Oleh: Kila Diajeng )*
Indonesia terus mengalami perkembangan ekonomi yang signifikan, dengan Kalimantan sebagai salah satu fokus utama dalam percepatan pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi. Salah satu inisiatif utama yang mengemuka adalah proyek Ibu Kota Negara (IKN), yang bertujuan untuk menstimulus pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut, khususnya di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Pemerintah tengah berfokus pada pembangunan IKN di Kalimantan Timur. Pertumbuhan ekonomi Pulau Kalimantan berada dalam tren meningkat sejak tahun 2022, yakni sejak mulai pembangunan IKN. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, Pulau Kalimantan pada tahun 2023 mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,43 persen yoy, lebih tinggi dari pertumbuhan tahun 2022 yang sebesar 4,94 persen yoy.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, pertumbuhan ekonomi Pulau Kalimantan tersebut salah satunya disumbang oleh pembangunan IKN. Pertumbuhan ekonomi di Pulau Kalimantan menunjukkan perekonomian yang menguat di 2023.
Provinsi Kalimantan Timur juga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi Pulau Kalimantan, dengan kontribusi sebesar 3,24 persen yang dihasilkan dari pertambangan, penggalian, konstruksi, serta industri pengolahan.
Dalam rangka menumbuhkan perekonomian di Kalimantan Timur, pemerintah juga telah meluncurkan program-program pemberdayaan masyarakat lokal di Penajam Paser. Program-program ini mencakup pelatihan keterampilan, bantuan modal usaha bagi UKM, serta program-program sosial ekonomi lainnya. Melalui pemberdayaan masyarakat lokal, diharapkan akan tercipta lapangan kerja baru dan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
Menanggapi penyerapan tenaga kerja, kualitas sumber daya manusia (SDM) di Penajam Paser Utara mulai ditingkatkan. Pj Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Makmur Marbun mengatakan pemerintah daerah memberikan pelatihan kompetensi untuk 100 lulusan SMA dan SMK di Kabupaten PPU. Bentuk pelatihan vokasi diberikan selama 3 bulan. Termasuk dengan pembelajaran teknis dan praktis agar mendapatkan sertifikasi secara nasional bahkan internasional.
Makmur juga menegaskan bahwa calon tenaga kerja yang akan diserap untuk pembangunan IKN harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Tuntutannya harus dapat memiliki keterampilan teknis dan kompetensi yang telah ditetapkan.
Menurutnya hal ini sebagai upaya untuk memperbaiki kesenjangan kompetensi SDM di PPU. Harapannya dapat meningkatkan kualifikasi dan keterampilan calon tenaga kerja lokal. Sehingga PPU dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan IKN. Utamanya untuk memberikan kontribusi positif dalam perputaran ekonomi secara nasional.
Potensi wisata tidak kalah pentingnya menuju progres peningkatan perekonomian di Kalimantan Timur seperti memanfaatkan potensi tanaman bambu sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat wilayah delineasi/perbatasan IKN.
Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, Alimuddin mengatakan, tanaman bambu menawarkan potensi besar di berbagai sektor, mulai dari kerajinan, bangunan hingga produk tisu dan pakaian. Keunikan bambu sebagai serat alami membuatnya juga mendukung keberlanjutan lingkungan dan kesuburan tanah.
Beberapa desa, seperti Wonosari di Sepaku, sudah memulai penanaman bambu dengan melibatkan dukungan dari pemerintah setempat. Ini akan memberikan manfaat ekonomi langsung dan secara tidak langsung, serta mendukung prestasi lingkungan melalui potensi wisata unik yang dihasilkan dari produk-produk bambu yang dikembangkan.
Di sisi lain, pembangunan IKN pada sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur yakni Kecamatan Sepaku, berkontribusi positif terhadap pendapatan warga Pantai Lango, Kecamatan Penajam.
Tokoh masyarakat Kelurahan Pantai Lango, Setta mengatakan pembangunan IKN berdampak pada kawasan penyangga di sejumlah kelurahan di Kecamatan Penajam. Sejumlah wilayah di Kecamatan Penajam yang menikmati dampak positif proyek pengembangan prasarana penunjang Kota Nusantara, antara lain di Kelurahan Maridan, Gersik, dan Kelurahan Pantai Lango.
Wujud kontribusi positif pembangunan wilayah pendukung IKN itu, antara lain permintaan kebutuhan dasar para pekerja konstruksi yang disediakan warga pesisir Kecamatan Penajam. Kebutuhan dasar itu berupa penyediaan tempat tinggal model barak untuk disewakan kepada para pekerja, serta makanan katering.
Sebagian warga yang menjadi nelayan, selain peningkatan permintaan ikan konsumsi, mereka juga dilibatkan sebagai pekerja tambahan pada sejumlah proyek, terutama saat cuaca kurang mendukung untuk melaut. Pekerjaan masyarakat di Kelurahan Pantai Lango, menurutnya, sebagian besar adalah nelayan, dan mengurus kebun kelapa sawit. Warga Kelurahan Pantai Lango dapat penghasilan tambahan karena ada pembangunan pengembangan Kota Nusantara.
Sejumlah proyek pengembangan prasarana penunjang Kota Nusantara di Kecamatan Penajam, di antaranya pembangunan Bandara Naratetama dan jalan tol penunjang IKN ke Balikpapan dan Samarinda.
Upaya-upaya pemerintah dalam rangka pembangunan IKN di Penajam Paser bertujuan untuk meningkatkan perekonomian wilayah tersebut dengan berbagai cara, mulai dari pembangunan infrastruktur, pengembangan pariwisata, pemberdayaan masyarakat lokal, hingga pengelolaan lingkungan. Dengan dukungan yang kuat dan implementasi yang baik, diharapkan pembangunan IKN akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Penajam Paser dan sekitarnya.
)* Penulis adalah mahasiswa Ekonomi Unmul