Oleh : Aprilia Nova Salabay )*
Pemerintah terus berupaya untuk mengembalikan kondusifitas di seluruh wilayah Papua, utamanya upaya tersebut terbukti sangat berhasil dilakukan sebab di Puncak Jaya terbukti sejak tujuh tahun terakhir ini sama sekali tidak pernah terjadi insiden. Namun dengan adanya kejadian penembakan yang dilakukan oleh KST Papua sehingga menyebabkan sebanyak dua warga sipil tewas, jelas sekali merupakan hal yang mengejutkan dan menyisakan duka mendalam bagi seluruh warga.
Masyarakat di Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Pegunungan sangat berdua atas adanya berita kematian pada Jermanto Simanjuntak dan juga Tendier Telenggen. Diketahui bahwa mereka berdua dihabisi dengan cara yang sangat kejam dan biadab oleh Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua.
Kedua warga sipil itu menjadi korban atas kekejaman serta kebengisan dari gerombolan anggota separatis di Bumi Cenderawasih di Puncak Jaya. Padahal di sisi lain, sebenarnya Pemerintah Republik Indonesia (RI) sendiri telah menggandeng banyak pihak termasuk Pemerintah Daerah (Pemda) setempat termasuk para tokoh adat dan tokoh masyarakat sekitar, semuanya telah berjuang tanpa mengenal kata lelah dan juga sudah susah payak terus membangun situasi agar selalu kondusif di daerah tersebut, namun tetap saja KST Papua melancarkan banyak aksi kejam mereka.
Terkait dengan insiden itu, menurut Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Puncak Jaya, Esau Karoba, bahwa peristiwa akan pembunuhan kedua warga sipil itu terjadi di Kampung Wuyuneri dan juga di Kampung Pruleme. Jelas saja bahwa adanya tragedi itu cukup mengejutkan karena selama ini situasi di sana terpantau termasuk sangatb kondusif berkat seluruh kerja keras dari aparat keamanan pula.
Terlebih, bahkan Pemerintah sendiri juga telah sangat ketat untuk melakukan pembatasan jam aktivitas dari masyarakat di malam hari. Semuanya bertujuan untuk melindungi masyarakat sendiri dan juga meminimalisasi akan adanya kemungkinan serangan dari KST Papua.
Pasca kejadian akan pembunuhan dan penembakan yang menyebabkan Jermanto Simanjuntak serta Tendier Telenggen tewas, kini sebenarnya situasi di Kabupaten Puncak Jaya telah kembali menjadi kondusif lagi berkat langkah tanggap dari segenap jajaran aparat keamanan yang bertugas.
Saat ini, keamanan di daerah itu memang telah berangsur pulih kembali. Serta seluruh masyarakat juga telah bisa melakukan semua aktivitas mereka seperti biasanya. Kini sudah tidak ada lagi berbagai macam aksi anarkis yang sangat menggangu akan konsentrasi pemerintah serta warga setempat.
Selama ini, sebenarnya pihak pemerintah juga telah melakukan berbagai macam upaya pendekatan kepada masyarakat dan juga terus melakukan imbauan agar semua komponen bisa senantiasa menjaga dituasi agar tetap menjadi kondusif. Masyarakat terus diingatkan agar mereka tidak mudah untuk terprovokasi dengan adanya marak berita bohong atau informasi hoaks yang disampaikan oleh pihak KST Papua yang kerap kali berkembang di wilayah mereka masing-masing.
Terkait dengan bagaimana nasib dari kedua korban jiwa masyarakat sipil yang tewas tertembak karena ulah gerombolan teroris itu, Pemerintah Puncak Jaya sendiri juga telah memberikan bantuan dana dan juga biaya pemulangan kepada para jenazah ke kampung halaman mereka masing-masing.
Sejatinya sudah semenjak tujuh tahun terakhir ini Kabupaten Puncak Jaya sama sekali tidak pernah dilanda dengan adanya insiden anarkis seperti yang terjadi baru-baru ini. hal tersebut juga menunjukkan betapa efektifnya upaya yang dilakukan oleh pemerintah beserta jajaran aparat keamanan demi melindungi keamanan masyarakat.
Suasana yang sangat kondusif tersebut bahkan tercipta semenjak awal kepemimpinan dari Bupati Yuni Wonda dan juga Wakil Bupati Deinas Geley selama tujuh tahun terakhir ini. selama rentang waktu tersebut, sama sekali memang tidak pernah ada lagi terjadi kasus penembakan ataupun gangguan dalam bentuk apapun yang menyebabkan warga sipil di Puncak Jaya menjadi korbannya.
Meski misalnya terdapat beberapa masalah sosial sekalipun, namun pihak pemerintah langsung mengambil sebuah langkah damai dengan menerapkan hukum positif dan juga mengikuti adanya Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Penyelesaian Konflik Sosial atau Sanksi Adat, sehingga kondisi kembali tercipta secara kondusif.
Pihak pemerintah pun juga relah mengeluarkan surat edaran soal aktivitas masyarakat menyusul terjadinya kasus penembakan yang dilakukan oleh KST Papua dan menyebabkan warga sipil tewas tersebut. Sehingga sudah sangat jelas bahwa dari pihak pemerintah benar-benar mengusahakan untuk mampu mencegah berbagai macam kemungkinan butuk agar sama sekali tidak sampai menimpa kepada masyarakat.
Terdapat dugaan yang muncul dan menguat bahwa pelaku penembakan kepada Jermanto dan Telenggen itu adalah anggota KST Papua, yang mana diduga kuat pula bahwa para pelaku penambakan itu bukan berasal dari warga setempat. Pasalnya warga di Puncak Jaya sendiri merupakan masyarakat yang sangat cinta akan kedamaian.
Maka dari itu, dengan adanya berita bahwa terdapat dua orang warga sipil yang menjadi korban meninggal karena ditembak oleh KST Papua di Puncak Jaya sontak langsung menjadi sebuah kabar yang menyisakan duka sangat mendalam kepada seluruh warga, termasuk juga merupakan hal yang cukup mengejutkan karena selama ini Pemerintah telah sangat efektif menciptakan situasi yang kondusif di sana melalui berbagai macam upaya.
)* Mahasiswa Papua Tinggal di Kalimantan