Suarapapuanews, Jakarta– Masyarakat wajib mendukung seluruh rangkaian Presidensi G20 di Indonesia, baik pelaksanaan sejumlah side event hingga pada pelaksanaan acara puncak KTT G20 di Bali. Dukungan ini adalah demi tercapainya kelancaran secara utuh dan juga kesuksesan penyelenggaraan ajang internasional tersebut di Tanah Air.
Pada pertengahan bulan November 2022 mendatang, puncak penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akan segera diselenggarakan di Bali. Sebelum pelaksanaan puncak G20 tersebut, beberapa kali side event sudah dilakukan pula bahkan hingga ke beberapa tempat di Indonesia.
Terkait dengan puncak gelaran KTT G20 tersebut, adalah merupakan akhir dari seluruh alur kerja forum G20 untuk pertemuan semua pihak, baik itu dari pertemuan tingkat menteri, kelompok kerja hingga engagement groups selama satu tahun penuh untuk Presidensi Indonesia.
Pihak Kementerian Komunikasi dan Informasi menyatakan bahwa penyelenggaraan acara G20 di Bali tersebut akan dibagi dalam tiga lokasi yang berbeda. Lokasi pertama adalah di Apurva Kempinski, kemudian lokasi kedua di Mangrove Conversation Forest atau biasa dikenal dengan Taman Hutan Raya Ngurah Rai, sedangkan untuk lokasi ketiganya akan dilakukan di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK).
Tentunya acara puncak G20 tersebut juga akan langsung dihadiri oleh Presiden RI, Joko Widodo bersama dengan para jajaran dan menterinya, yang mana mereka akan menuju ke lokasi yang diselenggarakan di Apurva Kempinski. Kemudian sekitar 40 kepala negara lain juga turut hadir bersama dengan para menteri mereka hingga delegasi-delegasi dari tiap negara peserta G20.
Sebagai informasi, Presidensi G20 Indonesia sendiri secara garis besar mengusung tema ‘Recover Together, Recover Stronger’, yang mana di dalamnya mengusung tiga tema besar yang secara prioritas dibahas yakni mengenai penguatan arsitektur kesehatan global, transformasi digital hingga transisi energi yang berkelanjutan.
Seluruh tema besar tersebut benar-benar berupaya untuk terus didorong oleh Indonesia selaku Presidensi agar negara-negara anggota G20 bisa benar-benar berfokus terhadap solusi dan tindakan secara nyata. Pasalnya memang untuk bisa mencapai pemulihan kondisi global yang saat ini sedang banyak diancam oleh krisis multidimensional, tidaklah cukup jika hanya satu negara saja yang berjuang, melainkan memang menjadi sangat penting semua negara bisa saling membantu satu sama lain.
Perkiraan mengenai seluruh anggota delegasi negara lain yang hadir dalam KTT G20 adalah sekitar 20.988 orang sepanjang tahun ini tatkala Presidensi G20 Indonesia dilakukan. Angka tersebut didapatkan dari sebanyak 157 kali pertemuan yang pernah terlaksana untuk berbagai macam tingkatan mulai dari kelompok kerja, menteri hingga tingkatan presiden atau pimpinan negara.
Demi menjamin kelancaran pelaksanaan G20, pihak Pemprov Bali menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 35435 tahun 2022 mengenai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Presidensi G20. Gubernur Bali, Wayan Koster menyampaikan bahwa puncak G20 harus bisa benar-benar lancar, nyaman, aman, damai serta sukses.
Terdapat beberapa aturan dalam penerbitan SE tersebut, utamanya mengenai kegiatan masyarakat mulai dari tanggal 12 hingga 17 November 2022. Aturan tersebut khususnya berlaku bagi masyarakat yang berada di Kecamatan Kuta, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung hingga Denpasar Selatan.
Untuk seluruh kegiatan di bidang pendidikan, perkantoran pemerintah hingga swasta, kegiatan upacara adat dan kegiatan keagamaan seluruhnya ditiadakan sementara, termasuk juga para pelajar dari berbagai tingkatan hingga perguruan tinggi melakukan pembelajaran di rumah dengan cara daring dan para pekerja melakukan work from home (WFH), kecuali mereka di bidang kesehatan dan perhotelan karena akan sangat dibutuhkan dalam menunjang kelancaran peleksanaan G20.
Bukan hanya itu, namun akan ada pula pembatasan beberapa kegiatan khususnya di semua jalur menuju lokasi pelaksanaan KTT G20. Jalur-jalur tersebut antara lain; Hotel Apurva Kempinski, ITDC, Tol Bali Mandara, Garuda Wisnu Kencana hingga di kawasan penyemaian mangrove Kawasan Tahura.
Untuk bisa memastikan seluruh aturan tersebut berjalan sebagaimana mestinya, Wayan Koster bahkan secara khusus berpesan untuk seluruh Bupati dan Walikota setempat agar bisa melakukan pengawasan di lapangan demi memastikan berlakunya SE pembatasan kegiatan masyarakat tersebut.
Lebih lanjut, telah diselenggarakan pula kegiatan doa bersama yang dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan dengan Gubernur Bali, Wayan Koster. Doa bersama tersebut dipimpin secara langsung oleh Ida Shri Bhagawan Putra Natha Wangsa Pamayun serta dihadiri 1200 Pamangku Pura Kahyangan Desa dan Pura Kahyangan Jagat seluruh Bali.
Senada, Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra mengimbau kepada seluruh masyarakat Bali agar bisa bersama-sama mendukung kelancaran penyelenggaraan KTT G20. Dirinya berharap agar seluruh masyarakat turut berpartisipasi mendukung kelancaran dan kesuksesan penyelenggaraan puncak KTT G20.
Sementara itu, Kapolresta Denpasar, Kobes Bambang Yugo Pamungkas menyatakan bahwa semua masyarakat Bali harus memiliki satu visi dan misi yang sama, yakni mendukung suksesnya G20. Pasalnya jika perhelatan tersebut bisa berjalan dengan lancar, maka dampaknya juga akan membantu percepatan pertumbuhan ekonomi.
Melalui penerapan SE terkait pembatasan aktivitas hingga doa bersama yang sudah diselenggarakan oleh seluruh masyarakat, memang penyelenggaraan puncak KTT G20 harus didukung oleh seluruh pihak tanpa terkecuali agar bisa berjalan sukses dan penuh kelancaran karena di sisi lain juga akan semakin membawa citra baik nama Indonesia di mata dunia.
)* Penulis adalah kontributor Persada Institute
(RA/AA)