Oleh : Arsenio Bagas Pamungkas )*
Tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang terus stabil dan berada jauh di atas rata-rata dunia, bahkan di tengah kondisi ekonomi yang serba sulit dan ditengah ketidakpastian global seperti sekarang ini. Dengan adanya fakta tersebut, dunia pun langsung memberikan apresiasi dan mengakui keberhasilan Indonesia bahkan berharap agar bangsa ini bisa berperan lebih banyak lagi dalam upaya pengentasan kemiskinan di negara berkembang lain.
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund) IMF, Kristalina Georgieva menyatakan bahwa kondisi perekonomian di Tanah Air bisa dikatakan dalam keadaan yang baik dan juga stabil. Ekonomi di Indonesia bahkan terus terjaga meski sebenarnya dunia sedang berada di tengah situasi ekonomi yang penuh akan ketidakpastian.
Bahkan, bukan hanya stabil dan dalam keadaan yang baik saja, melainkan sama sekali perekonomian di Tanah Air tidak terganggu dengan segala gejolak ekonomi dunia lainnya dan ketidakpastian tersebut, yang mana justru tingkat ekonomi di Indonesia terus melaju hingga jauh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia.
Sementara itu, melihat bagaimana penilaian baik yang diungkapkan oleh IMF tersebut, Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa memang ekonomi di Tanah Air diperkirakan akan terus mengalami pertumbuhan bahkan hingga mencapai angka 5,1% (persen) pada tahun 2023 ini.
Tidak tanggung-tanggung, bahkan perkiraan akan pertumbuhan perekonomian di Indonesia tersebut bahkan juga akan terus stabil di titik 5% (persen) pada tahun 2024 mendatang.
Tentunya melihat data perkembangan ekonomi yang dimiliki oleh Tanah Air tersebut, International Monetary Fund kemudian memiliki harapan kepada Indonesia. Pihaknya berharap supaya Indonesia mampu untuk ikut serta dan berperan aktif dalam memberikan bantuan, khususnya kepada negara berkembang lainnya.
Bukan tanpa alasan harapan tersebut diberikan kepada Indonesia, pasalnya memang di samping negara ini sendiri memiliki perekonomian yang baik dan stabil, namun di sisi lain, negara berkembang lainnya memang sangat membutuhkan bantuan karena mereka menjadi pihak yang cukup terdampak akan ketidakpastian ekonomi dunia yang sedang terjadi.
Utamanya, harapan yang diberikan oleh IMF kepada Indonesia adalah agar dapat turut membantu upaya dalam pengentasan kemiskinan masyarakat di negara berkembang lain di dunia.
Harapan itu tentunya juga merupakan sebuah bentuk nyata dari bagaimana apresiasi tinggi yang diberikan oleh IMF kepada keberhasilan pengelolaan ekonomi di negeri ini. Tidak tanggung-tanggung, bahkan mereka mengatakan kalau Indonesia memiliki peranan yang penting di tengah situasi dunia saat ini yang memang sedang menghadapi banyak tantangan.
Pasalnya, dengan metode politik luar negeri yang dimiliki oleh Indonesia, jelas sekali bahwa bangsa ini mampu dan terus bisa untuk menjalin hubungan serta komunikasi yang baik bahkan dengan semua pihak atau semua negara tanpa terkecuali.
Maka dari itu, dengan kemampuan Indonesia yang memiliki politik luar negeri dan diplomasi internasional yang kuat tersebut, termasuk juga dengan kepemilikan pengelolaan ekonomi yang baik dan terus stabil, menjadikan posisi Tanah Air kini menjadi sangat penting bahkan di dunia dan harapan besar menyertai agar ada peranan lebih banyak lagi yang bisa dikontribusikan oleh negara ini.
Pada kesempatan lain, sejumlah agenda kegiatan yang dihadiri secara langsung oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Hiroshima, Jepang, terdapat pertemuan bersama dengan Presiden Komisi Uni Eropa untuk terus membahas akan penguatan ekonomi Tanah Air.
Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai bagaimana upaya untuk melakukan penguatan berbagai kemitraan strategis, yang mana diantaranya adalah negosiasi IEU, CEPA, serta bagaimana tindak lanjut dari JETP dan Global Gateway serya kerja sama kawasan Indo-Pasifik.
Momen itu juga digunakan oleh Pemerintah RI untuk menyampaikan seperti apa perkembangan kerja sama Green Investment melalui European Investment Bank (EIB), yang mana diketahui bahwa EIB sendiri telah resmi membuka kantor perwakilan mereka di Jakarta pada bulan Agustus tahun 2022 lalu.
Selain itu, dibahas pula mengenai isu deforestasi. Menko Airlangga menyampaikan bahwa pihaknya sangat perlu berbicara secara langsung terkait dengan mendorong capaian konkret yang akan mampu berdampak secara langsung bagi masyarakat di kedua nefara, yakni untuk negara-negara di Eropa dan Indonesia, khususnya dalam bidang ekonomi.
Kerja sama lain juga terus dibahas di banyak bidang seperti pada bidang otomotif, furnitur, makanan dan minuman, tekstil hingga produk-produk hijau seperti wood pellet. Dengan adanya pembahasan kerja sama tersebut, tentunya Indonesia berharap kepada para pelaku usaha, khususnya di Republik Korea untuk dapat memperluas investasi pada 5 (lima) sektor utama tersebut.
Memang mata dunia belakangan ini terus tertuju pada Indonesia. Bukan hanya karena terus berhasil memimpin dan menjadi tuan rumah dalam berbagai perhelatan di tingkat internasional, yang mana menyajikan pertunjukan yang sangat megah saja, melainkan tata kelola pemerintahan di Indonesia, khususnya pada bidang perekonomian pun terus dipuji. Bahkan tingkat pertumbuhan ekonomi Tanah Air pun diakui oleh IMF.
)* Penulis adalah kontributor Persada Institute