ayo buat website

Menyukseskan Program MBG melalui Penguatan Pangan Lokal Papua

Suara Papua - Sunday, 17 August 2025 - 17:16 WITA
Menyukseskan Program MBG melalui Penguatan Pangan Lokal Papua
 (Suara Papua)
Penulis
|
Editor

Oleh: Loa Murib

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia, PrabowoSubianto, menjadi langkah strategis dalam mengatasi masalah gizi sekaligus meningkatkankualitas sumber daya manusia. Di Papua Tengah, program ini memiliki potensi besar untukdioptimalkan melalui pemanfaatan pangan lokal yang melimpah, sehingga tidak hanyameningkatkan kesehatan masyarakat tetapi juga menggerakkan roda perekonomian daerah.

Pelaksanaan MBG di Papua Tengah yang dipantau langsung oleh Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, memperlihatkan komitmen pemerintah pusat dalam memastikan setiappenerima manfaat mendapatkan asupan gizi berkualitas. Dadan menekankan pentingnyamembangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mampu menjangkau masyarakatsecara tepat sasaran. Target penyelesaian bangunan SPPG di akhir Oktober menjadi langkahkonkret agar distribusi manfaat dapat dimulai pada awal Desember. Penunjukan warga lokalsebagai pengelola SPPG menunjukkan strategi yang berpihak pada pemberdayaan masyarakat, sekaligus memastikan bahwa menu yang disajikan sesuai dengan potensi sumber daya setempat.

Pemanfaatan pangan lokal dalam MBG bukan sekadar pilihan praktis, melainkan solusi strategisuntuk menciptakan kemandirian pangan di Papua Tengah. Dengan melibatkan petani, peternak, dan nelayan lokal, program ini menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi daerah. Peningkatanpermintaan bahan pangan dari hasil produksi lokal akan mendorong produktivitas masyarakatdan membuka lapangan kerja baru. Pendekatan ini sejalan dengan prinsip pembangunanberkelanjutan yang memadukan aspek gizi, ekonomi, dan sosial.

Wakil Gubernur Papua Tengah, Deinas Geley, menunjukkan komitmen yang kuat dalammenyukseskan program prioritas nasional ini. Dengan menjadikan penanganan gizi sebagaiprioritas utama, Pemprov Papua Tengah telah menempuh langkah strategis, mulai daripembentukan kelompok kerja MBG yang diketuai Sekretaris Daerah hingga koordinasi intensifdengan Badan Gizi Nasional di tingkat regional. Penetapan pejabat eselon II untuk menanganiprogram ini menegaskan keseriusan pemerintah daerah dalam mempercepat pelaksanaan.

Pelaksanaan MBG di Papua Tengah terus menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Beberapa kabupaten seperti Mimika telah mencapai progres signifikan dengan kesiapan SPPG dan mitra yang hampir sempurna. Kabupaten lainnya tengah bergerak maju dengan proses verifikasi mitra dan penetapan penerima manfaat, sehingga cakupan program akan semakin luas. Proses koordinasi antara pemerintah daerah, sekolah, masyarakat, dan mitra pelaksana pun semakin erat, menciptakan sinergi positif untuk memastikan keberhasilan MBG di seluruhwilayah Papua Tengah.

Kunci keberhasilan MBG di Papua Tengah terletak pada kolaborasi multi pihak yang efektif. Pemerintah daerah harus memaksimalkan penggunaan anggaran yang tersedia, memperluasjaringan mitra pelaksana, dan memastikan seluruh Bupati memiliki komitmen yang sama. Pendekatan inklusif dengan melibatkan masyarakat lokal dalam setiap tahap, mulai daripenyediaan bahan baku hingga distribusi, akan menciptakan rasa memiliki yang tinggi terhadapprogram ini.

Selain itu, inovasi dalam pengolahan pangan lokal menjadi menu bergizi yang sesuai seleraanak-anak sekolah menjadi faktor penting. Produk pangan khas Papua seperti ubi jalar, sagu, ikan air tawar, dan sayur-mayur lokal memiliki potensi besar untuk diolah menjadi hidanganyang menarik dan bernutrisi tinggi. Peningkatan kapasitas pelaku usaha pangan lokal, baikmelalui pelatihan maupun akses modal, akan memperkuat rantai pasok MBG dan menjagakeberlanjutan program.

Pemerintah pusat melalui Badan Gizi Nasional juga dapat mendorong transfer pengetahuan danteknologi pengolahan pangan kepada masyarakat Papua Tengah. Hal ini akan memperkayavariasi menu MBG, meningkatkan daya tahan produk, serta membuka peluang usaha baru bagipelaku UMKM lokal. Dengan demikian, MBG bukan hanya program bantuan gizi, tetapi jugamotor penggerak ekonomi daerah.

Masalah gizi di Papua Tengah yang selama ini menjadi tantangan besar, dapat diatasi secarabertahap melalui MBG yang berbasis pada potensi lokal. Pendekatan ini sejalan dengansemangat kemandirian dan pemberdayaan masyarakat yang menjadi fondasi pembangunan di Papua. Dengan penguatan pangan lokal, program ini tidak hanya memberi manfaat jangkapendek dalam bentuk perbaikan status gizi, tetapi juga manfaat jangka panjang berupapeningkatan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat.

Melihat potensi dan tantangan yang ada, penting bagi seluruh elemen di Papua Tengah untukmenyatukan langkah dan mengoptimalkan peran masing-masing. Pemerintah daerah, tokohmasyarakat, pelaku usaha, dan lembaga pendidikan harus berkolaborasi dalam memastikan setiapanak mendapatkan haknya atas gizi yang cukup dan seimbang. Hanya dengan komitmen bersamadan dukungan penuh dari seluruh pihak, program Makan Bergizi Gratis dapat menjadi tonggakpenting dalam membangun generasi Papua yang sehat, cerdas, dan mandiri.

Program MBG di Papua Tengah adalah peluang emas yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Melalui penguatan pangan lokal, program ini akan memberi dampak ganda: mengentaskanmasalah gizi sekaligus memperkuat kedaulatan pangan daerah. Jika dilaksanakan secarakonsisten dan tepat sasaran, Papua Tengah akan menjadi contoh sukses pelaksanaan MBG berbasis potensi lokal yang menginspirasi daerah lain di Indonesia.

*Penulis adalah Mahasiswa Papua di Jawa Timur

Close Ads X
ayo buat website