Mayoritas masyarakat mengaku yakin bahwa pemerintah mampu menangani bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat tanpa bantuan asing.
Hasil jajak pendapat Litbang Kompas menunjukkan, sebanyak 54,2 persen responden meyakini pemerintah mampu menangani bencana di Sumatera tanpa bantuan asing.
Sementara itu, 25,2 persen responden menyatakan tidak yakin pemerintah dapat mengatasi bencana tersebut tanpa dukungan dari pihak luar.
Sedangkan 12,3 persen menyatakan “Sangat yakin”, 4,4 persen menyatakan “Sangat tidak yakin”, dan 3,9 persen sisanya menjawab “Tidak tahu”.
Hasil jajak pendapat lainnya juga menunjukkan, mayoritas publik menilai pemerintah memiliki komitmen kuat dalam menjadikan penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sebagai prioritas nasional. Sebanyak 56,4 persen responden memberikan jawaban yakin terhadap komitmen tersebut.
Dari 56,4 persen itu, 25,8 persen responden menyatakan komitmen pemerintah “Sangat kuat”, sementara 30,6 persen lainnya menilai “Kuat”.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menyampaikan kesiapan dalam menangani bencana alam di Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar).
Dia menegaskan bahwa pemerintah Indonesia masih memiliki kemampuan untuk menangani bencana di Sumatera tersebut secara mandiri.
Pernyataan itu disampaikan oleh Sjafrie di sela mengisi kuliah umum di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (9/12/2025).
“Kita mempunyai peralatan angkut baik darat, laut maupun udara. Kita mempunyai logistik yang cukup, kita punya obat-obatan yang cukup, kita mempunyai tenaga medis yang sangat memberi bantuan yang berasal dari kampus-kampus dan ini kita kolaborasikan menjadi satu sistem penanggulangan bencana,” kata Sjafrie.
Dia menjelaskan, Presiden Prabowo Subianto telah mengevaluasi menyeluruh dan memastikan Indonesia kini memiliki kapasitas yang cukup dalam menghadapi bencana berskala besar.