Jakarta — Menutup tahun 2025, apresiasi terhadap capaian-capaian pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mengalir dari berbagai kalangan. Pemikir bangsa sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Ikatan Keluarga Alumni ITB, R. Haidar Alwi, menilai setahun perjalanan pemerintahan menunjukkan arah baru yang tegas, ambisius, dan mulai memberikan hasil nyata di lapangan.
“Sejak dilantik pada 20 Oktober 2024, Presiden Prabowo Subianto telah menorehkan sejumlah pencapaian penting yang menurut banyak pengamat menandakan arah baru dalam kebijakan nasional,” ujar Haidar.
Menurutnya, keberhasilan paling kentara terlihat dalam transformasi layanan dasar. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) menjadi fondasi pemerataan kualitas hidup masyarakat. MBG kini menjangkau jutaan rakyat setiap hari, sementara CKG memperluas akses layanan kesehatan dasar hingga ke daerah terpencil.
Di sektor ekonomi, laju investasi nasional sepanjang 2025 menunjukkan tren impresif. Haidar menekankan bahwa realisasi investasi mencapai Rp1.434 triliun per September 2025, tumbuh 13,7 persen.
“Pencapaian target investasi lebih awal adalah sinyal kuat membaiknya kepercayaan investor,” tegasnya.
Pertumbuhan ekonomi nasional stabil di 5,12 persen, dengan inflasi terjaga di kisaran 2,6 persen. Pemerintah juga mencatat peningkatan signifikan produksi beras dan komoditas pangan lainnya, sehingga cadangan pangan nasional mencapai rekor tertinggi dalam beberapa dekade.
Pada sektor diplomasi, Haidar menilai Indonesia kembali tampil percaya diri di forum global. Presiden Prabowo melakukan kunjungan ke Amerika Serikat, Cina, Brasil, Uni Emirat Arab, Malaysia, serta berpidato di Sidang Umum PBB.
“Hasilnya bukan hanya diplomasi simbolik, tetapi komitmen investasi dan perluasan kerja sama strategis,” kata Haidar.
Ia juga menilai keberanian pemerintah melakukan reformasi struktural, efisiensi anggaran, serta penegakan hukum antikorupsi sebagai langkah fundamental. Triliunan rupiah kerugian negara berhasil dipulihkan melalui penyitaan dan pengembalian aset.
“Presiden berkali-kali menegaskan bahwa uang yang dicuri koruptor akan dialirkan kembali untuk rakyat,” ujarnya.
Dengan serangkaian fondasi yang sudah diletakkan pada 2025, Haidar menilai tahun 2026 akan menjadi momentum percepatan besar.
“Jika konsisten dan diawasi publik, capaian awal ini bisa menjadi landasan transformasi nasional yang signifikan,” pungkasnya.
Optimisme memasuki tahun 2026 turut disuarakan dunia usaha. Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, meyakini ekonomi Indonesia dapat tumbuh di atas 5,5 persen.
“Arah kebijakan pemerintah dan program strategis lintas kementerian memberi sinyal kuat bahwa percepatan ekonomi sangat mungkin terjadi,” katanya.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan bahwa fundamental ekonomi nasional berada dalam kondisi kuat. PMI manufaktur menanjak ke 53,3, IKK mencapai 121,2, belanja masyarakat naik, dan IHSG menyentuh 8.617.
“Target APBN 2026 sebesar 5,4 persen adalah baseline. Upside risk jauh lebih besar,” ujarnya.
Airlangga menegaskan bahwa mesin pertumbuhan baru—mulai dari ekonomi hijau, hilirisasi industri, digitalisasi, Danantara, hingga kendaraan listrik nasional—akan menjadi fokus utama 2026. Pemerintah juga menyiapkan 100.000 peserta Program Magang Nasional untuk memperkuat talenta muda Indonesia.