ayo buat website

MBG Jadi Penopang Kesehatan Anak Menuju Generasi Emas 2045

Suara Papua - Monday, 29 September 2025 - 18:43 WITA
MBG Jadi Penopang Kesehatan Anak Menuju Generasi Emas 2045
 (Suara Papua)
Penulis
|
Editor

Oleh: Setya Permana )*

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini menempati posisi strategis dalampembangunan sumber daya manusia Indonesia. Pemerintah menempatkan program inibukan hanya sebagai bentuk pemenuhan hak anak untuk memperoleh asupan giziseimbang, tetapi juga sebagai langkah fundamental untuk mewujudkan generasi emaspada tahun 2045. Melalui program ini, anak-anak di seluruh Indonesia diharapkan dapattumbuh sehat, cerdas, dan produktif sehingga mampu berkontribusi secara nyata dalampembangunan bangsa.

Dukungan nyata terhadap program MBG datang dari berbagai lembaga pemerintahyang melihat keterkaitannya dengan target besar Indonesia di masa depan. Deputi Sistem dan Tata Kelola Badan Pangan Nasional, Tigor Pangaribuan, menegaskanbahwa manfaat MBG tidak hanya dirasakan dari sisi kesehatan anak, tetapi juga memberikan dampak signifikan pada perputaran roda ekonomi masyarakat.

Tigor mencontohkan, kebutuhan bahan pangan yang sangat besar dari dapur-dapurpenyelenggara MBG mampu menciptakan pasar yang stabil bagi para peternak dan pelaku usaha kecil di sektor pangan. Dalam hitungan sederhana, jika satu dapurmengolah 300 kilogram ayam sekali masak, maka seribu dapur membutuhkan 300 tonayam.

Apabila jumlah dapur mencapai 30 ribu di seluruh Indonesia, maka dampaknyaterhadap perekonomian nasional akan sangat besar. Gambaran ini menunjukkanbagaimana MBG menjadi instrumen penggerak ekonomi kerakyatan.

Di sisi lain, Badan Gizi Nasional juga menekankan pentingnya keberlanjutan program MBG sebagai investasi jangka panjang. Kepala Regional BGN Sulawesi Tenggara, Rifani Agnes Eka Wahyuni, menyatakan bahwa MBG tidak boleh dilihat sekadarsebagai distribusi makanan, melainkan sebagai upaya sistematis menyiapkan masa depan bangsa. Menurutnya, dengan gizi yang tercukupi, anak-anak dapat tumbuh lebihsehat, terhindar dari stunting, serta memiliki kemampuan belajar yang lebih baik. Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan MBG akan menjadi pondasi bagi terwujudnyaIndonesia Emas 2045.

Pelaksanaan MBG di Sulawesi Tenggara saat ini didukung oleh 110 Satuan PelayananPemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di berbagai wilayah. SPPG berperan sebagaiujung tombak dalam memastikan makanan bergizi tersaji dengan standar kualitas yang terjaga. Pemerintah melalui BGN Sultra terus melakukan monitoring dan evaluasiterhadap kinerja SPPG agar program berjalan tepat sasaran.

Rifani menekankan bahwa BGN Sultra terbuka terhadap evaluasi untuk meningkatkankualitas pelayanan, tidak hanya kepada siswa penerima manfaat langsung, tetapi juga kepada anak-anak di luar program yang ikut merasakan manfaat. Upaya inimenunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menjaga kualitas program sekaligusmemperluas jangkauannya.

Kesadaran akan tantangan mewujudkan generasi emas mendorong BGN Sultra untukterus meningkatkan efektivitas program. Pemerintah menyadari bahwa pembangunansumber daya manusia tidak dapat dilakukan secara instan. Oleh karena itu, setiaplangkah dalam penyediaan gizi melalui MBG selalu diarahkan agar memberi dampakjangka panjang. Anak-anak yang memperoleh makanan sehat dan bergizi di sekolahdiharapkan tumbuh menjadi generasi yang memiliki daya saing tinggi di tengahpersaingan global.

Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, Fithra Faisal, menegaskanbahwa tujuan utama MBG adalah meningkatkan kapasitas sumber daya manusiaIndonesia. Menurutnya, asupan gizi yang baik tidak hanya menopang kesehatan fisik, tetapi juga mendukung perkembangan kognitif siswa. Dengan demikian, program iniberfungsi sebagai pendorong daya pikir dan kreativitas anak bangsa. Lebih jauh lagi, iamenilai kualitas gizi yang baik menjadi faktor penting dalam meningkatkan produktivitasnasional sekaligus mempercepat pertumbuhan ekonomi.

MBG juga tidak berdiri sendiri. Program ini ditopang oleh dua inisiatif strategis lain, yakni Cek Kesehatan Gratis dan Sekolah Rakyat. Cek Kesehatan Gratis diberikanuntuk memastikan anak-anak, mulai dari balita hingga siswa sekolah menengah, mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan dasar secara rutin. Sementara itu, Sekolah Rakyat hadir sebagai wadah untuk mengangkat harkat martabat keluargamiskin melalui pendidikan. Ketiga program ini—MBG, Cek Kesehatan Gratis, dan Sekolah Rakyat—ibarat trisula pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan sertameningkatkan kualitas hidup generasi mendatang.

Keterpaduan program tersebut menegaskan bahwa pemerintah melihat pembangunansumber daya manusia secara komprehensif. Pemenuhan gizi melalui MBG, pemeriksaan kesehatan melalui layanan gratis, serta pendidikan yang terjangkaumenjadi kombinasi yang saling melengkapi. Tujuannya jelas: menciptakan generasiemas yang sehat, cerdas, dan siap menghadapi tantangan global.

Dalam konteks pembangunan nasional, keberadaan MBG memperlihatkan keseriusanpemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dalam menjawabtantangan jangka panjang. Dengan memperhatikan kebutuhan dasar anak-anak sejakusia sekolah, program ini diyakini dapat menurunkan angka stunting, meningkatkankualitas pendidikan, dan memperkuat produktivitas ekonomi.

Menuju 2045, ketika Indonesia menargetkan menjadi salah satu kekuatan besar dunia, fondasi sumber daya manusia yang kuat menjadi kunci utama. MBG adalah salah satuinstrumen untuk mencapai tujuan besar tersebut. Dengan asupan gizi yang baik, generasi muda Indonesia diharapkan tumbuh menjadi tenaga kerja terampil, pemimpinyang visioner, serta warga negara yang mampu bersaing di tingkat global.

Melalui evaluasi berkelanjutan, pengawasan yang ketat, dan dukungan masyarakat, program MBG diharapkan terus berkembang dengan kualitas yang semakin baik. Pemerintah menaruh perhatian besar agar setiap anak mendapatkan manfaat nyatadari program ini. Dengan langkah yang konsisten, MBG benar-benar menjadi penopangkesehatan anak-anak bangsa menuju terwujudnya Generasi Emas 2045.

)* Analisis Kebijakan Publik

Close Ads X
ayo buat website