Bali – Setelah sukses menggelar KTT G20 dan KTT ASEAN ke 43, Indonesia kembali akan menggelar Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States (KTT AIS) pada 10-11 Oktober 2023 di Nusa Dua Bali.
Terkait hal tersebut, Perusahaan Listrik Negara (PLN) khususnya unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) memastikan bahwa pasokan arus listrik di kawasan dapat berlangsung selama perhelatan akbar tersebut berlangsung.
Bahkan, PLN UIT JBM melalui Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Bali terus berupaya menjamin agar pasokan tetap stabil sejak awal acara hingga pelaksanaan acara tersebut selesai digelar.
Hal tersebut disampaikan secara langsung oleh General Manager PLN UIT JBM Didik Fauzi Dakhlan yang mengungkapkan bahwa pihaknya siap menyukseskan KTT AIS tersebut.
Menurutnya, KTT AIS merupakan kerjasama dengan partisipasi puluhan negara pulau dan kepulauan di seluruh dunia untuk bersama-sama mengatasi tantangan dan permasalahan yang dihadapi, khususnya pada sektor pembangunan kelautan.
“Indonesia telah menginisiasi pembentukan AIS Forum sejak 2017, dan tahun ini berkesempatan menjadi tuan rumah, sehingga ini harus dilakukan dengan all out. Mendukung penuh gelaran internasional ini, PLN selalu berkomitmen untuk hadirkan sistem kelistrikan andal, sehingga pasokan listrik selama event berlangsung tetap aman,” jelas Didik
“PLN sudah sangat berpengalaman hadirkan sistem kelistrikan andal pada event internasional sebelumnya yang berlangsung di Bali, G20, rangkaian KTT Asean di Labuan Bajo, dan masih banyak lagi” imbuhnya.
Ia menerangkan upaya UPT Bali dilakukan dengan terus memastikan seluruh peralatan transmisi berfungsi optimal melalui pemeliharaan rutin sejak 3 bulan terakhir mulai Juli 2023 pada lokasi instalasi kelistrikan yang menjadi pemasok listrik ke venue kegiatan.
“Pemeliharaan terus dilakukan oleh UPT Bali seperti pembersihan hingga penggantian isolator korosi pada GI (Gardu Induk) 150 kV Nusa Dua yang disebabkan karena lokasi yang tidak jauh dari laut. Pekerjaan dilakukan sebagai tindak lanjut hasil asesmen rutin yang dilakukan,” terang Didik.
General Manager PLN UIT JBM juga melakukan pemeliharaan di Gardu Induk Nusa Dua Trafo 3 dengan pelaksanaan rekondisi Gas SF6 atau Gas Sulfur Heksaflueride yang telah terindikasi SO2 Sulfur Dioksida dengan kadar yang direkomendasikan aman.
Selain itu, pihaknya juga melaksanakan pekerjaan lainnya yang terus melaksanakan berbagai upaya lain terkait kelistrikan. Hal itu diperlukan agar seluruh peralatan kelistrikan dapat berfungsi normal.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia sendiri telah menerima dukungan 156 mobil listrik dari PT Hyundai Motor Indonesia. Mobil listrik berjenis Ioniq 5 dan Ioniq 6 tersebut nantinya akan digunakan para delegasi KTT AIS untuk menunjang mobilitas.
“Kami berterima kasih dan mengapresiasi PT HMID yang selalu mendukung pemerintah Indonesia dalam mengembangkan ekosistem mobil berenergi bersih,” ujar Setya.