Suarapapuanews, Jakarta– Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diguncang gempa berkekuatan magnitudo 5,6 pada Senin (21/11/2022) siang kemarin. Saat ini, sebanyak 162 orang meninggal dunia akibat gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Untuk membantu menangani korban gempa Cianjur Badan Intelejen Negara Daerah (BINDA) Jawa Barat bergerak cepat membangun Posko Bantuan di jalan Labuan – Cianjur.
Pendirian Posko Bantuan BINDA Jabar di Cianjur langsung dipimpin Kabinda Jabar Brigjen TNI Ruddy Prasemilsa Mahks, dengan mendirikan 3 posko, diantaranya tenda pengungsi 1 (kapasitas 60 orang) Kemudian tenda pengungsi 2 (kapasitas 25 orang), serta tenda untuk tenaga kesehatan.
Selain mendirikan tiga posko bantuan, BINDA Jabar juga memberikan bantuan berupa logistic bagi korban terdampak gempa di Cianjur.
“Sebanyak dua truk bantuan logistik dari Mabes BIN sudah sampai di Posko,”ucap Kabinda Jabar Brigjen TNI Ruddy Prasemilsa, Selasa (22/11/2022).
Bantuan logistic yang diberikan berupa bahan pangan seperti indomie, air mineral, minyak goreng, serta kebutuhan sehari-hari lainnya.
Gempa yang terjadi di Cianjur kemarin berpusat di darat sekitar 10 kilometer Barat Daya Kabupaten Cianjur atau 15 kilometer dari Kota Sukabumi. Hiposentrum atau kedalaman gempa itu berada 10 kilometer di bawah permukaan bumi.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, skala gempa bumi yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022) siang sebenarnya tidak terlalu besar.
Namun, gempa bermagnitudo 5,6 itu menimbulkan kerusakan signifikan karena berjenis tektonik kerak dangkal atau shallow crustal earthquake.
“Karakteristik shallow crustal earthquake sangat dangkal. Jadi memang energinya itu dari pusat yang dipancarkan, yang diradiasikan ke permukaan tanah itu masih kuat,” kata Daryono dalam tayangan Kompas TV, Selasa (22/11/2022).
(CA/AA)