Suarapapuanews, Jakarta– Proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ternyata sangat efektif untuk meningkatkan iklim investasi di Indonesia. Bukan hanya sekedar proses perizinannya yang sudah sangat dipermudah, namun proyek tersebut dinilai sangat berpotensi ke depannya dengan terus mengedepankan asas keberlanjutan.
Sejauh ini iklim investasi yang ada di Indonesia memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Pasalnya telah banyak komitmen dan kerja nyata yang dibuktikan oleh Pemerintah demi bisa menjaga iklim investasi tersebut tetap stabil. Salah satu bukti adalah dengan terus terjadinya pertumbuhan ekonomi Tanah Air pada kuartal kedua tahun 2022 yang melampaui ekspektasi.
Presiden RI, Joko Widodo juga langsung menyampaikan komitmen seriusnya untuk lebih lagi meningkatkan iklim investasi di Indonesia dengan menjalin kerja sama dengan para delegasi S-ASEAN Bussines Council pada beberapa jenis client of business diantaranya di bidang energi, digital transformation, kesehatan hingga pariwisata.
Beberapa bidang tersebut memang merupakan yang sangat penting sebagai dasar dan prioritas bagi Pemerintah Indonesia untuk terus ditingkatkan karena tidak bisa dipungkiri kalau bidang-bidang tersebut sebagai penopang awal bagi bergeraknya perekonomian suatu negara.
Kepada para pengusaha US-ASEAN, Presiden menjelaskan terkait komitmen Indonesia untuk menciptakan iklim investasi yang lebih baik. Selain itu, Jokowi juga membahas terkait potensi yang dimiliki Indonesia, termasuk di bidang perdagangan, manufaktur, hingga pengembangan industri hilir.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menambahkan bahwa Presiden juga teah menyiapkan pembangunan kerja sama secara khusus di bidang energi hingga digital ekonomi. menurutnya, dalam bidang transisi energi ternyata memang sangat penting adanya penguatan teknologi dan investasi lantaran Indonesia sendiri tengah melakukan energi transition sehingga ketahanan energi juga harus terus dipastikan.
Sementara di bidang digital ekonomi, Jokowi menyampaikan agar pengembangan digital ekonomi tak melupakan kepentingan masyarakat. Menlu menyebut, dalam pertemuan ini, seluruh delegasi US-ASEAN Business Council yang hadir juga memberikan apresiasinya terhadap Indonesia yang pro-aktif di bidang informasi dan kepemimpinan di kawasan.
Sejauh ini pemerintah memang tidak bergerak sendiri dan hanya mementingkan kepentingan segelintir orang saja, namun dengan adanya pengembangan digital ekonomi yang terus diupayakan tersebut, maka ke depannya seluruh masyarakat akan mampu menerima manfaatnya lantaran era digital pada jaman sekarang sudah tidak bisa dipungkiri lagi betapa pentingnya hal tersebut.
Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menambahkan bahwa dalam pertemuan ini para delegasi bisnis US-ASEAN juga memberikan apresiasinya terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi dalam mengendalikan pandemi Covid-19 serta mempertahankan pertumbuhan ekonomi.
Pengendalian pandemi Covid-19 di Indonesia termasuk menjadi salah satu yang terbaik di dunia lantaran mampu menekan kurva penularan virus dan tetap dalam posisi stabil mempertahankan landainya kurva tersebut, sehingga dengan jaminan pengendalian pandemi yang baik, masyarakat juga menjadi jauh lebih tenang untuk bisa kembali beraktivitas dan meningkatkan perekonomian nasional pula.
Menurut Bahlil, para delegasi pengusaha tersebut juga menyampaikan ketertarikannya untuk meningkatkan investasi di Indonesia, baik di sektor pariwisata, kesehatan, dan ekonomi digital. Bahkan ada pula beberapa sektor yang sudah berjalan seperti pada sektor oil dan gas hingga sektor tambang.
Kemudian salah satu hal yang membuat para investor tersebut yakin untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia adalah karena adanya sebuah project sangat menjanjikan dari pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara . Perlu diketahui bahwa memang pembangunan IKN sendiri tidak hanya mengandalkan dana APBN saja, melainkan terdapat pula sejumlah proyek yang ditawarkan ke pihak swasta.
Bahkan pemerintah memasukkan beberapa proyek tersebut sebagai daftar investasi prioritas dan ditargetkan akan bisa rampung pada tahun 2024 mendatang, utamanya adalah mengenai fasilitas komersial dan esensial. Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan, telah memetakan potensi-potensi investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan mulai dari sektor komersial hingga esensial.
Pihaknya juga telah menyiapkan berbagai macam skema kerjasama sesuai dengan selera dan skala pelaku usaha. Seperti investasi langsung, kerjasama pemanfaatan aset, skema bangun-guna-serta, skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dan skema-skema lainnya telah dirancang koridor kebijakannya.
Bambang Susantono menyatakan bahwa pembangunan sektor komersial seperti pusat perbelanjaan, hiburan serta kawasan mixes-use untuk dibangun hunian, perhotelan dan perkantoran bahkan sudah disiapkan. Bukan hanya itu, namun sektor esensial seperti pendidikan dan kesehatan, energi dan telekomunikasi juga telah disiapkan.
Terlebih, proses perizinan investasi saat ini di indonesia sudah jauh lebih sederhana ketimbang sebelumnya karena sejak adanya UU Omnibus Law sehingga membuat semua perizinan tersebut menjadi jauh lebih mudah, termasuk juga di dalamnya ada penawaran mengena green economy dan green energy.
Pembangunan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ternyata memiliki dampak yang sangat besar untuk meningkatkan iklim investasi di Indonesia. Pasalnya para penanam modal menilai bahwa hal tersebut sangat menjanjikan dan menguntungkan karena di dalamnya sudah sangat diperhatikan bagaimana adanya pembangunan yang berkelanjutan sehingga mampu terus dinikmati oleh generasi penerus, selain itu juga proses perizinan investasi di Tanah Air sendiri sudah sangat dipermudah.
)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute
(AS/AA)