Suarapapuanews, Jakarta– Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani, Hikmahanto Juwana menegaskan, Presidensi G20 menjadi waktu yang tepat untuk Indonesia menunjukkan keberhasilannya dalam pembangunan, contohnya pembangunan infrastruktur. Hal itu sangat efektif mengingat yang hadir dalam forum G20 merupakan delegasi negara peserta G20.
“Para delegasi itu jumlahnya besar. Mereka bisa melihat bahwa Indonesia saat ini, seperti Jakarta kalau dibandingkan dengan 20-30 tahun yang lalu jelas. Ketika dilihat misalnya infrastruktur yang ada jalan tol jalan raya, gedung-gedung yang mencakar langit berbeda dengan 20-30 tahun yang lalu. Itu isu pertama,” ikmahanto dalam Trijaya Hot Topik Petang, Kamis (6/10/2022).
Isu kedua yang dapat dibranding Indonesia, menurut Hikmahanto adalah pariwisata. Momen G20 menjadi kesempatan Indonesia menunjukkan Indonesia yang kaya destinasi wisata.
“Mereka dari luar negeri bisa ekspor terutama dari negara-negara G20 mengenai info wisata Indonesia. Harapan kita, media dapat menyebarluaskan sehingga bisamenarik minat dari para wisatawan pelancong yang di luar G20,” ujarnya.
Terakhir, kata Hikmahanto, yang bisa diangkat dari G20 yaitu dapat menunjukkan ke dunia internasional bahwa Indonesia negara yang aman. Pasalnya, ada anggapan bahwa Indonesia negara otoriter dan terjadi pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
“Pokoknya hal-hal yang negatif yang selama ini mungkin menjadi label ya ketika orang dari luar Indonesia. Nanti mereka melihat sendiri Indonesia bagaimana. Ini kesempatan yang bagus untuk kita bisa tunjukkan bahwa kita tidak seperti itu,” paparnya.
(CA/AA)