ayo buat website

Pemerintah Tegaskan Komitmen Naikkan Daya Saing UMKM

Suara Papua - Monday, 29 September 2025 - 17:05 WITA
Pemerintah Tegaskan Komitmen Naikkan Daya Saing UMKM
 (Suara Papua)
Penulis
|
Editor

Oleh: Wahyudi Tama )*

Pemerintah menegaskan komitmennya dalam memperkuat daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai bagian penting dari strategi pembangunanekonomi nasional. Kebijakan, fasilitasi perbankan, serta dukungan standardisasidijalankan secara terpadu untuk memastikan UMKM tidak hanya bertahan di pasar lokal, tetapi juga siap bersaing di kancah global.

Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, menyampaikan bahwa negara memberikanperhatian khusus pada aspek perpajakan bagi usaha kecil. Ia menegaskan, pemerintahtidak akan memungut pajak dari pelaku UMKM dengan omzet di bawah Rp500 juta per tahun. Kebijakan ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2018, yang membebaskan usaha kecil dari kewajiban Pajak Penghasilan (PPh) Final.

Menurut Maman, langkah ini bertujuan untuk meringankan beban pelaku usaha pada tahap awal serta menciptakan ruang agar mereka dapat berkembang lebih cepat. Iamenilai kebijakan tersebut bukan sekadar keringanan fiskal, tetapi juga afirmasi nyatabahwa negara ingin melindungi UMKM dan menjadikannya fondasi pertumbuhanekonomi jangka panjang.

Peran UMKM memang sangat vital. Data Kementerian Koperasi dan UKM pada 2024 menunjukkan jumlah UMKM mencapai lebih dari 64,2 juta unit, atau sekitar 99,99 persen dari total unit usaha di Indonesia. Sektor ini menyerap lebih dari 123 juta tenagakerja, setara dengan 97 persen total pekerja nasional. Fakta tersebut memperlihatkanbahwa memperkuat daya saing UMKM sama artinya dengan memperkuat ketahananekonomi masyarakat luas.

Dukungan juga datang dari sektor swasta. Direktur BCA, Antonius Widodo Mulyono, menegaskan bahwa pihaknya konsisten mendorong UMKM naik kelas melalui program Bakti BCA. Salah satu langkah nyata diwujudkan dalam kegiatan business matching antara 37 UMKM binaan dengan pembeli potensial dari Jerman, Go Asia. Program inidifokuskan pada kategori produk makanan dan minuman agar UMKM semakin siapmenembus pasar Eropa.

Widodo menilai kegiatan ini mampu meningkatkan kepercayaan diri para pelaku usahasekaligus memperluas jaringan pasar internasional. Ia menambahkan, selainmempertemukan UMKM dengan pembeli, BCA juga menyediakan workshop dan fasilitasi sertifikasi. Upaya tersebut bertujuan agar UMKM binaan memiliki kapasitaslebih baik dan kontribusi yang lebih optimal bagi perekonomian nasional.

Peningkatan daya saing UMKM juga diperkuat dari sisi kualitas produk. Direktur Sistemdan Harmonisasi Akreditasi Badan Standardisasi Nasional (BSN), Sugeng Raharjo, menjelaskan bahwa lembaganya mendukung Instruksi Presiden No. 2 Tahun 2022 tentang percepatan penggunaan produk dalam negeri. Salah satunya melalui program SNI Bina UMK, yang memberikan hak penggunaan tanda SNI bagi usaha mikro dan kecil dengan risiko rendah.

Sugeng menjelaskan, integrasi SNI ke dalam sistem Online Single Submission (OSS) memudahkan pelaku usaha yang mengajukan Nomor Induk Berusaha (NIB) untukmemperoleh hak tersebut. Dengan cara ini, UMKM memiliki akses lebih sederhanaterhadap standar nasional, sehingga bisa lebih fokus dalam meningkatkan kualitasproduk dan memperluas pasar.

Langkah pemerintah bersama perbankan dan lembaga standardisasi menunjukkanarah kebijakan yang konsisten. Negara berusaha memastikan agar UMKM mendapatperlindungan di tahap awal, kemudahan dalam akses pasar, serta dukungan kualitasproduk. Seluruhnya bermuara pada tujuan agar UMKM tidak hanya menjadi penopangekonomi lokal, tetapi juga motor penggerak daya saing nasional di kancahinternasional.

Dengan strategi menyeluruh yang melibatkan kementerian, lembaga keuangan, dan badan standardisasi, komitmen pemerintah untuk menaikkan daya saing UMKM semakin jelas. Dukungan ini menjadi pondasi penting agar jutaan pelaku usaha kecil di Indonesia bisa terus tumbuh, memperkuat ekonomi keluarga, serta membawa produklokal berkualitas menembus pasar global.

Pemerintah juga menyadari bahwa penguatan daya saing UMKM tidak hanyabergantung pada aspek fiskal, perbankan, maupun standardisasi, tetapi juga pada kemampuan pelaku usaha dalam memanfaatkan teknologi digital. Oleh karena itu, berbagai program transformasi digital terus diperluas, mulai dari pelatihan e-commerce, literasi keuangan digital, hingga fasilitasi kerja sama dengan marketplace besar.

Kehadiran teknologi diyakini mampu memperluas jangkauan pemasaran, menghubungkan UMKM dengan konsumen global, serta menekan biaya operasional. Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah menjadikan ekonomi digital sebagai motor pertumbuhan baru yang inklusif dan berkeadilan.

Selain itu, upaya meningkatkan akses pembiayaan terus diperkuat melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bunganya disubsidi pemerintah. Skema ini tidak hanya memberikanmodal kerja, tetapi juga mendorong UMKM masuk ke ekosistem keuangan formal sehingga lebih siap berkembang. Pemerintah menekankan pentingnya disiplin dalampengelolaan modal agar bantuan tidak disalahgunakan. Dengan tata kelola yang baik, UMKM dapat membangun rekam jejak kredit yang positif dan membuka peluangmemperoleh pembiayaan lebih besar di masa depan.

Ke depan, sinergi lintas sektor akan semakin ditingkatkan untuk memastikan UMKM tidak hanya naik kelas, tetapi juga mampu bertahan menghadapi tantangan global seperti persaingan produk impor dan fluktuasi ekonomi dunia. Dengan kombinasikebijakan afirmatif, dukungan pembiayaan, fasilitasi pasar, standardisasi, sertadigitalisasi, UMKM Indonesia diyakini mampu menjadi tulang punggung kemandirianekonomi nasional sekaligus pemain penting di pasar internasional.

)* Pengamat Ekonomi

Close Ads X
ayo buat website