Bali – Provinsi Bali akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kepulauan dan Pulau Kecil atau Archipelagic and Islands States Forum (AIS) pada 10-11 Oktober 2023.
Kepala Sekretariat AIS Forum Riny Modaso, menjelaskan Konferensi Tingkat Tinggi AIS Forum ini merupakan mandat dari pertemuan keempat tingkat menteri AIS Forum yang telah dilaksanakan di Bali pada tanggal 5 Desember 2022 yang lalu.
Selanjutnya, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat kabinet, menyampaikan KTT AIS Forum akan diselenggarakan pada 10-11 Oktober 2023 di Bali ini akan mengundang puluhan negara partisipan AIS forum.
Ia menegaskan salah satu fokus utama dari KTT AIS Forum adalah membahas isu-isu yang berkaitan dengan kemaritiman, termasuk masalah seperti perubahan iklim yang mengakibatkan kenaikan permukaan air laut.
“Yang pertama kali ditempa dengan masalah ini tentu saja adalah negara-negara pulau dan kepulauan. Di sinilah AIS Forum melihat bahwa perlu adanya upaya kolektif untuk mengatasi isu tersebut,” kata Riny.
Perubahan iklim, dengan efeknya yang merugikan, adalah salah satu isu yang paling dirasakan oleh negara-negara pulau dan kepulauan. Dalam konteks ini, AIS Forum melihat perlunya kerja sama kolektif untuk mencari solusi atas masalah ini.
Sebagai forum pertemuan negara kepulauan pertama, KTT AIS bertujuan untuk memperkuat pondasi dan kerangka kerja sama, membuka peluang baru untuk berkolaborasi dan berpartisipasi demi mengatasi permasalahan global, seperti perubahan iklim dan penanganan sampah plastik.
Di tempat terpisah, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jodi Mahardi menilai, negara-negara yang terdiri dari kepulauan secara rutin menghadapi berbagai tantangan yang khusus dan rumit, termasuk permasalahan lingkungan, dampak perubahan iklim, aspek keamanan di wilayah laut, serta upaya pengelolaan sumber daya alam yang efektif.
”Tidak ada yang bisa memahami keseriusan dan kompleksitas masalah yang kita (negara-negara AIS) hadapi lebih baik daripada negara-negara pulau dan kepulauan itu sendiri,” jelas Jodi.
Jodi juga menyoroti kepentingan AIS Forum sebagai platform yang memungkinkan negara-negara kepulauan untuk memberikan kontribusi dalam mencari solusi untuk permasalahan-permasalahan global.
”Forum ini adalah milik seluruh negara pulau dan kepulauan di dunia, tanpa melihat ukuran, lokasi, dan level pembangunan ekonominya,” imbuhnya.
Terkait penyelenggaraan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) tentang Panitia Nasional Penyelenggara KTT AIS Tahun 2023. Dalam Keppres yang diteken Jokowi pada 11 September 2023, menunjuk Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menjadi Ketua Penanggung Jawab Bidang Substansi. Ada
Adapun tugas panitia nasional adalah menyusun dan menetapkan rencana induk, termasuk di dalamnya penentuan tema dan agenda rangkaian kegiatan penyelenggaraan KTT AIS Forum 2023, menyusun dan menetapkan rencana kerja dan anggaran, melakukan persiapan, melakukan monitoring, melakukan evaluasi dan menyusun laporan penyelenggaraan KTT AIS Forum 2023.