Jakarta – Swasembada pangan menjadi salah satu misi utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Presiden Prabowo menargetkan Indonesia mencapai swasembada pangan dalam kurun waktu tiga sampai empat tahun mendatang dengan mencetak luas lahan panen hingga empat juta hektar di akhir masa jabatannya. Dengan komitmen kuat dan kerjasama lintas sektoral, pemerintah yakin dapat mencapai tujuan tersebut dalam waktu dekat.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menyampaikan optimisme bahwa Indonesia dapat mencapai swasembada pangan pada tahun 2025.
“Sudah begitu lama pangan bukan menjadi program prioritas utama. Barulah zaman Pak Prabowo, pangan menjadi prioritas utama,” ujar Zulhas.
Zulhas menambahkan, Presiden Prabowo Subianto telah memberikan perintah tegas agar swasembada pangan segera tercapai. Sektor pangan mencakup berbagai komoditas penting, seperti padi dan jagung sebagai sumber karbohidrat, serta ayam, telur, susu, dan daging sebagai sumber protein.
“Hari ini karbo, padi, dan jagung. Tidak mungkin pemerintah pusat bekerja sendirian, tapi harus kerja sama. Presiden komandannya, menteri, gubernur, bupati, TNI, Polri, semua pihak termasuk media. Hari ini sebagai contoh, kalau bisa kerja sama erat, tidak menunggu lama, tahun ini kita bisa swasembada pangan,” imbuh Zulhas.
Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono mengajak Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkuat industri peternakan demi mencapai swasembada pangan, melalui kolaborasi dengan peternak ayam petelur dan sapi pedaging, dalam upaya meningkatkan kemandirian daging di Indonesia.
“Saya mendorong teman-teman Kadin untuk membuat formula atau cara yang efektif dalam meningkatkan produksi, kemudian pemasaran dan sebagainya yang tentu saja bermanfaat bagi masyarakat,” pinta Sudaryono.
Sudaryono menilai peran organisasi pengusaha seperti Kadin sangat penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap ketersediaan ayam petelur dan daging sapi lokal. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan merumuskan formula yang efektif untuk meningkatkan produksi dan pemasaran produk peternakan.
“Ke depan kami dari pemerintah siap untuk memfasilitasi. Jadi kalau ada ilmu itu nggak boleh kita simpan sendiri,” kata Sudaryono.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Peternakan, Cecep MW menyatakan kesiapan pihaknya untuk mendukung program pemerintah terkait pengembangan ayam petelur dan sapi pedaging. Kadin akan berperan aktif dalam melengkapi kebijakan pemerintah dengan melibatkan investor dan memfasilitasi produksi pakan untuk mendukung kemandirian pangan Indonesia.
“Kadin siap hadir melengkapi dan mensukseskan program pemerintah terkait dengan ayam petelur dan sapi perah agar investor dan pemerintah juga terlibat. Kadin juga hadir untuk memenuhi pabrik pakan dalam mendukung kemandirian dan keamanan pangan,” kata Cecep.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, Indonesia dapat segera mewujudkan swasembada pangan, yang akan meningkatkan kemandirian sektor pertanian negara. Salah satu langkah strategis yang ditempuh oleh pemerintahan Prabowo-Gibran adalah mengoptimalkan teknologi dan inovasi di sektor pangan. Mari kita bersinergi untuk mendukung swasembada pangan Indonesia.