Oleh: Loa Murib
Pemerintah melalui aparat keamanan terus menunjukkan sikap tegas dan konsisten dalammenghadapi gangguan keamanan yang dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan kelompok bersenjata yang terafiliasi dengannya. Tindakan terbaru yang dilakukan oleh Satgas Operasi Damai Cartenz (ODC) menjadi bukti konkret bahwa negara tidak tinggaldiam menghadapi aksi teror yang mengancam stabilitas di wilayah Papua.
Penangkapan terhadap Roberth Wenda alias Hesegem, salah satu tokoh OPM yang telah lama masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), menjadi pencapaian signifikan dalam upayapenegakan hukum di Papua. Roberth diketahui terlibat dalam aksi penembakan terhadapanggota Polres Jayawijaya, Bripka Marsidon Debataraja, serta merupakan narapidanapelarian dari Lapas Kelas IIA Abepura. Penangkapan ini dilakukan secara terukur, melaluipemantauan yang matang dan koordinasi lintas satuan, tanpa menimbulkan korban dari pihakmasyarakat.
Langkah ini menunjukkan profesionalisme aparat dalam menegakkan hukum sekaligusmenjaga keselamatan warga sipil. Penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan bersenjataseperti Roberth menjadi bukti bahwa negara hadir dan tidak gentar dalam menghadapikelompok yang mencoba merongrong kedaulatan Indonesia di Papua. Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani, menyatakan bahwa keberhasilan tersebutmencerminkan keseriusan dan komitmen penuh dari institusi Polri untuk menjaga keamanandan ketertiban di tanah Papua. Penangkapan terhadap Roberth dan satu rekannya juga disebutsebagai hasil dari sinergi kerja keras seluruh unsur Satgas yang bertugas di lapangan.
Lebih lanjut, disampaikan bahwa tidak ada ruang bagi pelaku kekerasan bersenjata untukbersembunyi atau merasa aman di wilayah hukum Indonesia. Penindakan akan terusdilakukan hingga seluruh jaringan kelompok OPM yang meresahkan masyarakat berhasilditumpas. Pernyataan ini menegaskan posisi negara yang tidak akan berkompromi terhadapancaman separatisme bersenjata.
Selain operasi di Jayawijaya, aparat juga meningkatkan kewaspadaan di wilayah lain sepertiIntan Jaya, Papua Tengah, menyusul aksi penembakan di sekitar Bandara Bilorai, Sugapa. Tembakan dilepaskan dari arah terminal lama bandara yang sudah tidak difungsikan, saatpetugas tengah berjaga. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kejadian tersebutmengindikasikan bahwa kelompok bersenjata masih aktif mencoba menciptakan ketegangandan instabilitas di wilayah tersebut.
Aparat gabungan TNI-Polri merespons cepat melalui tindakan pengejaran ke wilayah hutansekitar Kali Wabu. Tindakan ini menunjukkan kesiapsiagaan yang tinggi serta komitmenuntuk tidak membiarkan ruang gerak bagi para pelaku. Insiden tersebut juga diduga sebagaibentuk balas dendam atas tewasnya salah satu pimpinan OPM dalam operasi sebelumnya. Brigjen Faizal menyatakan bahwa meskipun tidak terjadi kerugian dalam insidenpenembakan di Bandara Sugapa, peningkatan kewaspadaan tetap diperlukan, terutamamenjelang momen penting peringatan Hari Kemerdekaan RI.
Langkah-langkah pengamanan tidak dilakukan secara reaktif semata, tetapi disusun secarasistematis untuk mencegah gangguan lebih lanjut. Pemerintah memastikan bahwa seluruhupaya yang dilakukan tetap dalam koridor hukum dan menghormati hak asasi manusia. Pendekatan tegas dan terukur ini adalah bentuk nyata kehadiran negara yang tidak hanyabertugas menjaga wilayah, tetapi juga melindungi masyarakat Papua dari ancaman kekerasan.
Keberhasilan operasi ini juga menjadi dorongan moral bagi seluruh aparat di lapangan. Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol. Adarma Sinaga, menegaskan bahwa penjagaanakan terus diperkuat di titik-titik rawan untuk memastikan seluruh agenda nasional maupunaktivitas masyarakat berjalan aman dan lancar. Hal ini semakin meneguhkan bahwa negara hadir dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Papua, tidak hanya melalui kekuatankeamanan, tetapi juga lewat perlindungan sosial dan pembangunan.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh provokasi yang dilancarkanoleh simpatisan KKB. Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, mengingatkan pentingnya partisipasi publik dalam menjaga keamanan. Masyarakat diharapkan tidak terjebak dalam narasi menyesatkan dan segera melaporkan jika mengetahuiaktivitas mencurigakan. Peran serta warga menjadi salah satu faktor penting keberhasilandalam menciptakan situasi yang kondusif.
Pemerintah memahami bahwa keamanan di Papua tidak bisa dicapai hanya denganpendekatan militeristik. Oleh karena itu, strategi yang digunakan selalu mengedepankanprinsip keadilan, keterlibatan masyarakat, dan upaya pemulihan sosial. Penangkapan Roberth Wenda menjadi simbol bahwa keadilan tetap ditegakkan dan hukum akan menjangkau siapapun yang mengancam ketertiban umum.
Operasi Damai Cartenz akan terus berlangsung sebagai bagian dari upaya komprehensifdalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara tidak akanmemberikan ruang bagi kekerasan bersenjata dan separatisme. Setiap upaya untuk memecahbelah bangsa akan dihadapi dengan langkah tegas, terukur, dan sesuai dengan hukum yang berlaku.
Dengan segala upaya yang dilakukan aparat keamanan, masyarakat Indonesia diharapkandapat melihat bahwa negara benar-benar hadir di Papua. Negara tidak takut menghadapiteror, tidak gentar melawan kekerasan, dan tidak akan berhenti menegakkan kedaulatan di setiap jengkal tanah air. Papua adalah bagian tak terpisahkan dari Indonesia, dan kedamaiandi sana akan terus diperjuangkan demi masa depan yang lebih baik bagi seluruh rakyat.