Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan tiga sektor penting yang harus menjadi perhatian dalam pertemuan IPPP ke – 2 di Jakarta, antara lain: Perubahan Iklim, Ekonomi Biru dan Pengembangan SDM.
Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat membuka sidang Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) ke – 2 dengan mengangkat tema Partnership for Prosperity: Fostering Regional Connectivity and Inclusive Development, di Jakarta, Kamis 25/7/2024.
Presiden Jokowi mengapresiasi kemitraan yang dilakukan antar parlemen di negara – negara Pasifik bersama Indonesia karena memiliki kemitraan itu memiliki arti penting dalam menjawab tantangan kedepan berupa ketidakpastian ekonomi dan dinamika geopolitik termasuk perubahan iklim dan berbagai krisis.
“Saya mengapresiasi hubungan kerjasama dan kemitraan yang dilakukan parlemen Asia – Pasifik karena parlemen merupakan jembatan bagi rakyat, dan parlemen dapat dimanfaat kan untuk mencari solusi bersama menghadapi tantangan seperti ketidakpastian ekonomi, dinamika geopolitik dan perubahan iklim dan berbagai krisis”.
Menurut Presiden Jokowi, kerja sama parlemen dapat dimanfaatkan untuk berbagi pengalaman, untuk berbagi perspektif dalam cari solusi bersama karena parlemen adalah jembatan antara aspirasi rakyat dan kebijakan publik.
Ada 3 sektor penting yang saat ini butuh penanganan bersama dan segera, yang pertama terkait perubahan iklim. PBB memperkirakan kenaikan permukaan air laut hingga 1 meter sampai tahun 2100. Ini merupakan ancaman besar bagi kawasan kita sehingga diperlukan penguatan advokasi parlemen untuk memitigasi hal ini dengan adaptasi kebijakan serta peningkatan kerja sama infrastruktur dan lingkungan, jelas Jokowi.
Yang kedua, terkait ekonomi biru yang merupakan potensi besar kawasan kita. Bank Dunia menyebutkan sektor ini berpotensi menyumbang hingga 10% PDB jika dikelola berkelanjutan sehingga diperlukan dorongan dari parlemen untuk peningkatan konektivitas kawasan serta kolaborasi dalam penegakan hukum dan konservasi sumber daya laut, tuturnya.
Yang ketiga, terkait pengembangan SDM melalui pendidikan dan pelatihan yang dilakukan secara inklusif termasuk bagi perempuan dan pemuda untuk meningkatkan produktivitas dan inovasi sehingga butuh penyusunan regulasi dari parlemen untuk mendorong kerja sama people to people, knowledge sharing, experience sharing yang mencakup semua lapisan masyarakat, tandas Presiden Jokowi.
Kita perlu terus mengembangkan kawasan Pasifik dan memaksimalkan potensi yang kita miliki untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan melalui kemitraan parlemen ini mari kita perkuat semangat persaudaraan, rasa saling percaya, dan sikap saling menghormati termasuk penghormatan terhadap kedaulatan lintas wilayah, imbuhnya.
Saya yakin melalui kolaborasi yang kuat kita bisa menjaga stabilitas dan mencapai kemakmuran di kawasan Pasifik, tegas Presiden Jokowi.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan Hari ini merupakan momemtum penting karena kita dapat melanjutkan kerja sama dari pertemuan IPPP pertama 2018. Sejak saat semangat kemitraan indonesia dengan parlemen negara pasifik tumbuh semakin kuat.
Menurutnya, pada hari ini kuatnya persaudaraan kita ditunjukkan oleh tingkat kehadiran parlemen pada forum ini yaitu sidang IPPP ke – 2 di Jakarta.
Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan Kuncinya adalah kerjasama dan aksi bersama melalui diplomasi dan hal ini dapat dilakukan dialog yang dilakukan parlemen bukan melalui unilateral.
Hubungan negara-negara pasifik dan Indonesia merupakan hubungan yang komprehensif tidak saja memiliki hubungan antar pemerintah yang solid namun juga antar parlemen yang kokoh, pungkasnya.
Di negara -negara demokrasi seperti di Pasifik dan Indonesia, parlemen memiliki peran penting dalam menjalankan fungsi bernegara dan mempengaruhi politik luar negeri di negara kita-masing-masing, jelasnya.
“Saya mengajak seluruh parlemen, marilah kita bekerjasama wujudkan pasifik yang aman , damai dan stabil”, pungkasnya