Suarapapuanews, Jakarta– Presiden Jokowi akan melakukan groundbreaking di Ibu Kota Negara (IKN) baru, di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Masyarakat mengapresiasinya karena menjadi tanda bahwa pembangunan IKN dimulai. Ibu kota baru yang bernama Nusantara akan menjadi kota ultra modern, yang akan membuat Kalimantan makin maju dan meratakan pembangunan di seluruh daerah di Indonesia.
Rencana pemindahan Ibu Kota Negara dari DKI Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, makin serius. Pemerintah belum mengumumkan secara resmi kapan pemindahannya, tetapi masyarakat sangat antusias karena memang DKI Jakarta sudah terlalu sesak sebagai Ibu Kota Indonesia. IKN akan menjadi kota super modern tetapi tetap hijau dan ramah lingkungan, karena rencananya akan diresmikan sebagai green city.
Presiden Jokowi akan mengunjungi Penajam Paser Utara pada bulan Agustus ini, untuk melakukan groundbreaking Istana Kepresidenan. Menurut Heru Budi Hartono, Kepala Sekretariat Staf Kepresidenan, pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), Basuki Hadimuljono.
Heru Budi menambahkan, selain melakukan groundbreaking, maka Presiden Jokowi juga melakukan pelantikan Menteri PAN-RB (Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) di IKN.
Setelah Bapak Tjahjo Kumolo (alm) meninggal dunia, posisi Menteri PAN-RB masih kosong dan akan diganti dengan yang baru. Meski belum tahu siapa yang akan menggantikannya, tetapi masyarakat sangat antusias karena ada pelantikan menteri untuk pertama kalinya di IKN.
Groundbreaking adalah kegiatan peletakan batu pertama tanda dimulainya sebuah proyek. Dengan groundbreaking maka menandakan dimulainya mega proyek IKN yang akan membentuk sebuah kota impian. Kota di mana tidak hanya jadi pusat pemerintahan, tetapi juga pariwisata. Pemerintah ingin agar eksotisme Borneo lebih dikenal oleh turis, terutama wisatawan asing, dan akan diperindah lagi. Masyarakat senang karena Kalimantan akan lebih dikenal oleh banyak orang, terutama dari dunia internasional.
Groundbreaking Istana Kepresidenan di IKN akhirnya dilakukan setelah proses pembuatan desainnya selesai, beberapa bulan lalu. Desain Istana Kepresidenan Nusantara dibuat oleh seniman gaek Nyoman Nuarta. Ciri khas dari istana tersebut adalah desain burung garuda yang sedang mengepakkan sayap.
Istana Kepresidenan Nusantara berdiri di atas lahan seluas 55,7 Hektar. Desainer Istana Kepresidenan Nyoman Nuarta menyatakan bahwa Istana Garuda (yang menjadi bagian dari Istana Kepresidenan) dirancang sebagai “sesosok rumah” yang berasosiasi pada burung garuda. Istana tersebut merupakan perpaduan dari seni, sains, dan teknologi.
Nyoman Nuarta menambahkan, burung Garuda dipilih karena merupakan simbol persatuan. Indonesia dengan berbagai perbedaan budaya, adat, dan latar belakang, akan disatukan dengan simbol burung Garuda. Istana Garuda memiliki pola arsitektur yang tidak hanya estetik, tetapi juga punya nilai guna dan manfaat, terutama pada bidang pariwisata.
Dalam artian, diharap kemegahan Istana Garuda tidak hanya bisa dinikmati oleh para pegarai di Istana Kepresidenan. Namun juga menjadi objek wisata yang menarik, tak hanya bagi turis lokal tetapi juga turis asing.
Bisakah sebuah bagian dari istana kepresidenan menjadi objek wisata? Di negara-negara lain seperti Amerika Serikat, istana kepresidenan (The White House) diperbolehkan untuk umum. Sebenarnya di Istana Merdeka juga ada tur untuk wisatawan. Tentu yang diperlihatkan bukan bagian istana yang menjadi kantor Presiden Jokowi dan para staffnya, melainkan bagian-bagian lain yang lebih bersifat umum.
Dengan dimulainya groundbreaking Istana Kepresidenan Nusantara maka diharap pembangunan IKN akan lebih masif dan cepat selesai. Ibu Kota akan dipindah dan masyarakat Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur, akan bangga karena menjadi tempat dari Ibu Kota Indonesia.
Presiden Jokowi menyatakan bahwa IKN bukan hanya untuk ASN (Aparatur Sipil Negara) tetapi juga para inovator dan wirausahawan. Dalam artian, pemindahan Ibu Kota dari DKI Jakarta ke Penajam Paser Utara bukan hanya memboyong kantor-kantor pemerintahan beserta isinya. Namun juga membuat kota baru yang memiliki banyak pebisnis dan inovator, sehingga IKN akan makin maju dan dinamis.
Presiden Jokowi memindahkan IKN bukan karena alasan politis atau yang lain. Namun memang kenyataannya DKI Jakarta sudah terlalu rawan macet dan tidak ideal lagi sebagai Ibu Kota. Kepadatan penduduk dan sempitnya lahan tentu akan menghalangi pengembangan sebuah Ibu Kota. Oleh karena itu IKN akan dipindah ke Kalimantan Timur.
IKN akan menjadi kota impian yang tak hanya memiliki Istana Kepresidenan yang indah, tetapi juga jadi pusat perdagangan di Kalimantan Timur, bahkan di seluruh Borneo. Diharapkan dengan adanya IKN maka ada pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia. Penyebabnya karena Ibu Kota Negara ada di tengah-tengah Indonesia sehingga terjadi prinsip keadilan.
Groundbreaking IKN akan dilakukan oleh Presiden Jokowi pada bulan Agustus ini. beliau meletakkan batu pertama sebagai tanda dimulainya mega proyek IKN. Masyarakat mengapresiasi rencana tersebut karena IKN akan segera dimulai dan dibangun menjadi kota yang apik dan canggih. Kota tersebut juga tetap selaras dengan lingkungan dan alam di Kalimantan.
)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute
(DLA/AA)