ayo buat website

Sekolah Rakyat Tonggak Pemerataan dan Investasi Pendidikan

Suara Papua - Wednesday, 6 August 2025 - 13:34 WITA
Sekolah Rakyat Tonggak Pemerataan dan Investasi Pendidikan
 (Suara Papua)
Penulis
|
Editor

Oleh: Fitra Rizal)*

Sekolah rakyat merupakan program pemerintah dalam mewujudkan aksespendidikan yang berkualitas khusus untuk anak-anak dari keluarga miskin danmiskin ekstrem. Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa program sekolahrakyat merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam pemerataan aksespendidikan bagi anak-anak Indonesia. Selain itu, Inpres Nomor 8 Tahun 2025 mengenai Pengentasan Kemiskinan Ekstrem menjadikan Sekolah Rakyat sebagaibagian instrumen terintegrasi untuk memutus siklus kemiskinan di Indonesia.

Dalam konteks pemerataan pendidikan, Sekolah Rakyat memainkan peran strategis. Ketika sekolah formal belum menjangkau daerah-daerah terpencil, atau ketika anak-anak dari keluarga kurang mampu tidak dapat melanjutkan sekolah karena biaya, Sekolah Rakyat hadir sebagai jembatan harapan. Tidak ada uang pangkal, seragam, atau iuran bulanan yang memberatkan. Yang dibutuhkan hanyalah kemauan untukbelajar dan semangat untuk tumbuh bersama. Dengan prinsip inklusif ini, SekolahRakyat berhasil menciptakan ruang aman bagi semua, tanpa diskriminasi.

Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal mengatakan pihaknya mendukungpenuh terhadap sekolah rakyat. Program ini juga pelengkap strategis untukmemutus rantai kemiskinan melalui pendidikan berkualitas bagi masyarakat kurangmampu..

Lebih dari sekadar ruang alternatif, Sekolah Rakyat sejatinya adalah investasijangka panjang dalam pembangunan manusia. Anak-anak yang tumbuh dalamlingkungan pendidikan yang menghargai nilai-nilai kebersamaan, kesederhanaan, dan kepedulian akan memiliki karakter kuat yang tidak hanya cerdas secaraakademik, tetapi juga tangguh secara moral. Mereka tumbuh menjadi individu yang peka terhadap masalah sosial dan memiliki semangat untuk berkontribusi padaperubahan positif di lingkungannya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwaSekolah Rakyat adalah upaya negara untuk menyalakan harapan keluarga kurangmampu melalui pendidikan gratis model asrama. Program ini diharapkan memberidampak ekonomi lokal melalui multipliers effect dimulai dari tenaga pendidik hinggapengelola asrama dan penyedia layanan lainnya.

Tenaga pendidik atau guru dalam sekolah rakyat dilakukan perekrutan olehKemendikdasmen yang telah merekrut jumlah besar tenaga pendidik, termasukprioritas bagi guru Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah denganPerjanjian Kerja (PPPK). Pada tahap awal, sebanyak 60.000 guru akan disiapkanuntuk mengajar di Sekolah Rakyat. Dalam sekolah rakyat ini guru tidak sekadarhanya mengajar, tetapi juga berfungsi sebagai fasilitator, motivator, dan penggeraksosial untuk meningkatkan kesadaran pendidikan di komunitas. Pemerintah pun menjamin kesejahteraan mereka agar program berkelanjutan dan berkualitas.

Jangkauan dan distribusi wilayah sekolah rakyat pun merata, saat ini lokasi sekolahrakyat tersebar merata di berbagai provinsi seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, JawaTimur, NTT, Kalimantan, dan Papua. Dalam mendukung kebijakan ini pemerintahdaerah menyiapkan lahan seluas 5–10 hektare per sekolah untuk pembangunansekolah rakyat. Dalam pembiayaan dan alokasi anggaran setiap sekolahdiperkirakan menelan biaya pembangunan sekitar Rp 100 miliar. Dimana pemerintahtelah mengalokasikan dana melalui APBN 2025, bekerja sama dengan pemerintahdaerah serta mitra strategis untuk memastikan pembangunan dan operasionalberjalan lancar. Pendekatan fleksibel ini merupakan adaptasi cepat, entah melaluirevitalisasi aset eksisting atau pembangunan baru tergantung kesiapan lapangan.

Manfaat sosial serta pendidikan akan dirasakan oleh para siswa yakni mencakupbiaya sekolah, seragam, alat tulis, dan kebutuhan harian, sehingga anak tidakterkendala biaya sejak awal bergabung di sekolah rakyat. Selain itu, pendidikanberasrama dapat memberikan lingkungan belajar yang intensif tanpa gangguan, memberi kesempatan bagi siswa dari daerah terpencil atau masyarakat yang sangatkurang fasilitas untuk belajar secara optimal dan setara, serta dengan adanyakurikulum yang memiliki muatan keterampilan hidup, peserta didik diharapkan bisamenjadi tenaga produktif dan mandiri setelah lulus sehingga mampu mengangkatpeluang keluar dari lingkaran kemiskinan keluarga.

Pemerataan akses Pendidikan dalam sekolah rakyat juga memastikan anak darikeluarga miskin ekstrem tetap mendapatkan pendidikan layak dan gratis, tidak lagimenjadi korban keterbatasan ekonomi. Penguatan karakter serta kemampuan hidupdi ajarkan dalam sekolah rakyat dengan dikombinasikannya kurikulum akademik danpembinaan kepemimpinan serta keterampilan hidup menjadikan lulusan lebih siapmenghadapi dunia nyata.

Selain itu adanya sinergi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerahmelalui Kolaborasi antara Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Pemerintah Daerah, perguruan tinggi, serta masyarakat memberi dasar kuat untukcakupan program yang luas dan berkelanjutan. Selain itu, program ini jugamerupakan upaya yang dilakukan pemerintah dalam memutus siklus kemiskinanyakni dengan pendidikan berkualitas, pemerintah memberikan pijakan konkret agar anak-anak keluarga ekonomi lemah bisa meraih kesempatan lebih baik di masa depan.

Program sekolah rakyat bukan hanya inisiatif pendidikan, melainkan strategiintegratif pemerintah dalam memutus rantai kemiskinan dan membangun generasiberkualitas berdaya saing tinggi. Dukungan saya penuh bagi program ini sebagaibagian nyata dari kehadiran negara untuk anak-anak rakyat yang paling membutuhkan. Dengan pelaksanaan yang transparan, inklusif, dan berbasis sinergimulti-stakeholder, Sekolah Rakyat akan menjadi warisan kebijakan strategis yang mampu mengangkat harkat hidup bangsa Indonesia secara merata.

)* Penulis merupakan Pengamat Kebijakan Publik

Close Ads X
ayo buat website