Oleh: Teuku Iskandar )*
Berbagai elemen masyarakat di Aceh, khususnya para pemuda penuh antusias menyambut dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dan acara dalam Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH).
Antusiasme para anak muda hingga masyarakat dari daerah berjuluk Tanah Rencong tersebut terlihat tatkala mereka menyambut banyaknya rangkaian kegiatan acara program AMANAH. Tentunya hal tersebut tidak lepas dari peranan AMANAH dalam memberikan berbagai macam pelatihan yang sangat bermanfaat, khususnya bagi pemuda di daerah itu.
Salah satunya, ketika AMANAH melakukan olahraga serta menyosialisasikan programnya saat Car Free Day (CFD) di Jalan Tgk. Moh. Daud Beureueh, Banda Aceh pada Minggu, 9 Juni 2024 lalu. Dalam kegiatan tersebut, para volunteer terlihat sekali sangat aktif dan penuh semangat tatkala menjelaskan sejumlah sektor unggulan dari AMANAH serta bagaimana manfaatnya bagi seluruh masyarakat serta generasi muda di sana.
Salah satu volunteer AMANAH, Atha Fayyadh menjelaskan bahwa antusiasme dari para anak muda daerah berjuluk Serambi Mekkah itu sangat terlihat jelas pada saat mereka mendengarkan penjelasan mengenai program inisiasi Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut.
Memang, keberadaan AMANAH sendiri merupakan salah satu dari sekian banyak program unggulan pemerintah, khususnya dalam masa kepemimpinan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) pada bidang pemberdayaan masyarakat Aceh.
Tujuan utama dari adanya AMANAH adalah untuk merangkul sebanyak-banyaknya anak muda dari Tanah Rencong di berbagai bidang ekonomi kreatif. Banyak sekali sektor yang program tersebut naungi seperti pertanian, perikanan dan masih banyak lagi.
Menanggapi hal tersebut, salah satu anak muda, Syarifah Fatimah Azzahra (19) mengaku bahwa dengan adanya program inisiasi BIN tersebut, menjadikan kreativitas dari seluruh generasi muda Aceh dapat terus meningkat ke depannya. Terlebih, misalnya untuk generasi muda yang masih malu-malu atau cangguh (introvert), maka dengan mengikuti serangkaian kegiatan dalam AMANAH, tentunya akan menjadikan seluruh bakat terpendam yang dia miliki dapat semakin berkembang.
Sementara itu, anak muda Aceh lainnya, T. Muhammad Fauzil (21) menyampaikan bahwa dengan adanya beragam pelatihan yang pemerintah berikan jelas semakin meningkatkan seluruh sektor yang telah ada selama ini.
Lantaran memang, keberadaan Youth Creative Hub Aceh atau Gedung Pusat AMANAH tersebut bertujuan untuk memberikan fasilitas pengembangan bahkan dari segala macam potensi yang ada di sana, baik itu sumber daya manusia (SDM) ataupun sumber daya alam (SDA).
Semua pelatihan yang Pemerintah berikan melalui AMANAH hanya demi kemajuan bangsa Indonesia sendiri, khususnya untuk membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat Aceh. Sehingga menjadikan gedung tersebut bukan hanya sekedar bangunan fisik semata, melainkan juga menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengembangkan potensi dan kreativitas mereka.
Dengan berbagai macam fasilitas serta program yang AMANAH berikan, maka dapat menjadi katalisator bagi kemajuan pada berbagai macam sektor seperti perkebunan, pertanian, perikanan, termasuk juga dalam sektor teknologi hingga pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Terdapat setidaknya 9 fungsi utama dari AMANAH, yakni menjadi pusat kreativitas berbasis di Tanah Rencong, kemudian mengadakan berbagai macam pelatihan dan workshop. Selanjutnya, yakni menjadi inkubator untuk para pelaku UMKM setempat, sekaligus mampu menyediakan ruang kolaborasi, galeri seni dan pameran, sentra teknologi, program kreatif berbasis lingkungan, kegiatan budaya dan seni hingga kemitraan dan jaringan.
Karena banyak sekali kebermanfaatan yang mampu masyarakat rasakan secara langsung, maka menjadikan banyak pihak kemudian memberikan dukungan penuh mereka pada program inisiasi lembaga pimpinan Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. Budi Gunawan itu.
Potensi sangat besar terdapat dalam AMANAH, terlebih karena kegiatannya secara khusus terus menyasar kepada segenap generasi muda bangsa, yang mana hal tersebut yang memang sangat diperlukan Aceh selama ini mengingat agar mereka mampu terbebas dari belenggu daerah miskin.
Bukan tidak mungkin, dengan adanya bantuan berbagai program AMANAH, menjadikan pemerataan pembangunan di seluruh pelosok Nusantara yang pemerintah gencarkan menjadi semakin maksimal terjadi. Hal tersebut dikarenakan masyarakat dari daerah terpinggirkan dan juga miskin mampu mengalami peningkatan kemampuan, sehingga mereka pun bisa berdiri di atas kakinya sendiri (berdikari).
Tidak hanya itu, BIN terus melakukan pemetaan terhadap potensi Bussines Case (BC). Di Provinsi Aceh terdapat 126 BC yang terdiri dari 12 sektor ekonomi kreatif di 23 kab/kota. BC di bidang kuliner cukup mendominasi dengan 28 BC atau 22%, diikuti oleh kerajinan tangan sekitar 25 BC atau 18%.
Sejatinya para anak muda merupakan aset bangsa dan negara, sehingga mereka harus memiliki bekal dengan berbagai ilmu pengetahuan hingga keterampilan serta mampu memiliki kompetensi untuk membawa daerahnya ke arah yang lebih maju lagi.
Oleh karena itu, tidak mengherankan mengapa para anak muda hingga masyarakat di Aceh penuh antusias tatkala menyambut dan juga mengikuti segenap rangkaian kegiatan ataupun acara dalam Program AMANAH.
*) Mahasiswa Aceh tinggal di Surabaya