Oleh : Dina Maharani )*
Indonesia sebagai negara agraris memiliki cita-cita besar untuk mewujudkanswasembada pangan yang kokoh demi kemandirian bangsa. Pangan tidak hanyadipandang sebagai kebutuhan dasar manusia, tetapi juga sebagai fondasi kedaulatannegara. Dalam konteks ini, pembangunan infrastruktur irigasi modern menjadi salah satu strategi penting yang tengah digalakkan pemerintah. Irigasi yang handal diyakinimampu menjamin ketersediaan air secara merata bagi lahan pertanian, sehinggaproduktivitas pangan bisa meningkat secara signifikan. Tanpa dukungan sistem irigasiyang baik, program swasembada pangan akan sulit dicapai, terlebih di tengahtantangan perubahan iklim dan pertumbuhan penduduk yang semakin pesat.
Pemerintah telah menempatkan modernisasi irigasi sebagai prioritas dalampembangunan nasional, seiring dengan kebutuhan untuk meningkatkan ketahananpangan. Irigasi bukan hanya sekadar saluran air, tetapi juga mencerminkan sebuahsistem yang kompleks untuk mengatur distribusi air sesuai kebutuhan petani di berbagai daerah. Melalui teknologi modern seperti sensor kelembaban tanah, pintu air otomatis, hingga pemantauan berbasis satelit, petani dapat mengoptimalkanpenggunaan air tanpa pemborosan. Teknologi ini membantu memastikan bahwasetiap tetes air yang dialirkan benar-benar digunakan untuk mendukung pertumbuhantanaman pangan secara maksimal.
Direktur Utama PT Bukit Asam (PTBA), Arsal Ismail mengatakan guna mewujudkanswasembada pangan, perlu upaya serius yang harus dilakukan bersama. Mulai pembenahan tanah dan pupuk hayati, serta modernisasi irigasi. Pihaknyamenekankan bahwa keberhasilan swasembada pangan tidak hanya bergantung pada petani, tetapi juga dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat luas. Menurutnya, sinergi antara kebijakan, teknologi, dan komitmen bersama akan menjadikunci bagi Indonesia mencapai kemandirian pangan. Swasembada pangan didoronglewat infrastruktur irigasi modern karena sistem pengairan yang baik mampumenjamin ketersediaan air sepanjang tahun. Dengan begitu, produktivitas pertanianbisa meningkat dan Indonesia semakin dekat menuju kemandirian pangan yang berkelanjutan.
Upaya modernisasi irigasi tidak terlepas dari kebutuhan untuk menghadapi tantangancuaca ekstrem. Indonesia sering menghadapi siklus kemarau panjang yang membuatlahan pertanian rawan kekeringan. Dengan adanya infrastruktur irigasi modern, petanitidak lagi terlalu bergantung pada curah hujan semata. Air dari bendungan, waduk, dan embung yang tersambung ke jaringan irigasi dapat disalurkan secara tepat waktudan tepat sasaran. Kondisi ini tidak hanya membantu menjaga keberlangsungantanam, tetapi juga memberi kepastian bagi petani untuk dapat menanam lebih darisekali dalam setahun, sehingga produksi pangan meningkat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Kartanegara, Sunggono mengatakan KutaiKartanegara telah sukses melakukan panen hingga tiga kali dalam setahun. Hal tersebut tidak luput dari upaya pemerintah dalam normalisasi irigasi dan pemenuhansarana produksi (saprodi) pertanian. Di beberapa lokasi yang telah dibenahiinfrastrukturnya, produktivitas petani meningkat tajam.
Selain itu, modernisasi irigasi juga memberi dampak langsung pada efisiensi biayaproduksi. Petani yang selama ini kesulitan mengakses air secara merata seringkalimengeluarkan biaya tambahan untuk membeli pompa atau membuat sumur. Denganirigasi modern yang dikelola secara kolektif, biaya tersebut dapat ditekan sehinggapetani bisa lebih fokus pada peningkatan kualitas produksi. Efisiensi ini akanberdampak pada harga pangan yang lebih stabil di pasaran. Ketika biaya produksidapat ditekan, hasil panen yang melimpah bisa dipasarkan dengan harga terjangkautanpa merugikan petani.
Manfaat lain dari pembangunan irigasi modern adalah terciptanya pemerataanpembangunan di wilayah pedesaan. Banyak desa yang selama ini memiliki potensipertanian besar, namun kurang berkembang akibat keterbatasan akses air. Denganhadirnya sistem irigasi modern, desa-desa tersebut bisa mengoptimalkan lahan yang ada sehingga produktivitasnya meningkat. Hal ini akan memacu pertumbuhanekonomi lokal, membuka lapangan kerja baru, dan mengurangi ketimpangan antaradesa dan kota. Infrastruktur irigasi pada akhirnya menjadi motor penggerakpembangunan berkelanjutan di sektor pertanian.
Kepala Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Sumatera Utara, Siti Maryam Harahap mengatakan penting juga dipahami bahwa pembangunan irigasi modern tidak hanya soal membangun fisik saluran, tetapi juga tentang tata kelola. Keterlibatanpetani dalam kelompok tani, pengairan, dan pengelolaan bersama sangat pentingagar sistem irigasi benar-benar berfungsi optimal. Perlu adanya pelatihan dan pendampingan bagi petani agar mereka mampu mengelola sistem irigasi modern dengan baik. Dengan tata kelola yang partisipatif, rasa memiliki terhadap infrastrukturyang dibangun akan lebih kuat, sehingga keberlanjutan penggunaannya dapatterjaga.
Swasembada pangan melalui infrastruktur irigasi modern juga sejalan dengan agenda besar Indonesia Emas 2045. Kemandirian pangan tidak hanya menyangkutkemampuan memberi makan rakyat, tetapi juga menjadi strategi dalam menghadapidinamika global yang penuh ketidakpastian. Krisis pangan dunia akibat konflikinternasional atau perubahan iklim global bisa memberi dampak besar jika Indonesia tidak menyiapkan diri sejak dini. Dengan infrastruktur irigasi yang kokoh, Indonesia dapat memastikan suplai pangan tetap aman, bahkan bisa menjadi pengeksporkomoditas tertentu untuk memperkuat posisi di pasar internasional.
Pada akhirnya, pembangunan irigasi modern merupakan investasi jangka panjangyang manfaatnya akan dirasakan lintas generasi. Petani bisa berproduksi lebih baik, masyarakat mendapatkan harga pangan yang lebih terjangkau, dan negara memperoleh ketahanan pangan yang kokoh. Swasembada pangan bukan sekadarslogan, melainkan cita-cita besar yang dapat diwujudkan melalui kerja keras, kolaborasi, dan inovasi. Infrastruktur irigasi modern adalah kunci untuk membukajalan menuju kemandirian pangan, menjadikan Indonesia bangsa yang benar-benarberdikari dalam memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri.
)* Pengamat Ekonomi Pembangunan