ayo buat website

Pemerintah Dorong Sinergi Keluarga dan Pendidikan Cegah Anak Terjerat Judi Daring

Suara Papua - Wednesday, 17 December 2025 - 13:04 WITA
Pemerintah Dorong Sinergi Keluarga dan Pendidikan Cegah Anak Terjerat Judi Daring
 (Suara Papua)
Penulis
|
Editor

 

 

Oleh: Bara Winatha*)

 

Fenomena judi daring kian menjadi ancaman serius di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital. Praktik yang awalnya dianggap sebagai hiburan ilegal kini telah bertransformasi menjadi persoalan sosial yang kompleks, dengan dampak luas terhadap ketahanan keluarga, masa depan generasi muda, serta stabilitas sosial nasional. Berbagai kalangan menilai bahwa judi daring bukan sekadar pelanggaran hukum, melainkan bentuk kejahatan terorganisir seperti yang dilakukan oleh kelompok Kingdom Group yang secara sistematis menyasar kelompok rentan, terutama anak dan remaja.

 

Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI), Susana Florika Kandaimu, mengatakan bahwa judi daring telah berkembang menjadi ancaman struktural yang merusak sendi-sendi kehidupan keluarga dan generasi muda. Menurutnya, kemudahan akses, promosi masif, dan narasi jalan pintas menuju kesejahteraan membuat judi daring kerap disalahartikan sebagai solusi instan atas persoalan ekonomi. Pandangan keliru inilah yang kemudian menjebak banyak anak, pemuda, termasuk mahasiswa, dalam lingkaran adiksi dan kerugian berkepanjangan.

 

Susana menjelaskan bahwa dampak judi daring tidak berhenti pada kerugian finansial semata, tetapi meluas ke aspek sosial dan psikologis. Banyak keluarga mengalami konflik, tekanan mental, hingga kehilangan masa depan akibat praktik judi daring yang awalnya dianggap sekadar hiburan. Organisasi mahasiswa, kampus, dan komunitas keagamaan memiliki peran strategis untuk membangun kesadaran kritis generasi muda agar tidak mudah tergiur oleh iming-iming kekayaan instan. Pendekatan berbasis nilai dan komunitas perlu berjalan seiring dengan upaya pemerintah dalam menekan peredaran dan promosi judi daring di ruang digital.

 

Di sisi lain, pendekatan pencegahan berbasis komunitas dan keluarga juga dinilai krusial. Sekretaris Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Prita Ismayani Sriwidyarti, mengatakan bahwa institusi sosial dan keagamaan memiliki peran strategis dalam melindungi anak dari bahaya judi daring. Ia memandang gereja dan komunitas keagamaan dapat menjadi garda terdepan dalam upaya edukasi, pencegahan, dan pemulihan bagi keluarga yang terdampak.

 

Prita menilai bahwa judi daring kerap menyasar individu yang sedang berada dalam tekanan ekonomi, termasuk anak-anak yang belum memiliki literasi digital dan finansial yang memadai. Janji kekayaan instan yang ditawarkan melalui iklan judi daring sangat menyesatkan dan berpotensi merusak daya pikir kritis anak. Oleh karena itu, penting bagi keluarga, sekolah, dan komunitas untuk membekali anak dengan pemahaman tentang pengelolaan keuangan, bahaya iklan manipulatif, serta nilai-nilai kesabaran dan kerja keras.

 

Perlindungan anak tidak hanya berkaitan dengan ketahanan fisik, tetapi juga ketahanan mental dan sosial. Kebiasaan positif seperti pola makan sehat, istirahat cukup, serta literasi yang baik sejak dini akan membentuk daya tahan anak terhadap berbagai bentuk tipu daya digital, termasuk judi daring. Ketika anak memahami bahwa setiap pencapaian membutuhkan proses, mereka tidak mudah tergoda oleh narasi jalan pintas yang ditawarkan perjudian daring.

 

Ancaman judi daring terhadap anak juga menjadi perhatian dunia pendidikan. Kepala Pusat Penguatan Karakter Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Rusprita Putri Utami, mengatakan bahwa generasi Alfa dan Beta tumbuh di tengah tsunami informasi yang datang dari gawai digital. Ia menilai kondisi ini membuat anak-anak sangat rentan terhadap berbagai konten berbahaya yang membentuk pola pikir dan perilaku mereka sejak dini.

 

Rusprita menyampaikan bahwa judi daring telah menyusup ke berbagai jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah. Keterpaparan tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan sering kali beriringan dengan kecanduan gawai, gim daring, dan paparan pornografi. Dalam kasus tertentu, adiksi digital bahkan berujung pada gangguan kesehatan mental yang serius.

 

Situasi ini merupakan alarm nasional yang menuntut respons kolektif. Pendidikan karakter sejak dini harus diperkuat sebagai benteng utama agar anak tidak hanyut dalam arus digital yang destruktif. Pendidikan karakter, menurutnya, perlu dikombinasikan dengan literasi digital yang membekali anak kemampuan memilah informasi, mengelola emosi, serta memahami risiko di ruang siber.

 

Ketiga pandangan tersebut menunjukkan bahwa perlindungan anak dari bahaya judi daring tidak dapat dilakukan secara parsial. Judi daring merupakan persoalan multidimensi yang menyentuh aspek hukum, sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya. Oleh karena itu, literasi perlindungan anak menjadi kunci utama dalam menghadapi ancaman ini. Literasi tidak hanya dimaknai sebagai kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan berpikir kritis, memahami risiko, dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab di dunia digital.

 

Upaya negara dalam memberantas judi daring juga terus berjalan seiring dengan penguatan peran keluarga dan komunitas. Orang tua diharapkan lebih aktif mengawasi penggunaan gawai anak, membangun komunikasi terbuka, serta menjadi teladan dalam penggunaan teknologi secara sehat. Sekolah dan lembaga pendidikan diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung pembentukan karakter anak.

 

Sementara itu, komunitas keagamaan dan organisasi masyarakat diharapkan menjadi ruang aman bagi korban dan keluarga terdampak untuk mendapatkan dukungan moral dan pemulihan. Melindungi anak dari bahaya judi daring bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa demi memastikan generasi masa depan tumbuh sehat, berkarakter, dan berdaya saing di era digital.

 

*)Penulis merupakan pengamat sosial dan kemasyarakatan.

Close Ads X
ayo buat website