Surabaya – Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) merupakan tempat ideal untuk menggodok calon pemimpin bangsa dari generasi muda kalangan mahasiswa, karena di dalamnya akan menampung seluruh mahasiswa berprestasi penerima beasiswa dari berbagai provinsi tanpa membedakan.
Pembangunan AMN di Surabaya sudah mulai dilakukan oleh Kementerian PUPR sejak bulan September 2021 lalu dan sudah rampung 100% pada Mei 2022.
Dirjen Cipta Karya, Diana Kusumastuti menyampaikan, AMN Surabaya mampu menampung sebanyak 532 mahasiswa, 40% direncanakan akan diisi oleh mahasiswa asli Papua yang mengenyam pendidikan tinggi di Surabaya dan sekitarnya.
Diana menambahkan bahwa saat ini AMN sudah mulai dihuni, dan bukan hanya diperuntukkan sebagai hunian saja, melainkan juga untuk kegiatan pembinaan berkarakter wawasan nusantara yang didukung oleh Badan Intelijen Negara (BIN).
“Saat ini AMN Surabaya dikelola oleh Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran dan sudah dihuni oleh sekitar 410 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Surabaya dan sekitarnya. Selain sebagai hunian bagi mahasiswa penerima beasiswa, AMN Surabaya juga difungsikan untuk kegiatan pembinaan yang penyelenggaraannya didukung oleh Badan Intelijen Negara (BIN),” kata Diana.
Bukan hanya memiliki peran penting dalam pembinan mahasiswa saja , akan tetapi jauh sebelumnya, BIN juga berperan sebagai katalisator dibangunnya Asrama Mahasiswa yang dihuni oleh mahasiswa-mahasiswa berprestasi se Tanah Air ini. BIN menginginkan agar AMN dapat sebagai Candradimuka Calon Pemimpin Bangsa.
Pembinaan mahasiswa yang menghuni AMN dilakukan oleh BIN bertujuan untuk peningkatan kompetensi dan pemahaman mengenai, wawasan kebangsaan, kewarganegaraan, karakter pelajar Pancasila, bela negara, kewirausahaan, kepemimpinan, dan kepeloporan.
Sementara itu, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono yang sempat meninjau secara langsung AMN di Surabaya mengemukakan bahwa kondisi asrama memiliki kualitas yang bagus.
“Kualitas bangunan bagus dan lanskap cukup memuaskan,” katanya.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, M. Reva Sastrodiningrat menjelaskan pembangunan AMN dikerjakan oleh kontraktor PT Nindya Karya (Persero) Tbk dan PT Parigraha Konsultan sebagai Konsultan Manajemen, dengan nilai kontrak hingga Rp 95,4 miliar. Reva menyatakan bahwa terdapat 2 tower dengan 5 lantai. Bukan hanya itu, di dalam AMN juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung lainnya.
“Bangunan asrama terdiri dari 2 tower setinggi 5 lantai dengan jumlah unit 188 kamar untuk menampung 528 mahasiswa,” katanya.
“Fasilitas pendukung pengembangan kompetensi mahasiswa juga dibangunan seperti perpustakaan/ruang baca, ruang belajar bersama, ruang seni, laboratorium, lapangan olahraga, ruang pembinaan entrepreneurship, dan lanskap,” katanya.
Seluruh fasilitas yang disediakan di AMN, tutur Reva, ditujukan untuk para mahasiswa berprestasi atau mereka yang mendapatkan beasiswa.
“Tiap kamar ini ukurannya 3 x 3 meter dan mampu menampung tiga mahasiswa per kamar. Nantinya yang menghuni adalah mahasiswa berprestasi atau mendapatkan beasiswa,” ujarnya.