Oleh: Isak Wambai
Stabilitas keamanan di Papua, atau yang sering dijuluki sebagai “Surga Kecil yang Jatuh ke Bumi”, merupakan isu yang krusial bagi seluruh masyarakat Indonesia. Keberadaan gerombolan separatis seperti Organisasi Papua Merdeka (OPM) telah lama menjadi ancaman bagi perdamaian di wilayah ini.
Namun, di balik segala tantangan, kerja sama erat antara masyarakat Orang Asli Papua (OAP) dengan aparat keamanan menjadi salah satu kunci utama dalam menjaga kedamaian dan stabilitas di Bumi Cenderawasih.
Selama bertahun-tahun, pemerintah bersama aparat keamanan terus berupaya menciptakan situasi kondusif di Papua. Meskipun gerombolan separatis asal Bumi Cenderawasih kerap mencoba mengganggu ketertiban melalui aksi-aksi terorisme, aparat keamanan dari seluruh jajaran, baik itu TNI, Polri hingga BIN secara konsisten mengedepankan pendekatan persuasif dengan melibatkan masyarakat setempat. Kerja sama yang harmonis antara masyarakat OAP dan aparat keamanan memainkan peran penting dalam meredam ancaman dari kelompok pengacau di Tanah Papua.
Komandan Satuan Tugas Yonif 509 Kostrad, Letkol Inf Dian D Setyadi, menjelaskan bahwa pihaknya aktif menggencarkan patroli gabungan dengan Polri di berbagai wilayah, termasuk di Intan Jaya.
Patroli ini bertujuan untuk mencegah potensi gangguan keamanan yang seringkali dimanfaatkan oleh gerombolan teroris musuh negara. Menurut Letkol Dian, kerja sama yang baik antara aparat keamanan dan masyarakat OAP tidak hanya penting untuk menjaga stabilitas, tetapi juga untuk membangun rasa saling percaya yang selama ini menjadi fondasi kedamaian. Dengan melibatkan masyarakat dalam upaya pengamanan, konflik dapat diminimalisir, dan potensi gangguan dari kelompok separatis dapat ditekan.
Pentingnya komunikasi yang efektif antara masyarakat dan aparat keamanan juga ditekankan oleh Asisten Logistik Kapolri, Irjen Pol Prabowo Argo Yuwono. Menurutnya, setiap permasalahan keamanan yang terjadi di Papua harus mampu dikomunikasikan dengan baik di tingkat masyarakat, serta kepada aparat keamanan.
Dialog menjadi kunci dalam meredakan ketegangan dan mencegah terjadinya eskalasi konflik. Ketika masyarakat OAP merasa memiliki akses untuk berkomunikasi langsung dengan aparat, berbagai isu dapat segera diselesaikan sebelum berkembang menjadi masalah yang lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga keamanan lokal sangat penting untuk menciptakan situasi yang kondusif.
Di sisi lain, peran pemerintah dalam melibatkan masyarakat OAP juga tidak dapat diabaikan. Presiden Joko Widodo, dalam berbagai kesempatan, selalu menegaskan bahwa masyarakat asli Papua harus dilibatkan dalam setiap program pembangunan.
Pemerintah, menurut Kepala Negara, berkomitmen untuk memberikan kesempatan yang adil dan merata bagi masyarakat OAP dalam menggerakkan roda perekonomian di Bumi Cenderawasih.
Melalui berbagai program pembangunan yang melibatkan masyarakat setempat, kesenjangan sosial yang selama ini menjadi salah satu pemicu kecemburuan dan potensi konflik dapat dihapuskan. Hal ini menjadi upaya penting dalam mewujudkan perdamaian jangka panjang di wilayah ini.
Keterlibatan masyarakat OAP dalam program-program pemerintah dan kerja sama dengan aparat keamanan juga turut memberikan dampak positif dalam menekan pengaruh kelompok separatis.
Gerombolan teroris seperti OPM seringkali memanfaatkan ketidakpuasan sosial sebagai alat propaganda untuk menarik dukungan. Namun, dengan semakin meratanya pembangunan di Papua dan keterlibatan aktif masyarakat dalam proses tersebut, argumen-argumen yang diusung oleh kelompok separatis ini menjadi kehilangan relevansinya.
Masyarakat yang merasa terlibat dalam proses pembangunan dan merasakan manfaat langsung dari program-program pemerintah akan lebih sulit dipengaruhi oleh propaganda gerombolan pengacau di Tanah Papua.
Selain itu, program-program dialog dan pembinaan yang melibatkan tokoh-tokoh masyarakat OAP juga turut berperan penting dalam meredam potensi konflik. Tokoh adat dan tokoh agama seringkali menjadi jembatan yang efektif antara masyarakat dan aparat keamanan.
Pendekatan yang menghormati nilai-nilai adat istiadat lokal ini menunjukkan bahwa keamanan bukan hanya soal menegakkan hukum, tetapi juga soal membangun hubungan yang kuat dan saling menghargai antara seluruh elemen masyarakat.
Di tengah berbagai upaya yang telah dilakukan, tantangan menjaga stabilitas di Surga Kecil yang Jatuh ke Bumi ini tetap ada. Gerombolan OPM, meskipun semakin terdesak, terus mencari cara untuk mengganggu ketertiban.
Namun, dengan terus memperkuat kerja sama antara aparat keamanan dan masyarakat Orang Asli Papua, potensi gangguan ini dapat diminimalisir. Dukungan penuh dari warga setempat menjadi kunci penting dalam memerangi ancaman yang datang dari kelompok teroris musuh negara.
Lebih dari sekadar upaya jangka pendek, kerja sama ini harus terus berlanjut dalam jangka panjang untuk memastikan kedamaian di Bumi Cenderawasih. Setiap elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, aparat keamanan, hingga masyarakat OAP, memiliki peran masing-masing dalam mewujudkan stabilitas yang berkelanjutan.
Keterlibatan aktif masyarakat dalam upaya menjaga keamanan tidak hanya membantu menekan ancaman dari luar, tetapi juga memperkuat ikatan sosial di antara warga Papua sendiri.
Dengan demikian, pentingnya kerja sama antara masyarakat OAP dengan aparat keamanan tidak dapat diremehkan. Melalui dialog, komunikasi yang efektif, dan keterlibatan dalam proses pembangunan, masyarakat Papua akan semakin merasa dilibatkan dalam perjalanan bangsa.
Pada akhirnya, kerja sama yang harmonis ini akan menjadi pondasi bagi terwujudnya kedamaian di Papua yang sejati, menghilangkan bayang-bayang teror dari gerombolan separatis yang selama ini menjadi ancaman bagi kedamaian di Surga Kecil yang Jatuh ke Bumi ini.
*) Mahasiswa Hukum Universitas Papua (Unipa)