Manggarai Barat – TNI, Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri terus bersinergi dalam hal mengamankan penyelenggaraan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo.
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto, S.E., M.M mengatakan agar personel yang tergabung dalam Satgas Pengamanan (Pam) untuk memaksimalkan keamanan wilayah yang diberikan kepada para pejabat VVIP beserta delegasi yang hadir dalam KTT ASEAN di Labuan Bajo.
“Diharapkan semua Pejabat yang telah ditunjuk dan terlibat dalam Pengamanan kegiatan KTT Asean Summit ke 42, agar segera melaksanakan persiapan dan pengecekan alat peralatan dan personel, serta tempat kegiatan, sehingga nantinya tidak terjadi kesalahan sekecil apapun,” kata Pangdam, saat memimpin rapat koordinasi pengamanan KTT ASEAN di Labuan Bajo.
Berdasarkan pengalaman saat sukses mengamankan KTT G20 Bali tahun 2022 lalu, Pangdam menyampaikan harapannya agar pada event KTT Asean Summit ke 42 kali ini semuanya juga dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Kadiv Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho, juga mengatakan bahwa pengamanan KTT ASEAN 2023 akan mempedomani kesuksesan pengamanan KTT G20 di Bali.
“Dipersiapkan dengan mempedomani success story pengamanan G20,” katanya kepada media.
Sebelumnya, Kapolri menyampaikan amanat kepada jajaran bahwa ada beberapa agenda nasional dan internasional yang membutuhkan pengamanan ekstra agar dapat berjalan aman, lancar dan terkendali.
“Polri pernah mengalami success story saat pengamanan KTT G20, ASEAN Summit kita siapkan dengan baik, sehingga nama bangsa kita harum di mata internasional,” jelas Kapolri.
Sementara itu, untuk mengamankan perairan, Mabes Polri memberikan dua unit kapal patroli tipe C1, yang diberi nama KP Pulo Pomana dan KP Pulo Padar, kepada Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam rangka mendukung dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Kami berterimakasih kepada pimpinan Polri yang sudah memberikan dua kapal yang cukup besar untuk NTT. Kapal ini memang sangat dibutuhkan,” ucap Kapolda NTT Irjen Pol Johnny Asadoma.
Kapal-kapal tersebut, lanjut Johnny, digunakan untuk operasi-operasi penanggulangan kriminal trans nasional maupun pertolongan dan pencarian, serta perlindungan kepada masyarakat.
“Kita lihat di sini ada perdagangan manusia, pencurian ikan secara ilegal maupun digunakan untuk pertolongan terhadap kecelakaan laut,” katanya.
Johnny menambahkan bahwa satu unit akan ditempatkan di Labuan Bajo dan satu lainnya di Rote Ndao.
“Pengamanan ASEAN Summit akan kita geser satu kapal kesana, untuk membantu TNI mengamankan para kepala negara yang akan hadir di Labuan Bajo,” tutur Johnny.
Sementara itu, Badan Intelijen Negara (BIN) juga memastikan pengamanan kawasan-kawasan yang menjadi venue utama dan sekitarnya untuk penyelenggaraan KTT ASEAN ini. Selain itu, BIN juga turut mengantisipasi sejumlah ancaman teror dan gangguan lainnya, agar ASEAN Summit dapat berjalan dengan aman dan lancar. []