Oleh : Frans Wijanarko )*
Sebagai langkah signifikan menuju keadilan sosial dan pembangunan nasional seperti yang tertuang dalam Pancasila Sila ke-5, Pemerintah telah berjanji dan melaksanakan pemberian pendidikan gratis bagi anak-anak di Papua. Komitmen ini dikemas dalam kerangka kebijakan afirmatif dan upaya integrasi nasional yang lebih luas, bertujuan untuk mengatasi kesenjangan dan mendorong peningkatan di dalam bidang sosial ekonomi di setiap wilayah Indonesia. Inisiatif ini tidak hanya menjadi tonggak sejarah di bidang pendidikan namun juga menjadi landasan dalam membina persatuan nasional, mengurangi kemiskinan, dan menjamin pembangunan berkelanjutan.
Komitmen pemerintah terhadap pendidikan gratis bagi anak-anak Papua bertujuan untuk mengatasi kesenjangan regional. Inisiatif ini mencakup penyediaan sekolah gratis dari tingkat dasar hingga menengah, dengan dukungan tambahan untuk pendidikan tinggi melalui beasiswa dan bantuan keuangan lainnya. Hal ini termanifestasikan melalui program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) dan Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK), beasiswa Otsus (Otonomi Khusus), dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Kerangka kebijakan ini juga mencakup pembangunan infrastruktur, program pelatihan guru, dan integrasi kurikulum yang relevan dengan budaya untuk memastikan bahwa pendidikan di Papua dapat diakses dan bersifat inklusif.
Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa ini bukti nyata untuk memberikan akses yang lebih luas, merata dan nyata bagi seluruh pelajar di setiap pelosok Indonesia, bahwa setiap anak Indonesia dari berbagai latar belakang berhak memperoleh pendidikan yang berkualitas dan berkelanjutan. Diharapkan anak-anak Papua yang telah memperoleh bantuan pendidikan dapat semangat untuk berkontribusi dan melakukan perubahan di Bumi Cenderawasih.
Untuk memastikan keberhasilan inisiatif ini, pemerintah telah mengadopsi pendekatan multi cabang. Pertama, pembangunan infrastruktur. Investasi yang signifikan sedang dilakukan untuk membangun dan meningkatkan kualitas sekolah, terutama di daerah terpencil dan pedesaan. Hal ini mencakup pembangunan sekolah baru, renovasi sekolah yang sudah ada, dan penyediaan fasilitas penting seperti perpustakaan, laboratorium, dan fasilitas olah raga.
Kedua, pelatihan dan rekrutmen guru. Menyadari pentingnya peran pendidik, pemerintah fokus pada pelatihan dan perekrutan guru yang berkualitas. Insentif khusus ditawarkan untuk mendorong guru bekerja di Papua, dan program pengembangan profesional untuk meningkatkan keterampilan dan menyesuaikan metode pengajaran dengan konteks lokal.
Wakil Presiden Indonesia Ma’ruf Amin selaku Ketua Badan Pengarah Percepatan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) sangat menaruh perhatian terhadap upaya mewujudkan sumber daya manusia unggul di tanah Papua melalui pemberian beasiswa Cendekia Baznas kepada para guru Papua. Menurutnya, meningkatkan mutu guru dan dosen merupakan salah satu kunci utama dalam membangun pendidikan di Papua.
Ketiga, kurikulum dan integrasi budaya. Kurikulum disesuaikan untuk mencerminkan keragaman budaya dan bahasa di Papua. Hal ini melibatkan memasukkan bahasa lokal dan studi budaya ke dalam program pendidikan, sehingga menumbuhkan rasa identitas dan rasa memiliki di antara anak-anak Papua.
Keempat, keterlibatan dan dukungan masyarakat. Keberhasilan inisiatif pendidikan sangat bergantung pada keterlibatan masyarakat. Pemerintah bekerja sama dengan masyarakat lokal, pemimpin suku, dan LSM untuk memastikan bahwa kebijakan pendidikan diterapkan secara efektif dan peka terhadap budaya.
Komitmen pemerintah terhadap pendidikan gratis bagi anak-anak Papua mempunyai potensi dampak transformatif. Salah satu contohnya adalah dalam hal peningkatan sosial ekonomi. Pendidikan adalah alat yang ampuh untuk memutus siklus kemiskinan. Dengan menyediakan pendidikan gratis, pemerintah membekali anak-anak Papua dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mendapatkan kesempatan kerja yang lebih baik dan meningkatkan status sosial ekonomi mereka.
Selain itu, terwujudnya persatuan dan integrasi nasional. Mempromosikan pendidikan di Papua berkontribusi pada persatuan nasional dengan mengatasi kesenjangan regional dan menumbuhkan rasa memiliki di antara masyarakat Papua. Hal ini membantu menjembatani kesenjangan antara Papua dan daerah lain, serta mendorong identitas nasional yang lebih inklusif dan kohesif.
Begitu juga dengan terwujudnya pelestarian dan kesadaran budaya. Mengintegrasikan budaya lokal ke dalam kurikulum pendidikan membantu melestarikan dan mempromosikan warisan Papua. Hal ini memastikan bahwa anak-anak tumbuh dengan rasa identitas yang kuat dan kebanggaan terhadap akar budaya mereka, sekaligus diperlengkapi untuk berpartisipasi dalam komunitas nasional dan global yang lebih luas.
Dan yang terakhir dan tidak kalah penting adalah terkait dengan pembangunan berkelanjutan. Pendidikan sangat penting untuk pembangunan berkelanjutan sebab masyarakat yang berpendidikan akan lebih siap untuk terlibat dalam praktik berkelanjutan, berpartisipasi dalam proses demokrasi, dan berkontribusi terhadap pembangunan wilayah secara keseluruhan. Komitmen Pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di Papua telah menghasilkan rasa puas pada warga Papua.
Ketua Umum Eksponen Muda Papua, Rahman Fatur mengatakan Presiden Jokowi dalam pemerintahannya berjalan efektif dalam membangun Papua, dan itu yang memang dirasakan dan juga secara realitas di lapangan demikian. Menurutnya, Jokowi menjalankan pemerintahan sangat luar biasa dalam pembangunan di sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, ekonomi, dan lainnya di Papua. Bahkan pembangunan tersebut sampai ke daerah pedalaman.
Janji pemerintah Indonesia untuk menyediakan pendidikan gratis bagi anak-anak Papua merupakan inisiatif penting yang mengatasi kesenjangan sejarah dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah. Meskipun tantangannya masih ada, potensi manfaat dari kebijakan ini sangat besar, memberikan harapan bagi peningkatan sosial-ekonomi, persatuan nasional, pelestarian budaya, dan pembangunan berkelanjutan.
Dengan berinvestasi pada pendidikan masyarakat, Indonesia mengambil langkah penting menuju masa depan yang lebih adil dan sejahtera bagi seluruh warga negaranya. Keberhasilan inisiatif ini akan bergantung pada komitmen berkelanjutan, implementasi yang efektif, dan keterlibatan aktif seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, masyarakat lokal, dan mitra internasional.
)* Penulis adalah Dosen Kesejahteraan Sosial di Bandung