Oleh: Syahnaz Savitri)*
Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang masih terus berjalan hingga saat ini terus mendapat perhatian publik, tidak hanya publik di Indonesia, namun juga di belahan negara lainnya. Salah satu hal yang menarik dari IKN Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur adalah penerapan konsep smart city modern yang digadang-gadang akan berbeda dengan penerapan smart city yang telah diterapkan di kota-kota lain di Indonesia dan negara lainnya.
Konsep intelligent city sebagai wujud pengembangan dari konsep smart city, mendorong percepatan modernisasi kota melalui pemanfaatan teknologi sebagai dasar pengembangan konsep ini. Peran teknologi inilah yang akan menjadi kunci keberhasilan dari penyelenggaraan konsep intelligent city.
Didukung dengan peran dalam mentransformasikan komunitas yang lebih kreatif dan aktif dalam berbagai proyek pengembangan smart community, dapat mendorong terciptanya kota yang saling terkoneksi dengan peran teknologi di dalamnya.
Bagi berbagai negara dan kota pintar lain di dunia, konsep intelligent city berhasil meningkatkan kualitas hidup sumber daya dan masyarakatnya. Beberapa kota dari negara lain yang telah menerapkan konsep ini diantaranya ada Sejong di Korea Selatan, Putrajaya di Malaysia dan beberapa kota lainnya.
Bagi pemerintah, penerapan konsep intelligent city di IKN Nusantara tidak hanya dilakukan sebagai upaya dalam mensejajarkan IKN Nusantara dengan ibu kota lain yang telah mengusung konsep serupa, melainkan pula diharapkan dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia dalam mengembangkankan konsep intelligent city sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya juga kelestarian lingkungan.
Adanya konsep yang akan diterapkan pada proyek IKN Nusantara menjanjikan potensi ekonomi yang besar. Diperkirakan akan menarik investasi besar-besaran dalam pembangunan infrastruktur, properti, dan industri terkait. Dengan pemindahan ibu kota, akan ada kebutuhan akan segala sesuatu, mulai dari pembangunan rumah dan kantor hingga jaringan transportasi yang efisien.
Saat ini proyek IKN Nusantara tengah disorot oleh investor asing khususnya pada sektor energi maupun teknologi. Mengingat dengan visi konsep intelligent city pada IKN Nusantara, menawarkan peluang besar bagi investor yang ingin berpartisipasi dalam transformasi ekonomi dan infrastruktur Indonesia.
Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengatakan, ada investor asing yang berminat investasi sektor energi baru terbarukan (EBT) di IKN. Investor tersebut berasal dari Uni Emirat Arab (UEA) yang menyampaikan minat investasi solar panel di IKN. Selanjutnya, proposal minat investasi baru masuk. Saat ini, Satgas Investasi bersama Otorita IKN akan memproses minat investasi tersebut. Bahlil belum bisa bicara banyak perihal minat investasi EBT dari investor UEA. Menurutnya, pengerjaan proyek akan dilakukan dengan skema B to B dan melibatkan PLN.
Sebelumnya, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengklaim ada sekitar 357 letter of intent (LoI) atau minat investasi dari calon investor masuk ke proyek IKN per 19 Februari 2024. Dari jumlah tersebut, 42% LoI berasal dari perusahaan asing.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono mengatakan Dari 357 LoI yang sudah masuk, ada sekitar 150 LoI yang merupakan perusahaan asing. Terkait minat investasi sektor energi, Agung mengatakan, negara-negara Timur Tengah seperti Uni Emirat Arab dan Saudi Arabia menyampaikan minatnya.
Bersamaan dengan hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan pembahasan terkait peluang investasi Apple. Tim Cook menyadari besarnya potensi pasar di Indonesia dengan bonus demografi yang masih ada sampai tahun 2030.
Apple baru menyadari bahwa Indonesia yang sangat potensial dengan jumlah penduduk 282 juta, pertumbuhan ekonomi yang stabil, makroekonomi juga semua bagus, inflasi yang baik, dan itu semua sangat diapresiasi Cook. Cook mengatakan Indonesia menjadi sasaran untuk investasi.
Luhut juga mengungkapkan, Tim Cook juga tertarik untuk berinvestasi di IKN, terutama dalam bidang Kecerdasan Buatan (AI). Hal tersebut sama dengan ketertarikannya mengenai investasi Al Center di Bali dan Solo.
Meskipun terdapat peluang besar dalam sektor teknologi dan energi di IKN, investor juga dihadapkan pada beberapa tantangan, termasuk regulasi yang kompleks, infrastruktur yang belum matang, dan risiko politik. Namun, dengan risiko tersebut juga datang peluang untuk berkolaborasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk menciptakan lingkungan investasi yang kondusif.
Investasi dalam sektor teknologi dan energi di IKN Nusantara menjanjikan peluang besar bagi investor yang ingin berpartisipasi dalam pembangunan kota modern, berkelanjutan, dan teknologi canggih. Dengan dukungan pemerintah, potensi pasar yang besar, dan komitmen untuk menggunakan teknologi dan energi berkelanjutan, IKN Nusantara memiliki potensi untuk menjadi pusat inovasi dan pengembangan di kawasan Asia Tenggara. Meskipun tantangan akan ada, investor yang siap mengambil risiko dapat memperoleh manfaat besar dari investasi mereka di IKN, serta menjadi bagian dari sejarah pembangunan Indonesia yang baru.
)* Mahasiswa Fakultas Ekonomi pada universitas swasta di Jakarta