Oleh : Theresia Wopari )*
Kekuatan tempur dengan maksimal dari aparat keamanan di Indonesia yang terdiri dari anggota personel gabungan TNI, Polri dan BIN siap untuk bisa sesegera mungkin menumpas KST Papua yang selama ini terus menimbulkan keresahan dengan banyaknya aksi sadis yang mereka lakukan. Selain itu, upaya untuk terus menjaga seluruh wilayah dan kedaulatan NKRI merupakan amanat dari UUD 1945 yang harus senantiasa dipatuhi.
Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua pimpinanEgianus Kogoya terus saja melakukan aksi sadis dan kejam. Diketahui bahwa pada hari Sabtu tanggal 15 April 2023 lalu, mereka kembali melakukan penyerangan pada aparat keamanan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Sebagai informasi, bahwa penyerangan tersebut dilakukan terhadap prajurit Satuan Tugas (Satgas) BatalyonInfanteri (Yonif) Raider 321 / Galuh Taura (GT) yang sedangmelakukan operasi dan memiliki misi untuk bisa membebaskan Pilot Susi Air bernama Philips Mark Mehrtensyang sedang disandera oleh KST Papua.
Dilaporkan pula Pratu Miftahul Arifin dinyatakanmeninggal dunia setelah almarhum ditembak oleh KST Papua dan juga terjatuh ke dalam jurang sedalam kurang lebih sekitar 15 meter. Adanya penyerangan tersebut juga dibenarkan oleh Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel KavHerman Taryaman.
Bukan hanya seorang, namun terdapat beberapa prajurit lain yang sempat turut diserang dan mengalami baku tembak dengan KST Papua, namun sampai saat ini kondisi mereka masih belum bisa dipastikan.
Karena aksi penyerangan ini, menyebabkan salah seorang prajurit aparat keamanan dari personel TNI bernamaPratu Miftahul Arifin gugur di lapangan. Sontak, terkait dengan kejadian tersebut, Kepala Pusat Penerangan(Kapuspen) TNI, Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono menegaskan bahwa pihaknya sama sekali tidak akan pernah mundur meski sejengkal pun untuk terus menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Bukan hanya mengaku tidak takut dan sama sekali tidak akan mundur untuk terus memperjuangkan keutuhan NKRI, namun pihak TNI pula, seperti ungkap Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono telah memerintahkan seluruhjajarannya untuk memgambil tindakan dan bahkanmengirimkan bantuan tempur dengan kekuatan yang maksimal.
Senada, sebenarnya usulan agar Pemerintah dan aparat keamanan personel gabungan, khususnya dari TNI, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan Badan Intelijen Negara (BIN) mampu mengerahkan kekuatan penuh mereka dalam menumpas KST Papua juga sudah diserukan oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Bambang Soesatyo.
Menurut Bamsoet memang seluruh tindakan dan aksi yang sudah jelas sangat mengganggu bagi kedaulatan NKRI dan juga telah banyak menelan korban jiwa, maka hal tersebut sama sekali tidak boleh untuk terus dibiarkan dan harus sesegera mungkin dihentikan.
Dirinya menambahkan bahwa Pemerintah RI dan seluruh aparat keamanan sama sekali tidak perlu takut dengan tudingan adanya pelanggaran hak asasi manusia (HAM) ketika hendak menumpas KST Papua. pasalnya, tindakan dari kelompok separatis dan teroris tersebut sendiri yang sudah dengan sangat jelas melanggar HAM dan membuat banyaknyawa dari putra-putri terbaik bangsa gugur.
Justru dalam hal berhadapan dengan KST Papua seperti ini, memang hal yang menjadi jauh lebih adalah bagaimana upaya untuk bisa menyelamatkan dan terus menjaga nyawadari putra-putri terbaik bangsa Indonesia, serta untuk terus menyelamatkan kedaulatan NKRI.
Bahkan, menjaga kedaulatan bangsa dengan sangat kuat tersebut juga telah termaktub dalam Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang mana telah diamanatkan bahwa sama sekali tidak boleh ada sejengkal tanah di NKRI yang lepas dari bangsa ini.
Bagaimana tidak membuat geram, pasalnya memang dalam beberapa waktu belakangan ini saja memang sudah sangat meresahkan. Maka dari itu, para aparat keamanan TNI, Polri dan BIN harus bisa melakukan pengejaran dan juga menindak dengan sangat tegas terhadap KST Papua tanpa ragu bahkan dengan kekuatan yang sangat penuh.
Harus ada penguatan dan peningkatan keamanan pula di wilayah konflik Papua tersebut. Maka hendaknya aparat keamanan melakukan pengajian secara tepat dan cepat, termasuk bagaimana langkah dan efektifitas dalam menumpas KST Papua.
Karena korban yang sampai saat ini masih saja terus berjatuhan akibat adanya konflik yang tidak berkesudahan di Bumi Cenderawasih tersebut memang harus bisa segera diselesaikan. Beberapa langah yang mungkin bisa dilakukanadalah parat aparat keamanan personel gabungan TNI, Polri dan BIN agar bisa menggencarkan patroli gabungan di seputaran wilayah Papua, khususnya pada objek vital maupun lingkungan penduduk untuk bisa memberikan rasa aman sekaligus mempersempit ruang gerak KST Papua.
Penumpasan kelompok separatis dan teroris Papua memang merupakan hal yang sudah dibutuhkan dan harus segera dilaksanakan. Bahkan, aparat keamanan pun tidak perlu menahan lagi dan bisa segera mengerahkan seluruh kekuatan tempurnya secara maksimal demi menjaga kedaulatan NKRI.
)* Penulis adalah Mahasiswa Papua tinggal di Bandung