Bali kembali menjadi pusat perhatian internasional sebagai tuan rumah World Water Forum (WWF) ke-10, sebuah acara internasional penting yang membahas berbagai isu terkait pengelolaan air. Kesuksesan acara ini tidak hanya mencerminkan kemampuan Indonesia dalam menyelenggarakan acara internasional, tetapi juga menunjukkan komitmen kuat dari Badan Intelijen Negara (BIN) dan aparat keamanan lainnya dalam memastikan keamanan dan kelancaran forum tersebut.
Keberhasilan WWF ke-10 tidak terlepas dari upaya keras BIN dan aparat keamanan lainnya, termasuk TNI dan Polri. Pengamanan acara ini melibatkan ribuan personel dan berbagai peralatan canggih. Kepala BIN, Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan bahkan memerintahkan seluruh jajaran agar optimal bersinergi dengan stakeholder terkait untuk kelancaran dan keamanan gelaran World Water Forum ke-10 , 18-25 Mei 2024.
Sinergi ini juga diwujudkan BIN Daerah (Binda) Bali bersama PT PLN (Persero) yang telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) menjamin pasokan listrik guna memastikan kelancaran penyelenggaraan WWF di Bali.
Selain BIN, kesuksesan penyelenggaraan WWF juga menjadi komitmen TNI dan Polri serta lembaga terkait lainnya, seperti Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Sekretaris Utama BNPT, Bangbang Surono menyatakan, pihaknya aktif dalam upaya pencegahan aksi teror yang dapat mengganggu agenda internasional tersebut.
Unsur intelijen menjadi faktor penting dalam memastikan keamanan penyelenggaraan event internasional. hal tersebut disampaikan Bangbang bahwa sebelumnya BNPT bersama BIN dan unsur intelijen lainnya juga mengevaluasi sistem pengamanan lingkungan dan objek vital nasional.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya lebih luas melibatkan berbagai lembaga dan pihak terkait untuk memastikan event internasional tersebut berlangsung sukses dan aman.
Polri, misalnya, mengerahkan 5.791 personel untuk mengamankan jalannya acara, menjaga keamanan para kepala negara, menteri, dan delegasi internasional yang hadir (WARTA ALOR). Selain itu, Korlantas Polri melakukan rekayasa lalu lintas di sejumlah titik strategis untuk memastikan kelancaran mobilitas peserta forum.
TNI juga memainkan peran penting dalam pengamanan acara ini. Kopasgat TNI AU, misalnya, mengerahkan puluhan penembak jitu dan berbagai alutsista seperti Rudal Chiron dan radar Smart Hunter untuk menjaga wilayah udara Bali . Keberadaan peralatan canggih ini memastikan tidak ada ancaman dari udara selama berlangsungnya acara.
Senada, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang mengapresiasi kinerja TNI dan Polri yang dinilai berhasil menjaga kondusifitas dan keamanan selama acara WWF berlangsung. Dirinya menyampaikan bahwa sejak pembukaan hingga penyelenggaraan sejumlah meeting dan side event, seluruh acara dapat terselenggara dengan baik dan aman.
BIN juga memainkan peran sentral dalam mengkoordinasikan berbagai aspek keamanan dan intelijen untuk acara ini. Kolaborasi erat antara BIN, TNI, dan Polri menjadi fondasi kuat dalam menjaga stabilitas dan keamanan selama acara berlangsung. Komitmen BIN dalam memastikan kelancaran acara juga terlihat melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan PLN untuk menjamin keandalan pasokan listrik di Bali selama forum berlangsung.
Analis intelijen pertahanan dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro, menilai kunci kesuksesan pengamanan antara lain terletak pada soliditas antar institusi dalam mencegah berbagai gangguan keamanan.
Kerjasama yang solid antara BIN dan aparat keamanan berhasil menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif, memungkinkan pelaksanaan WWF ke-10 berjalan lancar tanpa insiden keamanan. Upaya ini mendapat pengakuan luas dan menunjukkan komitmen Indonesia dalam menyelenggarakan acara internasional dengan standar keamanan tinggi.
Tidak hanya pengamat, akademisi juga memberikan apresiasi tinggi terkait peran BIN dan aparat keamanan lainnya dalam memastikan kelancaran acara WWF ke – 10 di Bali. Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar, I Nyoman Budiana memuji sinergitas yang telah dilaksanakan berbagai institusi keamanan dalam mengamankan pelaksanaan WWF ke-10.
Dirinya mengungkapkan semua jajaran aparat keamanan, baik dari TNI, Polri, BNPT, BIN, dan unsur intelijen lainnya bersama aparatur pemerintah daerah telah bersatu padu untuk mengatasi permasalahan keamanan di Bali.
Indonesia telah sukses menjadi tuan rumah penyelenggaraan WWF ke -10 di Bali yang aman dan mampu berperan dalam merumuskan kesepakatan strategis terkait sistem tata kelola air. Hal tersebut tertuang dalam sejumlah usulan seperti tiga prinsip dasar yang dapat dihidupkan dalam kolaborasi, yakni menghindari persaingan, mengutamakan kerja sama yang berkualitas dan inklusif serta dukungan yang saling menguntungkan.
Indonesia juga berhasil merumuskan kesepakatan dalam ministerial meeting WWF dalam 3 poin utama. Menurutnya Menteri PUPR Basuki kesepakatan dalam forum tersebut sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Capaian ini juga menjadi sejarah bagi Indonesia karena upaya diplomasi yang dilakukan dapat memberikan hasil konkret.
Lebih lanjut Basuki merinci, 3 poin penting kesepakatan deklarasi tersebut di antaranya, pertama, pendirian center of excellence. Hal itu dilakukan guna mendukung ketahanan air dan iklim dalam mengembangkan kapasitas sehari-hari. Kedua, deklarasi menteri dalam World Water Forum 2024 mencakup pembahasan terkait sumber daya air terpadu bagi sejumlah negara dan kepulauan-kepulauan kecil.
Ketiga, disepakatinya pengusulan Hari Danau Sedunia atau World Lake Day. Urgensi penetapan Hari Danau Sedunia diperlukan guna meningkatkan pembangunan bendungan dan pemeliharaan sejumlah bendungan yang telah terbangun. Hal tersebut menjadi komitmen yang harus dipegang teguh oleh setiap pemimpin Negara.