ayo buat website

BIN Terus Lakukan Pendampingan Pada Anak-Anak Korban Gempa Cianjur

Suara Papua - Friday, 25 November 2022 - 09:36 WITA
BIN Terus Lakukan Pendampingan Pada Anak-Anak Korban Gempa Cianjur
 (Suara Papua)
Penulis
|
Editor

Suarapapuanews, Cianjur– Badan Intelijen Negara (BIN) terus  melakukan pendampingan kepada anak-anak korban bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur. Hal ini dilakukan untuk membangkitkan semangat anak-anak yang menjadi korban bencana.

 

Deputi VII BIN, Prabawa Ajie mengatakan pihaknya bukan kali pertama melakukan  pendampingan untuk trauma healing kepada anak-anak korban bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur.

 

Menurut Prabawa,  kegiatan pendampingan sudah pernah dilakukan sebelumnya pada Rabu (23/11). Dalam kesempatan itu juga, BIN telah mengupayakan pemulihan trauma healing kepada anak-anak korban gempa dan bekerjasama dengan para mahasiswa pecinta alam.

 

Hal tersebut disampaikan Prabawa Ajie saat berada di Posko Bantuan BIN yang terletak di jalan Labuan – Cianjur, Kecamatan Cugenang, Cianjur, kamis (24/11).

 

Prabawa Ajie sendiri memang sebelumnya telah menyebutkan pihaknya akan terus mengintensifkan upaya tersebut.

“Sebelumnya sudah kami lakukan dengan hal yang sama, namun konten pendampingannya jauh lebih sempurna yang saat ini. Untuk sebelumnya kami bekerja sama dengan rekan-rekan dari Mapala Jabodetabek, Banten dan Jawa Barat,” katanya.

 

Lebih lanjut, dirinya juga mengaku bahwa tujuan diadakannya pendampingan trauma healing tersebut agar anak-anak korban gempa Cianjur bisa kembali riang gembira.

 

“Tujuannya adalah bagaimana kita memberikan pendampingan kepada adik-adik kita yang masih kecil-kecil dalam menghadapi musibah bencana ini tentunya agar riang gembira,” ucap Ajie.

 

Prabawa Ajie mengungkapkan pendampingan yang dilakukan oleh BIN, mendapatkan respon yang positif dan sangat baik sekali dari anak-anak korban bencana.

 

“Hal tersebut menjadi sangat penting sekali karena sejauh ini pihaknya memang terus melakukan pendampingan psikososial agar mereka mampu menghadapi musibah dengan kuat”, tutur Deputi VII BIN.

 

“Ini sangat penting sekali, bagaimana kita memberikan pendampingan Psikososial, bagaimana kita membuat karakter anak-anak, sikap, motivasi sehingga anak-anak dalam menghadapi musibah bencana ini tetap kuat,” ungkapnya.

 

“Tadi ada kegiatan mendongeng, ada pembagian hadiah, tentunya ini upaya bagaimana anak-anak itu melupakan kejadian buruk yang mereka alami,” tambah Ajie.

 

“Tentunya dalam rangka pembentukan karakter anak-anak, tentunya akan kami intensifkan bekerja sama dengan stakeholder yang lain dengan harapan anak-anak itu cepat pulih,” pungkasnya.

 

Sementara itu, salah satu stakeholder yang melakukan kerja sama dengan pihak BIN untuk melakukan pendampingan trauma healing kepada anak-anak korban gempa Cianjur adalah berasal dari Yayasan Cinta Bangsa.

 

“Ada kegiatan sosial yang namanya Amanah Share, kita keliling Indonesia untuk mendampingi secara sosial buat anak-anak yang terkena bencana,” ungkap Cinta Rakhmati.

 

Secara khusus, pendampingan yang dilakukan adalah berupa psikososial dengan tujuan supaya anak-anak tidak memiliki rasa trauma yang berkelanjutan akibat kejadian bencana gempa tersebut.

 

“Kalau kami lebih ke pendampingan secara sosial mereka supaya tidak ada trauma yang berkelanjutan, namanya pendampingan psikososial. Biasanya dilakukan oleh relawan-relawan yang tidak memiliki background medis tapi sudah berpengalaman di bidang lapangannya,” katanya.

 

Sementara itu, perwakilan dari Yayasan Akasia, Ummy Latifah menjelaskan mereka melakukan pendekatan kepada anak-anak dengan bentuk mendongeng dan memberikan wawasan kebangsaan hingga kebudayaan.

 

“Akasia bergerak di bidang kebangsaan, tapi di dalamnya pendidikan, termasuk trauma healing bentuknya mendongeng. Materinya biasanya kebangsaan sama budaya, termasuk budi pekerti, sopan santun, cerita-cerita rakyat,” jelasnya.

 

Mengetahui bagaimana pihak BIN memiliki respon sangat cepat untuk berupaya membantu warga korban bencana gempa di Cianjur, Latifah merasa sangat senang dan salut.

 

Bahkan dirinya selaku relawan merasa sangat terwadahi dengan adanya kerja sama tersebut.

 

“Kami relawan merasa terwadahi dan kita diajak kerja sama, karena akses ke sini kan gak mudah,” jelasnya.

 

Dengan serangkaian kegiatan pendampingan trauma healing yang dilakukan oleh pihak BIN kepada anak-anak di posko, salah satu pengungsi pun merasa bahwa kegiatan tersebut sangatlah baik karena mampu menghilangkan trauma pada anak-anak.

 

“Baik sekali, karena itu menghilangkan trauma anak-anak. Terima kasih kepada semua karena mampu menghilangkan trauma anak-anak,” ucap Ida.

(CA/AA)

Tinggalkan Komentar

Close Ads X
ayo buat website