ayo buat website

Pemerintah Serius Selidiki Praktik Ilegal Logging Dalam Bencana Sumatera

Suara Papua - Monday, 15 December 2025 - 21:22 WITA
Pemerintah Serius Selidiki Praktik Ilegal Logging Dalam Bencana Sumatera
 (Suara Papua)
Penulis
|
Editor

 

Jakarta – Pemerintah menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas dugaan praktik ilegal logging dan pengelolaan hasil hutan yang diduga berkontribusi terhadap bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah Sumatera. Langkah ini menjadi bagian dari upaya menyeluruh pemerintah dalam menangani akar penyebab bencana, tidak hanya pada aspek tanggap darurat, tetapi juga penegakan hukum dan pembenahan tata kelola lingkungan hidup.

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menyampaikan bahwa penguatan penegakan hukum di bidang tata guna lahan akan menjadi pilar penting dalam respons pemerintah atas bencana yang menimbulkan korban jiwa dan kerugian besar bagi masyarakat.

“Penegakan hukum dalam pengawasan tata guna lahan akan menjadi bagian dari respons pemerintah terhadap banjir dan tanah longsor,” ujar Hanif Faisol Nurofiq.

Menurut Hanif, kementeriannya telah melakukan peninjauan mendalam terhadap berbagai dokumen lingkungan, khususnya di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Toru, Sumatera Utara. Kawasan ini menjadi sorotan karena ditemukannya material kayu gelondongan yang terseret arus banjir dan diduga berasal dari aktivitas pengelolaan hutan yang tidak sesuai ketentuan.

“Semua eksekutif perusahaan yang diidentifikasi melalui analisis citra satelit sebagai penyumbang kayu gelondongan akan dipanggil untuk memberikan penjelasan kepada Deputi Penegakan Hukum,” tegasnya.

Langkah pemanggilan tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memastikan bahwa setiap aktivitas usaha yang berdampak pada lingkungan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Pemerintah menilai, transparansi dan akuntabilitas korporasi merupakan kunci untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa depan.

Sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup telah mengidentifikasi sedikitnya delapan perusahaan yang beroperasi di wilayah DAS Batang Toru. Perusahaan-perusahaan tersebut berasal dari berbagai sektor, mulai dari perkebunan kelapa sawit hingga pertambangan emas. Seluruhnya akan dimintai klarifikasi terkait aktivitas pengelolaan lahan dan kepatuhan terhadap dokumen lingkungan yang dimiliki.

“Kami akan segera memulai langkah-langkah investigasi. Mengingat tingginya jumlah korban, kami tidak dapat memberikan pengecualian. Hukum harus ditegakkan. Sudah terlalu banyak korban,” kata Nurofiq dengan nada tegas.

Pemerintah menegaskan bahwa penyelidikan ini bukan untuk menghambat investasi atau kegiatan ekonomi, melainkan untuk memastikan pembangunan berjalan sejalan dengan prinsip keberlanjutan dan keselamatan masyarakat. Praktik pengelolaan hutan dan lahan yang tidak bertanggung jawab dinilai dapat memperparah dampak bencana alam, terutama di wilayah dengan kerentanan ekologis tinggi.

Dengan pendekatan tegas dan berbasis data, termasuk pemanfaatan citra satelit, pemerintah berharap penanganan bencana di Sumatera tidak hanya bersifat reaktif, tetapi juga menyentuh akar permasalahan. Penegakan hukum terhadap praktik ilegal logging dan pelanggaran lingkungan diyakini akan menjadi langkah penting dalam melindungi ekosistem, menjaga keselamatan warga, serta memperkuat kehadiran negara dalam menjamin keadilan dan keberlanjutan pembangunan nasional.

Close Ads X
ayo buat website