Oleh : Alvaro Hukubun )*
Apresiasi sangat tinggi patut diberikan oleh segenap elemen bangsa atas bagaimana upaya dan kerja keras yang telah dilakukan oleh Pemerintah RI dalam menyalurkan bantuan berupa bahan pangan atau logistik kepada masyarakat korban bencana kekeringan di Papua. Termasuk pula, tatkala mengalami kendala cuaca ekstrem, pada akhirnya diberikan solusi berupa pembangunan lumbung pangan. Ancaman lain seperti keamanan dan gangguan KST pun dengan sangat optimal diantisipasi dengan pengiriman pasukan aparat keamanan.
Pemerintah Republik Indonesia (RI) memang telah memberikan perhatian yang sangat serius mengenai adanya bencana kekeringan dan kelaparan yang terjadi di Distrik Agandugume, Lambewi, dan Oneri di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. Tidak tanggung-tanggung, bahkan sebagai bukti nyata dari keseriusan perhatian yang diberikan oleh pemerintah, Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) langsung memerintahkan beberapa pihak sekaligus.
Kepala Negara tatkala mengetahui dan merespon adanya bencana berupa kekeringan dan kelaparan yang terjadi di Bumi Cenderawasih itu, langsung memberikan perintah kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan juga kepada Menteri Sosial (Mensos) untuk langsung melakukan penanganan masalah itu dengan secepat mungkin.
Sontak, menindaklanjuti arahan dan perintah yang diberikan oleh Presiden RI ketujuh itu, Menko PMK Muhadjir Effendy langsung melakukan pergerakan yang cepat dan menuju ke Papua Tengah untuk sesegera mungkin melakukan penanganan akan permasalahan bencana kekeringan dan adanya fenomena embun beku yang menyebabkan kelaparan di wilayah itu.
Dirinya menyampaikan bahwa adanya musim kemarau dan kekeringan yang terjadi di Kabupaten Puncak Papua Tengah memang sejatinya selalu terjadi secara periodik di pertengahan tahun mulai dari bulan Mei, Juni dan Juli. Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa setiap adanya musim kering di sana dan juga disertai dengan fenomena embun beku, dampaknya akan langsung menyerang tanaman warga sehingga terjadi gagal pangan, yang mana secara otomatis juga akan mengakibatkan kekurangan bahan makanan dan air bersih.
Sebenarnya, semula seluruhnya telah direncanakan oleh pihak Menko PMK bersama dengan Kepala BNPB Suharyanti, yang mana akan langsung terbang menuju ke salah satu lokasi terdampak secara langsung di Distrik Agandugume dan sekaligus ikut membawakan bantuan berupa logistik. Namun ternyata terdapat sebuah kendala berupa cuaca yang tidak memungkinkan untuk melakukan penerbangan ke Kabupaten Puncak.
Meski ada kendala berupa cuaca sehingga tidak memungkinkan melakukan penerbangan ke sana, namun tentunya pemerintah tidak hanya tinggal diam begitu saja melihat masyarakatnya sedang dilanda kesulitan. Pihak Menko PMK langsung menggelar diskusi dengan beberapa lembaga lain seperti Kepala BNPB, Bupati Kabupaten Puncak dan Panglima Daerah (Pangdam) Cenderawasih.
Setelah adanya diskusi dengan banyak pihak itu, pada akhirnya sebuah solusi alternatif pun mengemuka. Daripada pemberian bantuan berupa bahan logistik terkendala adanya cuaca ekstrem sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan penerbangan secara langsung ke sana sehingga membuat bantuan pangan kepada masyarakat pun menjadi terbatas untuk diakses, maka terdapat sebuah solusi alternatif yakni dengan adanya pembangunan lumbung pangan untuk persediaan makanan penduduk selama musim kemarau terjadi.
Rencananya pembangunan akan lumbung pangan d Distrik Agandugume itu akan dilakukan di dekat bandara, yang mana dengan begitu, maka akan bisa membantu untuk mengantisipasi pada bulan sebelum Mei yang diupayakan sudah ada stok bahan pangan yang dikirimkan oleh BNPB dan Kementerian Sosial (Kemensos). Sehingga, pada saat terjadinya bencana yang memang secara periodik itu akan terus terjadi, secara otomatis akan bisa teratasi.
Dengan adanya perencanaan untuk pembangunan lumbung pangan di sana, maka rencana itu akan langsung dilaporkan pula kepada Presiden Joko Widodo dan selanjutnya akan dilakukan kajian yang jauh lebih cermat untuk kemudian nantinya menjadi bagian dari antisipasi permanen dalam menghadapi fenomena periodik di Kabupaten Puncak itu.
Termasuk, untuk semakin mensukseskan adanya pembangunan lumbung pangan hingga tersalurkannya seluruh stok bahan pangan kepada masyarakat secara merata dan kondusif, akan ditempatkan pula aparat keamanan yang akan melakukan pengawasan lumbung dan memantau penyaluran stok pangan saat dibutuhkan.
Muhadjir Effendy selaku Menko PMK sangat berharap agar bisa terjalin suatu kerja sama oleh semua pihak untuk bisa terus bersama membantu agar kelancaran pengiriman bantuan logistik yang dilakukan oleh pemerintah, termasuk juga upaya pembangunan lumbung pangan sebagai solusi tadi bisa berjalan dengan lancar.
Sudah barang tentu seluruh pihak bisa turut serta bagu membahu dan juga ikut melancarkan proses penanganan musim kemarau di sebanyak 3 (tiga) distrik Kabupaten Puncak yang akan bisa menyelamatkan nyawa masyarakat.
Penyaluran bantuan berupa bahan pangan atau logistik ke masyarakat Papua yang menjadi korban bencana kekeringan memang sejauh ini sudah sangat dilakukan dengan optimal dan maksimal oleh Pemerintah RI. Bahkan meski ada beberapa kendala seperti cuaca, maka pada akhirnya dilahirkan sebuah solusi dengan menggarap pembangunan lumbung pangan. Kemudian untuk adanya kendala lain seperti ancaman gangguan dari pihak KST, pemerintah pun langsung menurunkan sejumlah aparat keamanan untuk melakukan pencajaan akan keamanan.
)* Penulis adalah Mahasiswa Papua Tinggal di Jakarta