Suarapapuanews, Jakarta– KTT G20 akan diadakan tanggal 15 November 2022 di Bali. Jelang acara internasional ini, pemerintah terus memaksimalkan persiapannya agar acara tersebut berjalan aman dan sukses.
Indonesia memegang rekor karena menjadi negara berkembang pertama terpilih sebagai Presidensi KTT G20. Sesuai jadwal, KTT G20 akan diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, tanggal 15 hingga 16 November 2022. Pulau Dewata dipilih karena sudah sering menjadi tempat berkumpulnya para tamu negara di acara formal.
Demi kesuksesan KTT G20 maka pemerintah memaksimalkan persiapannya. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan meminta seluruh kementerian dan lembaga yang terlibat dalam KTT G20 untuk mempersiapkannya secara matang.
Kementerian yang terlibat dalam KTT G20 antara lain Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Luar Negeri. Selain itu ada pula Lembaga Penjamin Simpanan, TNI, dan Polri. Semua berkolaborasi demi mendukung kesuksesan penyelenggaraan KTT G20.
Luhut melanjutkan, kementerian-kementerian dan lembaga harus bekerja dengan tulus dan jangan merasa paling hebat, karena semuanya bekerja dalam 1 tim. Semuanya juga wajib untuk memasang target agar persiapan KTT G20 berjalan dengan baik.
Instruksi ini merupakan bagian dari persiapan sebuah acara besar KTT G20, sehingga wajib ada kerja sama. Jangan sampai ada miskomunikasi sehingga membuat rencana jadi meleset. Jangan pula mengunggulkan diri sendiri tetapi ketika acara berlangsung koordinasinya menjadi tidak terarah. Jika ada kekacauan sedikit saja maka akan memalukan nama Indonesia sebagai tuan rumah.
Selain itu, perlu ada standar yang jelas dalam persiapan KTT G20. Forum ini berkelas internasional sehingga standarnya lebih tinggi daripada acara biasa. Misalnya untuk seluruh panitia wajib fasih berbahasa Inggris, karena semua tamu memakai bahasa ini. Panitia juga dipastikan sudah vaksin sampai 3 kali agar membentuk kekebalan komunal. Untuk logistik juga harus sempurna karena hidangannya berstandar internasional dan wajib higienis.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Kemananan Mahfud MD menyatakan bahwa dalam persiapan KTT G20 maka yang digencarkan adalah bidang keamanan, logistik, dan infrastruktur. Tidak ada toleransi bagi ancaman apapun yang bisa merusak citra dan kehormatan Indonesia.
Faktor keamanan sangat penting karena para delegasi KTT G20 adalah tamu kehormatan negara. Jangan sampai kelompok yang menciptakan gangguan Kamtibmas, termasuk dari kelompok teror. Oleh sebab itu, aparat gabungan TNI dan Polri siap mengemban amanah untuk mengamankan KTT G20.
Sementara itu, untuk persiapan infrastruktur maka ada preservasi 9 jalan dan jembatan, agar KTT G20 berlangsung tanpa terganggu oleh kemacetan. Pembangunan infrastruktur juga diadakan dengan pembuatan tempat parkir yang representatif. Jadi tidak akan susah untuk memarkir kendaraan-kendaraan yang membawa para tamu negara.
Persiapan juga dilakukan dengan kendaraan listrik yang menjadi moda transportasi para peserta KTT G20 selama berada di Nusa Dua. Kendaraan listrik ini siap mengantar mereka untuk bermobilitas dengan teknologi yang lebih ramah lingkungan. Dengan memakai mobil listrik maka sekaligus memperlihatkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia sudah siap untuk memasuki industri hijau yang ramah lingkungan.
Berbagai persiapan dimatangkan jelang penyelenggaraaan KTT G20 di Nusa Dua, Bali. Masyarakat pun diimbau untuk mendukung acara internasional tersebut karena partisipasi masyarakat akan sangat berarti pada kesuksesan KTT G20.
)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute
(AP/AA)