Morowali Utara – Kondisi terkini pasca insiden bentrok di PT. GNI sudah berjalan normal dan kondusif dimana para karyawan bekerja dan beraktivitas seperti biasa meskipun masih dijaga oleh pihak keamanan.
Terkait hal tersebut, tokoh agama Ustadz Faisal Dg. Siame, Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) kabupaten Morowali Utara memberikan himbauan kepada seluruh masyarakat dan pekerja PT. GNI untuk membantu dalam menciptakan situasi yang kondusif.
“Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Morowali Utara untuk tetap beraktivitas sebagaimana biasa khususnya kepada seluruh karyawan, pekerja yang berada di lingkup perusahaan PT. GNI,” ujarnya.
Ustadz Faisal mengajak serta seluruh masyarakat untuk tidak terprovokasi terhadap isu-isu yang beredar dan tetap menjaga keamanan dan ketertiban untuk kelangsungan iklim investasi yang ada di Morowali Utara.
“Bersama-sama kita menjaga keamanan dan ketertiban sehingga iklim investasi tetap berjalan sebagaimana biasanya,” kata ustadz Faisal.
Selain itu, ia juga mengapresiasi kepada seluruh pihak yang terkait dalam menciptakan keadaan kondusif terutama kontribusi dari TNI/Polri yang membantu meredam kerusuhan yang terjadi di lokasi PT. GNI.
“Saya mengapresiasi kepada aparat keamanan TNI/Polri dan juga pemerintah yang sudah mengendalikan suasana sehingga menjadi aman dan kondusif,” katanya.
Disisi lain, tokoh adat masyarakat Bunta Drs. J. Pode Tobogu mengatakan bahwa kehadiran PT. GNI memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat Bunta.
“Dalam perkembangan selanjutnya, kami masyarakat adat Bunta bersyukur dengan adanya PT. GNI dimana masuk di daerah kami, dengan masuknya PT. GNI memberikan tingkat ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Bunta,” ujar Pode Tobogu
Sebagai informasi, PT GNI masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) Indonesia di bidang hilirisasi minerba. Dalam hal ini, PT GNI menghasilkan produk ferronickel yang kemudian diolah menjadi besi stainless yang digunakan untuk produksi stainless dan industri besi nickel alloy.
PT GNI mampu menghasilkan 10-12 persen Nickel Pig Iron (NPI) dengan kapasitas produksi pertahun 2,000,000 metrik ton. Hasil produksi disuplai langsung kepada konsumen yang kemudian diolah lagi menjadi produk yang dapat digunakan sehari-hari.