yang berasal dari luar negeri.
Hal tersebut sangat nyata, utamanya dalam era serba digital seperti sekarang ini. Bagaimana respon dari para milenial dalam berselancar di media sosial, seluruh aspek tersebut tidak luput dari pantauan Pangdam Jaya Mayjen Untung Budiharto. Maka dari itu dirinya berharap generasi muda agar mampu untuk lebih mengkapitalisasi rasa Nasionalisme pada generasi penerus.
Dalam rangka mengajarkan semangat Nasionalisme kepada para palajar khususnya, Pangdam Jaya Mayjen Untung Budiharto langsung membentuk sebuah program yang dinamakan Army Go to School dengan tujuan utama yakni memberikan edukasi kepada para milenial mengenai wawasan Nasionalisme. Tentunya gerakan tersebut berguna untuk bisa mencegah masuknya paham-paham terlarang di kalangan anak muda.
Mayjen Untung Budiharto mengatakan bahwa kegiatan tersebut akan secara langsung didatangi oleh pada Komandan Distrik Militer (Dandim) yang akan datang ke sekolah-sekolah supaya para milenial tersebut mampu untuk memiliki kesadaran bela negara dan bela Pancasila secara kuat.
Bukan tanpa alasan program ini dibuat, Pangdam Jaya tersebut menjelaskan bahwa dirinya hendak mempersiapkan para anak muda supaya tetap bisa menjaga eksistensi bangsa. Baginya, dasar dari penjagaan akan eksistensi Bangsa ini terletak dalam basic pemahaman ideologi NKRI. Sangat penting menurutnya supaya semangat untuk membangun Bangsa harus bisa dilanggengkan secara turun-menurun.
Senada dengan yang dikatakan oleh Mayjen Untung Budiharto, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan bahwa Nasionalisme memang merupakan hal yang sangat penting untuk bisa diajarkan kepada generasi muda penerus Bangsa. Hal tersebut lantaran terdapat bela negara, nilai-nilai cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, meyakini Pancasila sebagai ideologi negara serta rela untuk berkorban demi bangsa dan negara.
Ketika para milenial sudah benar-benar melekat dalam hati mereka mengenai gagasan Nasionalisme tersebut, maka Muhadjir Effendy mengaku bahwa mereka akan dengan mudah mampu untuk mencegah penyebarluasan ajaran radikalisme. Lebih lanjut, dirinya juga menilai bahwa memang tidak bisa dipungkiri bahwa generasi muda adalah merupakan ujung tombak dari upaya bela negara.
Muhadjir juga mengimbau kepada seluruh generasi muda agar mampu membentuk mental dan jiwa kepemimpinan mereka serta berani untuk bersikap keras bahkan kepada diri mereka sendiri. Hal tersebut baginya adalah sebuah prasyarat supaya mudah mengendalikan diri dan tidak gampang terpengaruh dengan lingkungan yang negatif, utamanya yang menjurus pada hal-hal berbau radikalisme dan intoleransi apalagi sampai bermuara pada berbagai macam tindak kekerasan serta ekstremisne yang tentunya bisa mengancam keutuhan NKRI.
Pada kesempatan yang lain, Wakil Ketua DPR Jazilul Fawaid mengaku bahwa dirinya sangat prihatin dengan kasus radikalisme yang belakangan ternyata masih ada dan terus bergerak ke berbagai arah. Dirinya menegaskan bahwa hal tersebut tentu sangatlah berbahaya untuk Bangsa dan akar permasalahan dari kemunculan gagasan radikalisme adalah kurangnya atau menurunnya rasa Nasionalisme.
Nasionalisme sendiri memang merupakan hal yang sangat penting karena itu menjadi dasar utama pembentukan ideologi cinta tanah air. Apabila generasi penerus Bangsa telah luntur semangat nasionalismenya, maka bukan tidak mungkin radikalisme serta ekstrimisme akan semakin menjamur di Indonesia.
)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute
(MY/AA)