SUMATERA – Relawan muda atau kaum milenial di Sumatera Barat mendeklarasikan dukunganya kepada calon presiden Ganjar Pranowo sebagai Presiden 2024.
Ganjar Milenial Center (GMC) di Sumatera Barat melakukan deklarasi mendukung Ganjar Pranowo, di halaman Monumen Merpati Perdamaian, Kota Padang, Sumatera Barat.
Koordinator wilayah Ganjar Milenial Center (GMC) Sumatera Barat, Galant Mahkota mengungkapkan bahwa menjadi relawan Ganjar atas keasdaran hati nurani sebagai anak bangsa yang nantinya berkontribusi untuk masyarakat dalam gerakan kemanusiaan.
“Atas dasar kesadaran hati nurani, kami sebagai anak bangsa dengan suka rela menjadi relawan muda yang akan berkontribusi dalam gerakan-gerakan intelektual, sosial, ekonomi dan gerakan yang membangun semangat Mahasiswa dan kaum milenial untuk bersama mendukung Ayah Ganjar Pranowo membangun Indonesia pada 2024 sebab masa depan Indonesia ada di tangan generasi kami saat ini,” ujarnya.
Adapun alasan kuat lainnya yang menjadi dasar mereka mendukung Gubernur Jawa Tengah 2 periode itu untuk naik level yang lebih tinggi lagi.
“Karena dua periode sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ayah Ganjar Pranowo kami melihat bagaimana pencapaian beliau dalam membangun daerah sangat konkret, terutama keseriusannya dalam memberdayakan pemuda dan program prioritasnya untuk kemajuan pendidikan,” tandasnya.
Selain itu, alasan pendeklarasian tersebut yakni untuk mewujudkan program yang berkualitas dan antusiasme yang tinggi dalam mendukung bacapres Ganjar Pranowo.
“Sebelumnya DPP dan DPW Sumbar telah melakukan koordinasi bahwa hari ini GMC yang memiliki antusiasme tinggi terhadap Ganjar Pranowo dinilai siap untuk mendeklarasikan dukungan dan berkomitmen untuk mewujudkan program pemberdayaan untuk pemuda di Sumatera Barat,” ungkap Sekretaris Nasional GMC Ridho Alamsyah.
Sementara itu, menurut Surabaya Survei Center (SSC) berdasarkan hasil surveinya menunjukkan bahwa Ganjar Pranowo saat ini memiliki elektabilitas yang tinggi dibandingkan dengan capres yang lainnya, dengan skor elektablitas tertinggi di angka 60% lebih unggul dibandingkan 2 capres lainnya yakni, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Ikhsan Rosidi selaku peneliti senior SSC, mengungkapkan sejumlah faktor yang membuat elektabilitas Ganjar di Kota Pahlawan itu sangat tinggi.
“Pertama, Kota Surabaya identik sebagai kandang banteng atau sebagai salah satu kota di Jawa Timur dengan basis massa pemilih PDIP terbesar,” ujar Ikhsan.
Rajin melakukan blusukan juga menjadi salah satu faktor yang diungkapkan oleh peneliti senior SSC itu sebab Ganjar memiliki elektabilitas yang tinggi di mata masyarakat baik sosoknya sebagai pejabat publik atau sebagai tokoh politik.
“Sebagai pejabat publik, Ganjar berhasil menunjukkan kinerja mumpuni sebagai kepala daerah yang identik sebagai kepala daerah yang bersih dan antikorupsi,” ungkapnya.
“Sementara sebagai tokoh politik, Ganjar sukses mencitrakan diri sebagai tokoh yang egaliter, merakyat, dan rajin turun ke masyarakat berbagai lapisan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ikhsan juga mengatakan bahwa persepsi warga Surabaya terhadap Ganjar Pranowo itu sangat positif, bahkan sosoknya dikaitkan dengan karakter Presiden Joko Widodo, keduanya sangat identik.
“Karakter egaliter yang dibangun Ganjar ini identik dengan masyarakat Arek, utamanya warga Surabaya,” lanjutnya.
Banyaknya relawan yang tergabung mendukung Ganjar dari berbagai kalangan secara sukarela juga membuat elektabilitasnya langsung berada di puncak tertinggi.
“Lalu Keempat, Kuatnya dukungan masyarakat kepada Ganjar, melalui banyaknya simpul-simpul relawan pendukung Ganjar di Kota Surabaya yang bekerja sukarela dan spartan, sehingga secara langsung juga berkontribusi mendongkrak elektabilitas nama Ganjar Pranowo,” paparnya.
Faktor lainnya yang dapat mendongkrak nama Ganjar melejit sebagai sosok positif di masyarakat juga tak terlepas dari peran media.
“Keenam, hampir tidak ada ruang publik di Surabaya yang tersisa tanpa kehadiran atribut Ganjar,” jelasnya.
Sebagai contoh, ungkap Ikhsan, sejauh ini dibanding Capres lain gambar dan foto Ganjar paling banyak dijumpai di berbagai sudut kota Surabaya melalui berbagai jenis street media.
“Secara bersamaan ia mendapat coverage dan exposure pemberitaan secara massif baik oleh media maupun medsos,” pungkasnya.
***