ayo buat website

Pemerintah Tegaskan MBG Sebagai Investasi Jangka Panjang Bangsa

Suara Papua - Monday, 29 September 2025 - 19:09 WITA
Pemerintah Tegaskan MBG Sebagai Investasi Jangka Panjang Bangsa
 (Suara Papua)
Penulis
|
Editor

Oleh: Amelia Rani )*

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini semakin mendapat perhatian luas sebagaisalah satu program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Kehadiranprogram ini tidak sekadar memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, tetapi juga menjadi instrumen strategis dalam menyiapkan fondasi generasi unggul menujuIndonesia Emas 2045. Pemerintah menegaskan bahwa MBG bukanlah bebananggaran, melainkan investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa.

Dalam sosialisasi MBG di Banjarbaru, Anggota Komisi IX DPR RI, Mariana, menyampaikan bahwa pemenuhan gizi sejak dini merupakan landasan penting untukmencetak generasi unggul. Ia menekankan bahwa MBG bukan hanya menghadirkanmakanan bergizi gratis, tetapi juga memberi pemahaman kepada masyarakat tentangpentingnya pola makan sehat, seimbang, dan berkelanjutan. Dengan demikian, program ini bekerja di dua sisi sekaligus, yaitu menyediakan kebutuhan langsung dan menanamkan kesadaran jangka panjang.

Komitmen yang sama juga ditegaskan Anggota Komisi IX DPR RI, Sihar Sitorus. Menurutnya, MBG adalah bukti nyata perhatian pemerintah dalam memastikan aksesgizi merata di seluruh lapisan masyarakat, khususnya bagi anak usia sekolah, ibuhamil, dan lansia. Ia menekankan bahwa anak-anak sehat hari ini adalah pemimpinbangsa di masa depan, sehingga pemenuhan gizi harus ditempatkan sebagai prioritasutama. Sihar juga menjelaskan bahwa program MBG disusun dengan standar Angka Kecukupan Gizi sehingga setiap penerima memperoleh nutrisi sesuai kebutuhan tubuhmereka.

Lebih jauh, Sihar menyoroti bahwa manfaat MBG tidak berhenti pada aspek kesehatansemata. Dengan keberadaan Sentra Penyedia Program Gizi (SPPG), program ini juga berperan dalam menggerakkan perekonomian daerah. Setiap sentra mampu melayaniribuan penerima manfaat sekaligus, serta menyerap puluhan tenaga kerja lokal.

Artinya, selain memperkuat ketahanan gizi, MBG juga membuka peluang ekonomi baruyang langsung dirasakan masyarakat. Data dari Tapanuli Tengah menunjukkan adanyasembilan titik SPPG yang aktif beroperasi, menjadi bagian dari total 239 SPPG di Sumatera Utara. Kehadiran fasilitas ini diharapkan mampu menekan angka kekurangangizi sekaligus memperkokoh daya tahan sosial-ekonomi masyarakat.

Dari sisi kebijakan makro, pakar ekonomi Fakhrul Fulvian menilai program MBG sepatutnya dipahami sebagai investasi jangka panjang yang mendukung pertumbuhanberkelanjutan. Menurutnya, makanan bergizi gratis bukanlah beban negara, melainkanuang muka bagi lahirnya generasi produktif di masa depan.

Fakhrul menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi sejati dimulai dari hal-halmendasar, seperti meja makan keluarga pedesaan dan kotak makan siang anaksekolah yang tidak lagi kosong. Dengan kata lain, kebijakan pangan gratis inimembangun kapasitas manusia secara langsung, yang pada akhirnya akan berdampakpada meningkatnya daya saing bangsa.

Fakhrul juga mengkritisi pola pikir lama dalam wacana fiskal yang cenderungmenganggap belanja modal sebagai investasi utama, sementara belanja sosialdipandang sebagai beban. Padahal, investasi pada sumber daya manusia melaluipenyediaan makanan bergizi, kesehatan, dan pendidikan dini justru memberikankeuntungan produktivitas jangka panjang. Dengan perspektif tersebut, program MBG layak dipandang sebagai salah satu strategi pembangunan yang visioner.

Pemerintah sendiri telah menargetkan agar manfaat MBG dapat dirasakan secaramerata di seluruh wilayah Indonesia pada akhir 2025. Target ini dinilai realistismengingat dukungan masyarakat semakin besar, serta adanya peningkatan kapasitaspenyelenggaraan di daerah. Monitoring dan evaluasi dilakukan secara rutin untukmemastikan program berjalan efektif dan tepat sasaran. Upaya ini menunjukkan bahwapemerintah tidak sekadar menyalurkan bantuan, tetapi juga membangun sistem yang berkelanjutan demi tercapainya hasil maksimal.

Jika dilihat secara menyeluruh, MBG memadukan berbagai dimensi pembangunanbangsa. Dari sisi kesehatan, program ini menekan risiko stunting dan memperbaikikualitas gizi generasi muda. Dari sisi pendidikan, gizi yang baik mendukungperkembangan kognitif anak sehingga mereka lebih siap menyerap ilmu pengetahuan. Dari sisi ekonomi, keberadaan SPPG menyerap tenaga kerja lokal dan menggerakkanusaha mikro, kecil, dan menengah. Sedangkan dari sisi sosial, MBG menjadi buktinyata hadirnya negara di tengah masyarakat dengan perhatian yang menyentuhkebutuhan dasar.

Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, MBG berfungsi sebagai salah satu motor penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan berdayasaing. Pemerintah telah menegaskan bahwa langkah ini adalah bentuk investasi jangkapanjang, bukan sekadar program bantuan sesaat. Dengan pemahaman yang kuatmengenai pentingnya gizi sejak dini, bangsa Indonesia semakin dekat dengan cita-citamenghadirkan generasi yang mampu memimpin dengan kualitas dan kapasitas terbaik.

Melalui MBG, pemerintah tidak hanya menjawab kebutuhan hari ini, tetapi juga menyiapkan pondasi kokoh untuk masa depan. Sebuah pondasi yang dibangun darianak-anak sehat, keluarga yang berdaya, dan masyarakat yang semakin sadar akanpentingnya gizi. Dengan dukungan semua pihak, program ini akan menjadi salah satukunci utama bagi tercapainya Indonesia Emas 2045 yang dicita-citakan. Pemerintahpun percaya bahwa dengan konsistensi kebijakan dan kesungguhan pelaksanaan, manfaat jangka panjang dari MBG akan dirasakan lintas generasi dan menjadi warisanberharga bagi bangsa.

)* Pemerhati Kebijakan Publik

Close Ads X
ayo buat website