Oleh: Alfa Risky )*
Pemerintah terus menunjukkan komitmen kuat dalam mempercepat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, yang dirancang sebagai kota masa depan. Proyek besar ini menandai transformasi besar-besaran dalam tata kelola pemerintahan dan pembangunan kota, dengan fokus pada keberlanjutan dan inovasi.
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menegaskan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur untuk mendukung kemajuan IKN. Dalam anggaran tahun 2025, pemerintah telah mengalokasikan Rp 6,3 triliun untuk pembangunan jalan sebagai prioritas utama. Langkah ini bertujuan memastikan bahwa para investor yang telah menunjukkan minat dapat segera melihat kesiapan fasilitas pendukung di kawasan tersebut.
Infrastruktur jalan menjadi elemen penting dalam rencana pembangunan ini, tidak hanya untuk meningkatkan konektivitas tetapi juga sebagai dasar pengembangan fasilitas lainnya. Jalan yang dibangun akan dilengkapi dengan berbagai infrastruktur penunjang, seperti jaringan pipa air, gas, kabel listrik, dan serat optik.
Pemerintah juga menerapkan konsep multi-utility tunnel (MUT) untuk memaksimalkan efisiensi penggunaan infrastruktur ini. Pendekatan ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam membangun kota yang modern dan ramah lingkungan, serta memberikan kepercayaan kepada investor untuk terlibat lebih aktif dalam proyek ini.
Transformasi signifikan terlihat di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), yang menjadi lokasi Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Dari kawasan yang sebelumnya didominasi Hutan Tanaman Industri (HTI), wilayah ini kini mulai menyerupai kota metropolitan dengan infrastruktur modern yang menjulang tinggi.
Salah satu perkembangan paling mencolok adalah pembangunan rumah susun (rusun) untuk aparatur sipil negara (ASN), yang telah mencapai lebih dari 91 persen penyelesaian. Proyek ini mencakup pembangunan 47 tower rusun yang dirancang untuk menampung ASN dan berbagai pihak lain yang terkait dengan operasional IKN.
Direktur Jenderal Perumahan, Iwan Suprijanto, menyatakan bahwa seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan rusun ini, termasuk kontraktor dan konsultan, diminta untuk terus berkomitmen menyelesaikan proyek sesuai jadwal. Meskipun jadwal pemindahan ASN sempat ditunda, rusun yang sudah hampir rampung ini mulai dimanfaatkan oleh berbagai pihak.
Proyek rusun ini dibagi ke dalam enam paket pekerjaan untuk memastikan pengerjaan yang lebih terarah dan terukur. Setiap paket mencakup pembangunan rusun untuk berbagai kebutuhan, mulai dari ASN, Paspampres, hingga Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN).
Selain enam paket utama, pembangunan sembilan tower tambahan juga telah dimulai. Direktur Rumah Susun, Aswin Grandiarto Sukahar, menjelaskan bahwa tower tambahan ini akan mencakup hunian untuk berbagai keperluan, termasuk asrama untuk atlet sepak bola, hunian modular bagi personel TNI, dan hunian vertikal untuk kebutuhan negara.
Pembangunan ini menunjukkan bahwa IKN dirancang sebagai kota multifungsi yang mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan, mulai dari pemerintahan hingga olahraga dan keamanan. Langkah ini mempertegas visi pemerintah untuk menjadikan IKN sebagai kota masa depan yang inovatif dan inklusif.
Fokus utama pemerintah dalam pembangunan IKN adalah menciptakan kota yang berorientasi masa depan dan ramah lingkungan. Setiap infrastruktur yang dibangun dirancang agar mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dalam jangka panjang.
Konsep keberlanjutan menjadi nilai utama dalam setiap tahap pembangunan, memastikan bahwa IKN dapat menjadi model bagi pengembangan kota-kota lain di Indonesia. Pemerintah berharap bahwa kehadiran IKN akan menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi, inovasi teknologi, dan kesejahteraan masyarakat.
Basuki Hadimuljono menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur untuk menciptakan dampak positif yang nyata bagi masyarakat dan dunia usaha. Sementara itu, Iwan Suprijanto menyoroti peran strategis rusun sebagai salah satu elemen penting dalam mendukung operasional IKN.
Di sisi lain, Aswin Grandiarto Sukahar, menegaskan pentingnya diversifikasi hunian untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang muncul di kawasan tersebut. Ketiga tokoh ini menunjukkan sinergi yang kuat antara berbagai lembaga pemerintah dalam memastikan keberhasilan proyek IKN.
Pemerintah pusat juga memberikan dukungan penuh melalui pengalokasian anggaran yang signifikan dan pengawasan langsung terhadap progres pembangunan. Di sisi lain, kolaborasi antara pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan menjadi faktor penting dalam memastikan setiap target dapat tercapai.
Dengan pendekatan yang menyeluruh dan terukur, pemerintah optimistis bahwa IKN akan menjadi simbol kemajuan Indonesia di mata dunia. Selain itu, kehadiran IKN diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di Kalimantan Timur, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Proyek IKN bukan hanya sekadar pemindahan ibu kota, melainkan juga representasi visi besar pemerintah untuk menciptakan kota yang mampu menjawab tantangan global. Dengan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang terukur, pemerintah berkomitmen menghadirkan kota yang tidak hanya menjadi pusat pemerintahan tetapi juga pusat inovasi dan keberlanjutan. Langkah ini menjadi bukti nyata dedikasi pemerintah dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara.
Sinergi antara semua pihak mencerminkan betapa seriusnya pemerintah dalam mewujudkan IKN sebagai kota masa depan. Dengan pendekatan yang terintegrasi dan fokus pada hasil, pemerintah memastikan bahwa setiap elemen pembangunan berjalan sesuai rencana.
Semua upaya ini dilakukan untuk memastikan bahwa IKN menjadi model pembangunan kota yang modern, inklusif, dan berkelanjutan, sekaligus simbol kemajuan Indonesia di era global.
)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute