JAKARTA — PDI Perjuangan menegaskan bahwa Ganjar Pranowo memang merupakan sosok pemimpin yang sangat religius dengan figurnya yang juga penuh sopan santun serta juga merakyat.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto turut menanggapi hebohnya kemunculan Capres mereka dalam tayangan adzan di stasiun televisi.
Dengan tegas, dirinya menyatakan bahwa hal tersebut sama sekali bukan merupakan praktik politik identitas lantaran memang sejak dari dulu sosok Ganjar Pranowo religius dan tidak dibuat-buat.
“Bukan (politik identitas). Pak Ganjar Pranowo ini kan sosok yang religius, religiusitasnya tidak dibuat-buat. Sejak dulu, sejak jaman mahasiswa, Pak Ganjar Pranowo ini sosoknya seperti itu,” ucap Hasto.
Lebih lanjut, figur kepemimpinan dari pemimpin berambut putih itu juga sangat santun dan juga merakyat, serta tidak mungkin pula ada kader PDI Perjuangan yang membawa-bawa politik identitas.
“Sosok yang rajin beribadah sosok yang baik, sosok yang santun, sosok yang merakyat, itu tidak dibuat-buat itu sesuatu original, keluar dari Pak Ganjar Pranowo,” jelas Hasto.
Sekjen partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut kemudian menilai bahwa tidak ada yang salah ketika terdapat figur yang memang mengajak masyarakat untuk taat beribadah, justru menjadi hal yang positif.
“Kalau untuk mengajak masyarakat dengan senyum, untuk berdoa bersama untuk menjalankan solat lima waktu, itu merupakan hal yang positif. Bagi umat Kristen mengajak ke gereja, bagi umat Hindu di pura, itu merupakan sesuatu yang bagus,” katanya.
Terlebih, bagaimana religiusitas yang dimiliki oleh Ganjar Pranowo memang tidak perlu diragukan lagi lantaran memang pribadinya sangat rajin beribadah.
Religiusitas tersebut juga terlihat dari keluarga pemimpin berusia 54 tahun itu dan istrinya Siti Atiqah yang memang berasal dari kalangan pesantren.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Perindo Yusuf Lakaseng mengungkapkan bahwa dalam tayangan video adzan tersebut merupakan hal yang sangat netral dan tidak ada muatan politik sama sekali.
“Di tayangan itu Ganjar terlihat netral, tidak ada unsur politik sama sekali apalagi kampanye,” ujarnya.
Senada, Ketua Umum Sahabat Ganjar, Gus Nahib Shodiq juga menilai bahwa kemunculan pemimpin kelahiran Kabupaten Karanganyar itu dalam tayangan adzan di televisi tersebut sekedar ajakan untuk beribadah dan bermuatan dakwah.
Baginya, sama sekali tidak ada yang salah salam tayangan itu karena justru merupakan upaya dakwah dalam bentuk visual.
“Bapak Ganjar adalah sosok yang religius dan taat dalam menjalankan ibadah seperti yang dilakukan dalam kesehariannya. Tidak ada yang salah. Ini merupakan dakwah dalam bentuk visual, ini merupakan ajakan untuk beribadah, dan ini bukan politik identitas,” kata Gus Nahib.