Oleh : Ananda Prameswari )*
Aparat keamanan yang terdiri dari personel gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan juga Kepolisian Nasional Republik Indonesia (Polri) bergerak dengan sangat komprehensif dalam upayanya melakukan pencegahan terhadap adanya ancaman teror menjelang perayaan Hari Raya Natal mendatang.
Pihak Polri melibatkan TNI dalam upaya untuk mengantisipasi adanya ancaman ataupun potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) menjelang perayaan Natal dan juga Tahun Baru (Nataru) 2024. Mengenai hal tersebut, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Shandi Nugroho mengatakan bahwa gangguan kamtibmas sendiri diantaranya adalah termasuk untuk mengantisipasi ancaman akan terorisme yang mungkin saja terus bergerak.
Bukan hanya dibantu dengan TNI saja, namun seluruh pihak termasuk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) hingga berbagai macam stakeholder atau pemangku kepentingan lain juga sudah sangat siap untuk turut serta dalam memberikan bantuan untuk upaya memastikan kamtibmas bisa berjalan dengan kondusif dan aman.
Terkait dengan upaya untuk mengantisipasi teroris sendiri, sebenarnya pihak aparat keamanan Republik Indonesia (RI) telah mengantisipasinya melalui adanya tim dari Detasemen Khusus (Densus) 88. Sejauh ini, aparat keamanan juga telah menggencarkan berbagai macam kegiatan seperti penangkapan hingga pengamanan kepada para pelaku yang diduga akan melakukan gangguan pada kamtibmas menjelang Natal dan Tahun Baru.
Seluruh antisipasi akan ancaman dari para teroris sudah dilakukan bahkan sejak jauh hari, yakni pada bulan-bulan sebelumnya. Kegiatan pengamanan tersebut sudah mulai digencarkan sejak sekitar 3 bulan atau bahkan 5 bulan sebelum perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru mendatang.
Sebab, segala bentuk aksi dan ancaman pelaku teroris perlu diwaspadai dengan ketat, terlebih memang teror tersebut kerap kali beraksi menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Untuk itu bagaimanapun Pemerintah RI bersama dengan aparat keamanan berupaya mencegah kegiatan teror menjelang acara tahunan itu. Bukan hanya itu saja, jika gabungan aparat keamanan menjaga dengan memperketat keamanan, maka peran dari masyarakat juga penting yakni dengan mewaspadai adanya kegiatan-kegiatan yang mencurigakan untuk dilaporkan kepada pihak terkait untuk ditindaklanjuti, sehingga seluruh komponen masyarakat Indonesia secara bersama-sama menjaga dan mentertibkan NKRI.
Sementara itu, ada beberapa titik yang perlu diperketat dan dijaga khusus oleh gabungan aparat keamanan untuk mencegah teror menjelang Nataru. Titik tersebut yakni, tempat ibadah seperti gereja-gereja dan pusat keramaian seperti tempat wisata, pos pelayanan, pos pengamanan, hingga pos terpadu. Untuk menjaga kegiatan rutin setiap tahun (Nataru) itu, selain aparat keamanan, juga dilengkapi dengan peran penting dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Salah satu bentuk langkah konkret yang dilakukan oleh aparat keamanan melalui Densus 88 Antiteror Polri adalah keberhasilan penangkapan seorang tersangka teroris di Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur (Kalim) pada hari Jumat tanggal 1 Desember 2023 lalu. Terkait dengan adanya penangkapan tersebut, Juru Bicara (Jubir) Densus 88 Antiteror Polri, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Aswin Siregar mengatakan bahwa terduga teroris itu diketahui berinisial IAZ, yang mana merupakan anggota dari kelompok teroris Jemaah Islamiyah (JI).
Tidak tanggung-tanggung, ternyata tersangka teroris tersebut juga memiliki jabatan yang strategis di dalam kelompok JI, yakni dirinya sebagao bendahara dalam kelompok Jemaah Islamiyah. Sehari-harinya dirinya bekerja sebagai tukang servis ponsel di Jalan Lambung Mangkurat, RT 08, Kelurahan Pelita, Samarinda.
Selain itu, motif yang dimiliki oleh IAZ juga ternyata bisa dikatakan hampir mirip dengan motif yang dimiliki oleh sebanyak empat teroris di daerah Provinsi Riau yang telah ditangkap sebelumnya. Mereka semua sama-sama ingin membuat kegaduhan dan melakukan aksi teror pada saat momen perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru nanti.
Aparat keamanan kemudian meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan diri mereka masing-masing, sebab ternyata diantara para pelaku teror itu diantaranya merupakan pemuda. Selain itu, terdapat dugaan lain bahwa mereka berupaya untuk melakukan aksi balas dendam terhadap para penegak hukum di Tanah Air.
Oleh karena itu, aparat keamanan juga mengimbau kepada seluruh masyarakat di Indonesia dari berbagai macam kalangan untuk memberikan bantuan berupa doa agar kegiatan Nataru bisa berjalan dengan aman serta seluruh pihak mampu menjalankan aktivitas mereka seperti yang diharapkan tanpa hambatan apapun.
Apresiasi sangat tinggi patut diberikan kepada seluruh jajaran pasukan aparat keamanan dari personel gabungan beserta semua pihak yang terlibat dalam upaya untuk senantiasa menjamin kamtibmas dalam perayaan Hari Raya Natal 2023 dan juga perayaan Tahun Baru 2024 mendatang. Pasalnya, gerak dan strategi secara komprehensif dengan melibatkan banyak unsur telah dilakukan.
)* Penulis adalah Kontributor Ruang Media