Suarapapuanews, Jakarta– Pemerintah telah melaksanakan berbagai cara untuk menangani Covid-19, mulai dari pengaturan berbagai hal sampai dengan program pemberian vaksinasi secara menyeluruh hingga ke semua masyarakat Indonesia. Berbagai kebijakan ini perlu mendapat apresiasi dari banyak pihak karena terbukti ampuh turunkan kasus positif Covid-19 di Indonesia.
Sudah banyak sekali bukti yang menunjukkan bahwa Indonesia memang memiliki penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19 termasuk yang terbaik di dunia. Pasalnya setelah kembali merebaknya virus tersebut tatkala melakukan mutasi hingga melahirkan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, ternyata peningkatan kasus yang terjadi di Tanah Air jika dibandingkan dengan negara lain masih selisih sangat jauh, yang mana di Indonesia cenderung sangat terkendali.
Bahkan belakangan, kasus BA.4 dan BA.5 tersebut kembali berhasil ditekan oleh segala upaya dari Pemerintah sehingga ada penurunan kasus Covid-19. Ternyata penurunan tersebut bukan hanya karena program vaksinasi saja, melainkan ternyata juga berasal dari bentukan antibodi masyarakat Indonesia yang sudah mulai kebal.
Mengenai hal tersebut, terdapat rilisan survei yang telah dibuat oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) yang bekerjasama dengan Fakultas kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Hasil survei mengenai serologi antibodi Covid-19 itu ternyata menunjukkan bahwa menjelang momen lebaran pada tahun 2022 ini, memang antibodi yang dimiliki oleh masyarakat di Tanah Air sudah mencapai 99,2 persen. Selain itu, keterangan dalam survei tersebut menyatakan bahwa dengan titer antibodi yang tinggi, maka tak heran masyarakat juga mampu mengurangi risiko akibat paparan COVID-19.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menjelaskan bahwa dengan data hasil survei dari FKM UI tersebut berarti menyatakan memang sudah 99,2 persen populasi masyarakat di Indonesia memiliki antibodi untuk melawan virus Covid-19. Sebelumnya, diketahui pula bahwa memang sudah ada survei serupa pada periode bulan November dan Desember 2021 silam, yang mana kala itu antibodi masyarakat sendiri masih sekitar 86,6 persen dan 74 persen, sehingga memang terbukti terjadi peningkatan signifikan.
Ditambah lagi memang titer antibodi yang dimiliki oleh masyarakat turut mengalami peningkatan, yakni yang sebelumnya hanya pada level sekitar 500 hingga 600, namun sekarang mampu menjadi 7.000 hingga 8.000, sehingga bisa dikatakan bahwa daya tahan tubuh yang dimiliki oleh masyarakat mampu menghadapi infeksi Covid-19, namun juga mampu mengurangi risiko mereka harus dirawat ke Rumah Sakit apabila misalnya terpapar dan juga termasuk mengurangi risiko terparah, yakni meninggal dunia.
Pemerintah sendiri dalam upaya penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19 sudah terus menggencarkan pemberian vaksinasi kepada masyarakat secara luas sejak awal tahun 2021 silam, kemudian belakangan Pemerintah juga tengah mengupayakan terus program vaksin booster atau dosis ketiga yang dilakukan sejak awal tahun 2022 ini bagi seluruh masyarakat dengan usia di atas 18 tahun.
Tidak hanya itu, bahkan khusus bagi kelompok tertentu seperti para tenaga kesehatan (Nakes) yang dinilai memang sangat rawan terpapar Covid-19, Pemerintah sendiri sudah mewajibkan mereka untuk melakukan vaksin booster kedua atau dosis keempat sejak beberapa waktu lalu.
Terkait dengan keberhasilan untuk menekan jumlah penyebaran dan juga terus meningkatkan jumlah populasi antibodi di Indonesia, Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya atas peran dari banyak sekali pihak yang membantu penanganan Covid-19 dari Pemerintah selama ini, sehingga seluruh masyarakat juga sangat berperan penting.
Dirinya mengatakan bahwa memang semua pihak telah bekerja maksimal dalam mengatasi permasalahan Covid-19 ini, mulai dari para tenaga medis yang telah bekerja dengan baik dalam rangka merawat pasien maupun juga melaksanakan vaksinasi, termasuk di dalamnya terdapat peran dari TNI, Polri, BIN, relawan Covid-19 dan pihak lainnya sehingga memang dengan kerja bersama tersebut maka tugas penanganan Covid-19 dapat dilaksanakan dengan baik.
Syamsuar mewakili Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengucapkan apresiasinya dan juga terima kasih kepada semua pihak, terutama adalah rumah sakit yang memang sudah sangat luar biasa kinerjanya dalam melayani keluarga yang terkonfirmasi positif Covid-19. Meski begitu dirinya juga tetap mengimbau lantaran sampai saat ini pandemi sendiri masih belum benar-benar berakhir, maka seluruh pihak harus tetap memiliki kewaspadaan diri.
Salah satu langkah yang menurut Gubernur Riau itu sudah sangat maksimal dilakukan oleh Pemerintah adalah dengan program menggalakkan vaksinasi bahkan hingga ke seluruh masyarakat Indonesia seluas-luasnya mulai dari pemberian vaksin dosis pertama, dosis kedua hingga booster., Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagub Sumut), Musa Rajekshah juga mengucapkan apresiasinya kepada kerja keras yang dilakukan oleh Pemerintah dalam penanganan Covid-19. Menurutnya meski memang pandemi sendiri masih belum hilang, namun kualitas kesehatan masyarakat saat ini jauh lebih baik dan juga ekonomi nyatanya terus menggeliat.
Pengendalian serta penanganan Covid-19 yang sudah dilakukan dengan kerja keras dari Pemerintah serta seluruh pihak yang terkait memang sangat patut mendapatkan apresiasi paling tinggi. Pasalnya kerja tersebut memang terbukti sangat nyata hasilnya dengan penurunan kasus positif, meningkatkan angka kesembuhan dan juga upaya membangkitkan lagi perekonomian pascapandemi COVID-19 yang saat ini juga dapat dilihat hasilnya.
)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute
(PS/AA)