CIANJUR — Dua pekan selepas bencana alam gempa bumi di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, banyak pihak kini fokus untuk memulihkan situasi pasca bencana. Hal serupa juga dilakukan oleh Posko Bantuan Kemanusiaan Badan Intelijen Negara (BIN) yang tanpa henti mengadakan acara trauma healing untuk menjaga senyum anak-anak.
Posko Kemanusiaan BIN yang berdiri di jalan lintas Labuan, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, memang terus berkomitmen meringankan beban warga yang terdampak gempa, termasuk kepada anak-anak. Hari ini, Sabtu (10/12/2022) pagi, Posko BIN menggandeng Humoria.ID Jakarta untuk mengadakan acara trauma healing berupa hiburan, permainan, dan membaca dongeng.
“Kami merupakan sekumpulan manusia Indonesia yang peduli pada dunia humor tanah air. Tentu saja, kami sangat menyukai, bahkan mencintai segala jenis kelucuan yang bisa membuat tersenyum bahkan sampai terpingkal-pingkal”, tulis Humoria.id pada laman websitenya.
Hury, Koordinator Humoria.id menyatakan kedatangannya di Posko BIN untuk membantu menghibur anak-anak yang terdampak akibat bencana alam gempa Cianjur sesuai dengan kemampuan kami. Hal itu juga diaminkan oleh Pelawak Senior, Suprapto Suryani (67 tahun) dimana acara ini semata untuk menghibur anak-anak korban gempa Cianjur.
“Melalui acara hiburan ini semoga bisa menghibur anak-anak sekaligus mengurangi rasa trauma yang dirasakan akibat bencana gempa”, ucap Suprapto alias Prapto Pempek. Tawa canda dan senyum riang terpancar dari puluhan anak-anak pengungsi di Posko Bantuan BIN. Gelak canda dan tawa berhasil membuat suasana cair di tenda pengungsian.
“Kami juga mengapresiasi upaya bantuan kemanusiaan BIN dalam meringankan beban anak-anak, karena mereka butuh dihibur, diajak tertawa biar ingatan yang buruk akibat gempa tidak berlarut-larut” imbuh Prapto.
Mengiyakan pesan tersebut orangtua dari anak-anak penyintas gempa, Peni Febriyanti (28), mengatakan bahwa anaknya terhibur dangan adanya kegiatan trauma healing ini. Acara semacam ini menjadi salah satu yang ditunggu, ucap Peni, agar anak tidak bosan berada di tenda.
“Kami orang tua juga senang dengan adanya kegiatan trauma healing ini, karena biasanya anak-anak murung jadi kegiatan semacam ini ditunggu-tunggu biar anak tidak bosan bisa tertawa senang,” tutupnya.