ayo buat website

Menteri Hingga Dewan Kecam Teror KKB: Pendidikan di Papua Tak Boleh Tunduk pada Kekerasan!

Suara Papua - Monday, 24 March 2025 - 21:42 WITA
Menteri Hingga Dewan Kecam Teror KKB: Pendidikan di Papua Tak Boleh Tunduk pada Kekerasan!
 (Suara Papua)
Penulis
|
Editor

Jakarta – Menteri Pendidikan Dasar Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengutuk keras aksi kekejaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyerang para guru dan tenaga kesehatan di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Jumat (21/3). Serangan tersebut menyebabkan satu orang guru asal NTT meninggal dunia, sementara enam lainnya mengalami luka-luka.

“Kami mengutuk kekejaman KKB yang telah membunuh guru dan orang-orang yang tidak berdosa,” ujar Abdul Mu’ti.

Mendikdasmen menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang gugur dalam insiden ini dan menegaskan bahwa pendidikan di Papua harus tetap berjalan meskipun terdapat ancaman dari KKB. Untuk itu, ia memastikan pihaknya akan terus menjalin kemitraan dengan TNI dan Kepolisian guna menjamin keberlangsungan layanan pendidikan di wilayah tersebut.

Serangan terhadap tenaga pendidik dan kesehatan di Papua turut mendapat kecaman dari Komisi X DPR RI. Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyatakan bahwa tindakan kekerasan ini merupakan pelanggaran hak asasi manusia dan mengancam keberlanjutan layanan pendidikan serta kesehatan di daerah konflik.

“Kami sangat prihatin dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban serta komunitas pendidikan dan kesehatan yang terdampak,” kata Hetifah dalam keterangan tertulisnya.

Komisi X DPR RI mendesak pemerintah dan aparat keamanan untuk meningkatkan perlindungan bagi para guru dan tenaga kesehatan, termasuk dengan menempatkan personel keamanan di wilayah rawan guna mencegah kejadian serupa.

Selain itu, Hetifah juga mendorong penguatan regulasi serta peningkatan anggaran untuk sektor pendidikan dan kesehatan di Papua, termasuk alokasi dana khusus bagi perlindungan tenaga pendidik dan tenaga kesehatan.

“Termasuk alokasi dana untuk perlindungan tenaga pendidik dan kesehatan, serta mengkaji kemungkinan regulasi baru atau revisi kebijakan guna memberikan jaminan keamanan bagi mereka yang bertugas di daerah konflik,” ujar Hetifah.

Diketahui, dalam serangan KKB pada 21 Maret 2025, para korban diserang saat berada di rumah dinas mereka, yang kemudian dibakar oleh kelompok bersenjata tersebut. Insiden ini juga memicu evakuasi 46 guru dan tenaga kesehatan ke Wamena dan Sentani untuk alasan keamanan.

Tinggalkan Komentar

Close Ads X
ayo buat website