Suarapapuanews, Surabaya– Pembangunan Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) merupakan perwujudan dari miniatur Bhinneka Tunggal Ika, karena di dalamnya akan ditampung banyak sekali mahasiswa yang tidak membedakan dari suku, ras, agama dan golongan manapun dari seluruh wilayah di Indonesia.
Gedung AMN di Surabaya rencananya akan ditempati oleh para mahasiswa dari berbagai provinsi yang berkuliah di Jawa Timur. AMN Surabaya dibangun di atas lahan seluas 9.975 m2 dengan nilai kontrak sebesar Rp 95 M lebih dari dana APBN. AMN Surabaya terdiri dari 2 tower masing-masing 5 lantai untuk asrama mahasiswa putra dan putri.
Pembangunan AMN di Surabaya sudah berlangsung sejak bulan September 2021 lalu. AMN merupakan sebuah hunian bersama yang memang diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa penerima beasiswa pendidikan yang berasal dari berbagai daerah dan sedang menempuh perkuliahan di Surabaya atau sekitarnya.
Fungsi lain yang bisa digunakan dalam pemanfaatan AMN adalah bukan hanya sebagai asrama semata, namun juga bisa berfungsi dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan pembinaan yang dilaksanakan oleh Badan Intelijen Negara (BIN).
BIN juga memiliki program untuk melakukan pembinaan pada beberapa kegiatan mahasiswa yang ada di AMN. Tujuan dilakukan pembinaan ini adalah untuk peningkatan kompetensi dan pemahaman mengenai wawasan kebangsaan, kewarganegaraan, karakter pelajar Pancasila, bela negara, kewirausahaan, kepemimpinan, dan kepeloporan.
Untuk itu, Badan Intelijen Negara (BIN) merangkul sejumah kementerian dan instansi untuk mambangun Asrama Mahasiswa Nusantara sebagai wadah untuk mempersatukan mahasiswa dari berbagai suku bangsa, bahasa, kebudayaan dan agama, yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia serta bersifat multi perguruan tinggi.
Rencananya, pembangunan AMN juga akan dilanjutkan hingga ke 6 kabupaten/kota di Indonesia, antara lain Jakarta Selatan, Bantul, Surabaya, Malang, Makassar hingga Minahasa. Pembangunan AMN juga telah termaktub dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 106/2021, yang di dalamnya dijelaskan bahwa pembangunan AMN akan mampu membina dan mempererat persatuan serta kesatuan bagi seluruh generasi muda khususnya di tingkat perguruan tinggi.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan untuk seluruh proses kesiapan, sudah terus dilakukan saling sinkronisasi dan juga sinergi secara bersama-sama dengan tim PUPR serta Badan Intelijen Daerah Jawa Timur (Binda Jatim). Mulai dari proses pengaspalan jalan menuju ke AMN, termasuk juga upaya agar mampu memberikan tampilan yang jauh lebih estetik dari area masuk ke AMN.
AMN memang menjadi wadah yang sangat tepat untuk bisa mencerminkan betapa indahnya kebhinnekaan yang berada di Indonesia. Diantara keberagaman dan perbedaan yang ada, semuanya tetap bisa menjadi satu kesatuan tanpa membeda-bedakan. Semangat kebhinnekaan tersebut harus terus dibangun dan dikokohkan seiring pembangunan AMN.
Nafas utama dari pembangunan AMN memang merupakan format untuk bisa menyiapkan pemimpin yang memiliki wawasan nusantara dengan karakter semboyan Bhinneka Tunggal Ika melekat di dalam jiwa mereka secara substantif lahir dan batin. Dengan telah selesainya pembangunan AMN di Surabaya, diharapkan akan benar-benar menjadi miniatur wajah bangsa Indonesia, yang mana di dalamnya memiliki banyak sekali keberagaman namun ternyata tetap bisa hidup rukun berdampingan dengan penuh rasa toleransi.
)* Penulis adalah Mahasiswa Papua tinggal di Gorontalo
(MW/AA)