Labuan Bajo – Presiden Jokowi menutup KTT ASEAN ke -42 pada kamis (11/5). Kendati telah menghasilkan berbagai kesepakatan baru, Presiden mengingatkan bahwa tanpa adanya komitmen dan kerja keras hal tersebut sulit untuk diwujudkan.
Presiden pun menegaskan agar negara-negara ASEAN terus bersatu supaya kawasan Asia Tenggara memiliki peran yang signifikan. Pasalnya, Presiden menilai saat ini dunia dalam situasi yang tidak dapat terprediksi dan belum sepenuhnya pulih.
“Saya yakin kita semua percaya ASEAN bisa, asalkan satu kuncinya yaitu persatuan,” terangnya.
Selanjutnya, dalam acara press conference Presiden Jokowi juga menjelaskan bahwa ASEAN penting dan relevan bagi kawasan maupun dunia. Kerena itu, ASEAN akan terus berkontribusi bagi perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik.
Tidak hanya berkontribusi bagi stabilitas keamanan semata, ASEAN juga diharapkan mampu menjaga pertumbuhan ekonomi.
ASEAN, imbuh Presiden Jokowi, terus berupaya mengimplementasikan transaksi mata uang lokal dan konektivitas pembayaran digital antar negara sepakat untuk diperkuat.
“penerapan transaksi mata uang lokal sejalan dengan tujuan sentralitas ASEAN, negara kawasan Asia Tenggara menjadi kuat dan mandiri” tambah presiden.
Tak lupa, Presiden pun mengajak seluruh seluruh pimpinan negara ASEAN untu bersama-sama menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia.
Di tempat terpisah, Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid menegaskan ASEAN akan menjadi pusat stabilitas dan ekonomi dunia pada 2045 mendatang.
Dalam keterangan tertulisnya, Arsjad menilai berbagai proses ke arah tersebut akan disusun dalam sebuah roadmap demi mewujudkan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan yang berinovasi menuju inklusivitas yang lebih besar, seperti memperkuat sentralitas, memanfaatkan solusi inovatif, hingga memberikan advokasi inklusivitas bagi peningkatan ketahanan wilayah.
“ASEAN-BAC bersama para mitra terus berinovasi dalam penyusunan roadmap sehingga akan mewujudkan ASEAN sebagai kawasan yang stabil, damai, dan menjadi pusat stabilitas dan ekonomi dunia pada 2045,” ungkap Arsjad.
Selain itu, dia menjelaskan bahwa pemerintah mewakili sektor bisnis regional, ASEAN-BAC terus berupaya menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang menjunjung tinggi nilai-nilai inklusif bagi siapa pun untuk terus bertumbuh bersama.
****