Suarapapuanews, Jakarta– Sebelum berdiri bangunan mesjid di Indonesia, juga Jakarta, berdiri langgar lebih dulu. Di tempat lain disebut surau. Sekarang mushala.
Buyut Nyai Dawit dalam kitab yang ditulisnya Sanghyang Siksha Kandang Karesian, 1518, menyebut muslimin sebagai kaum langgara. Langgar artinya penerangan. Dalam bahasa orang2 Samarkand penerangan Teng. Teng Sin penerangan
Ketuhanan. Teng Long penerangan di bawah. Teng Loleng lampu penerangan jalan.
Ada beberapa langgar tua:
Langgar ini base guru Cit .
Pembangunan Labuhan Sunda Kalapa II meliputi 3 blok:
Dari terminal Busway Kota anda belok kiri. Sesudah jembatan langsung ke kiri. Bangunan pertama adalah mesjid.
Mihrab memang tak ada karena areal kelebarannya terbatas.
Mesjid selama ini disebut sebagai tempat kumpul2 Sarekat Dagang (maksudnya pebisnis). Pebisnis kumpul2 di Majakatera, sebrang Pasar Ikan. Bukan di Kota Inten.
Mesjid ini lama tak berfungsi. Kiranya pemda DKI diharapkan memberi perhatian. Ini situs Islami yang tertua di Jakarta yang masih ada. Kiranya dapat jadi kebanggaan Nasional.
(RS/AA)