Jakarta – Keberadaan Ibukota Negara (IKN) memberikan harapan dan membuka peluang besar bagi sektor-sektor baru untuk berkembang, dengan fokus utama pada ekonomi kreatif yang meliputi industri makanan, seni pertunjukan, film, musik, dan lainnya. Hal ini berdampak juga kepada daerah-daerah peyangga ibukota.
Pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran tengah melanjutkan pembangunan IKN. Komitmen ini membawa harapan besar untuk mewujudkan pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Pembangunan IKN memberikan angin segar bagi perkembangan ekonomi di berbagai sektor, terutama sektor ekonomi kreatif.
Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Balikpapan, Yaser Arafat mengatakan, keberadaan IKN membuka peluang besar bagi sektor-sektor baru untuk berkembang, dengan fokus utama pada ekonomi kreatif yang meliputi industri makanan, seni pertunjukan, film, musik, dan lainnya.
“IKN memberi peluang baru dan luas bagi sektor-sektor baru untuk tumbuh, khususnya yang berkaitan dengan ekonomi kreatif. Ini akan menjadi penggerak utama dalam pembangunan ekonomi, baik di sekitar IKN maupun di daerah-daerah penyangga, termasuk Balikpapan,” ujar Yaser.
Menurutnya, sektor ekonomi kreatif ini harus semakin digalakkan agar dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat setempat. Tidak hanya bagi warga yang tinggal di sekitar wilayah IKN, tetapi juga bagi daerah penyangga seperti Balikpapan, Samarinda, Kukar yang akan menjadi salah satu pusat ekonomi baru.
Perkembangan sektor ekonomi kreatif harus diperhatikan lebih serius. Dengan harapan dapat menciptakan pengalaman yang menarik dan tidak monoton bagi para pengunjung yang datang ke IKN. Hal ini agar bukan hanya sekadar menjadi tempat tujuan bisnis, tetapi juga menjadi pusat hiburan yang menyajikan berbagai kegiatan menarik bagi masyarakat, seperti seni pertunjukan, festival musik, dan pameran budaya. Dengan demikian, perekonomian lokal akan semakin hidup.
Yasir juga mengatakan perlu adanya kerja sama antara berbagai pihak, baik itu pemerintah, pelaku industri, maupun masyarakat, untuk memajukan sektor ini. Pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi faktor kunci dalam keberhasilan pembangunan ekonomi kreatif. Melalui pelatihan dan pendidikan, masyarakat setempat, termasuk mereka yang berada di daerah penyangga IKN seperti Balikpapan, harus dipersiapkan agar mampu bersaing dan mengelola peluang yang ada.
Sementara itu, perekonomian Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan pertumbuhan yang solid pada Triwulan III-2024 dengan kenaikan 5,55 persen yoy, meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencapai 5,85 persen.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Timur, M. Syaibani, mengungkapkan, sektor pertambangan dan penggalian masih menjadi pilar utama dalam kontribusinya terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltim.
Menurutnya, hingga 31 Oktober 2024, realisasi Pendapatan Negara di Kaltim tercatat mencapai Rp30,75 triliun, atau 64,65 persen dari target tahunan Rp47,57 triliun. Meskipun turun 8,30 persen dibandingkan tahun lalu, penerimaan pajak yang mencakup pajak pertambangan tetap menjadi kontributor utama. Di sisi lain, penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mengalami lonjakan signifikan, tercatat mencapai Rp2,72 triliun, melampaui target dengan kenaikan 52,63 persen.
“Dampak pembangunan IKN diperkirakan akan terus mempengaruhi ekonomi dan keuangan Kaltim, memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan jangka panjang di wilayah tersebut,” ujar Syaibani.