Oleh : Arzan Malik Narendra )*
Menjelang Pemilu 2024 maka pengamanan perlu diperketat karena ada potensi penyerangan dari kelompok radikal. Untuk mencegah meluasnya radikalisme maka tokoh masyarakat diharap berperan aktif untuk mengajak warga agar menghindari pemikiran berbahaya tersebut. Mereka menghimbau agar tidak ada rakyat yang menjadi simpatisan bahkan anggota kelompok radikal.
Sebenar lagi masa kampanye Pemilu dan ada peningkatan kewaspadaan untuk mencegah berbagai hal yang berpotensi menggagalkannya, termasuk radikalisme. Kelompok radikal membenci Pemilu karena mereka tidak mengakui pemerintah Indonesia, dan berusaha keras agar program ini tidak berhasil. Serangan dilakukan baik di dunia nyata maupun dunia maya.
Untuk mencegah merebaknya radikalisme jelang Pemilu 2024 maka diharap para tokoh masyarakat ikut andil dalam mengkampanyekan gerakan anti terorisme dan radikalisme.
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Banjar menggelar kegiatan Fasilitasi Masyarakat Dalam Menangkal Radikalisme dan Berita Hoaks Guna Mendukung Pemilu 2024, di Aula Kantor Kecamatan Kertak Hanyar. Kegiatan dibuka Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Banjar Safrin Noor dan diikuti oleh para pegawai di Kecamatan Kertak Hanyar, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Kabag Kesbangpol Banjar Safrin Noor menegaskan, radikalisme dan berita hoaks jika dibiarkan dapat membahayakan dan merugikan masyarakat. Radikalisme saat ini banyak mengarah pada kelompok agama yang menyukai kekerasan karena radikalisme adalah paham keras atau aliran melalui jalur agama yang bertujuan ingin mengubah tatanan sosial maupun politik dengan cara kekerasan.
Dalam artian, radikalisme bisa merugikan masyarakat karena akan terjadi kekerasan di mana-mana. Padahal kekerasan akan membuat suasana panas dan membuat Pemilu tak lagi damai. Oleh karena itu masyarakat dihimbau untuk menghindari radikalisme dengan cara menangkal berita hoaks dan propaganda.
Kemudian, para tokoh masyarakat juga mengkampanyekan Pemilu damai dan anti radikalisme. Mereka berperan penting karena ucapannya akan dituruti oleh warga. Jika para tokoh masyarakat secara aktif menyiarkan gerakan anti radikalisme, maka tidak ada rakyat Indonesia yang menjadi anggota kelompok radikal. Akibatnya, Pemilu 2024 akan berlangsung dengan damai dan lancar tanpa ada gangguan dari kelompok radikal.
Sementara itu, Kabid Informasi Komunikasi Publik Diskominfo Banjar Muhari menyampaikan tentang radikalisme dan berita hoaks. Ciri dari radikalisme adalah mengklaim kebenaran tunggal dan menyesatkan kelompok lain yang berbeda pendapat, mempersulit tata cara sesuatu seperti agama serta ciri lainnya bersikap berlebihan dalam ritual agama yang tidak pada tempatnya.
Sedangkan ciri-ciri hoaks adalah informasi yang mengakibatkan kecemasan, kebencian dan permusuhan. Sumber berita tidak jelas bermuatan fanatisme atas nama ideologi, judul dan pengantar yang provokatif dan memberikan penghukuman serta menyembunyikan fakta dan data.
Muhari menambahkan, mencegah hoaks dan radikalisme bisa dengan cara. Komisi Pemilihan Umum (KPU) dapat menyampaikan atau mensosialisasikan kepada masyarakat untuk banyak membaca, melihat, mendengarkan serta mencari referensi pada berita di radio dan TV sebagai pembanding.
Anggota kelompok radikal saat ini juga tersebar di dunia maya dan sengaja membuat situs serta akun-akun khusus di media sosial. Tujuan mereka adalah untuk menyebarkan radikalisme, terorisme, dan menggagalkan Pemilu 2024.
Oleh karena itu para tokoh masyarakat juga menghimbau warganya untuk mewaspadai berbagai ancaman intoleransi menjelang Pemilu 2024 yang nantinya bisa mengarah pada politik identitas. Jangan sampai mereka jadi intoleran dan radikal karena bisa membuat kampanye Pemilu makin memanas.
Guna mencegah masuk dan berkembangnya paham radikalisme di wilayah Salatiga diperlukan keaktifan untuk mendekatkan diri dengan tokoh masyarakat, tokoh agama maupun warga masyarakat, seperti terlihat saat Bhabinkamtibmas Kalibening Aipda Rediyanto melaksanakan sambang dan silaturahmi ke kediaman H. Ahmad Zuhri tokoh masyarakat Kalibening Kamis 24 Agustus 2023.
Dalam kesempatan tersebut tokoh masyarakat dan ulama diminta untuk bersama-sama mencegah berkembangnya paham radikalisme, sampaikan pemahaman dan cegah hoaks yang dapat memecah belah kerukunan Umat beragama maupun keutuhan NKRI, sehingga terwujud kerukunan dan keharmonisan.
Silaturahmi seperti ini sangat penting untuk mewujudkan situasi Kota Salatiga yang aman dan kondusif menjelang Pemilu 2024, serta mampu mempertahankan Kota Salatiga sebagai Kota tertoleran se-Indonesia. Para tokoh masyarakat juga mengerti bahwa aparat keamanan adalah sahabat rakyat dan berusaha mencegah radikalisme dan intoleranisme, baik di Salatiga maupun di daerah lain di Indonesia.
H. Ahmad Zuhri menyambut baik sambang silaturahmi yang dilakukan Bhabinkamtibmas Kalibening. Selain wujud kedekatan dengan warga juga wujud kepedulian untuk menjaga lingkungan aman kondusif, ia siap untuk bersama mencegah masuk dan berkembangnya paham radikalisme maupun intoleransi yang dapat memecab belah agama dan bangsa.
Para tokoh masyarakat berperan penting untuk mengajak warga dalam rangka menyukseskan Pemilu dan mencegah radikalisme. Mereka membantu aparat keamanan dan KPU untuk mengkampanyekan Pemilu damai dan gerakan anti radikalisme serta terorisme. Tokoh masyarakat menyambut baik ajakan untuk membuat Pemilu damai dan anti radikalisme.
)* Analis pada Lembaga Siber Nusa