Oleh : Dirandra Falguni )*
Jelang pelaksanaan Pilkada serentak 2024, perhatian masyarakat tertuju pada kelancaran proses demokrasi yang diharapkan berjalan tanpa hambatan. Di balik layar, aparat keamanan memiliki peran krusial dalam menjamin distribusi logistik Pilkada, yang mencakup kotak suara, surat suara, hingga perlengkapan teknis lainnya. Dengan cakupan wilayah yang luas dan kondisi geografis yang beragam, distribusi logistik menjadi tantangan tersendiri. Namun, aparat keamanan, termasuk Polri dan TNI, telah siap memastikan bahwa proses ini berjalan lancar dan aman.
Salah satu langkah preventif yang diambil untuk menjamin kelancaran distribusi logistik adalah melalui patroli intensif di berbagai wilayah. Kapolres Bima, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Eko Sutomo, menjelaskan bahwa patroli yang dilakukan jajarannya bertujuan mengantisipasi berbagai potensi gangguan, seperti pencurian, perusakan, hingga sabotase terhadap logistik Pilkada. Menurut AKBP Eko, patroli ini merupakan langkah preventif untuk mengantisipasi gangguan yang bisa menghambat distribusi logistik jelang Pilkada 2024.
Di Kabupaten Bima, dengan tantangan geografis yang meliputi pegunungan dan perairan, patroli tidak hanya dilakukan di jalan raya tetapi juga di jalur-jalur transportasi laut. Pendekatan komprehensif ini menunjukkan betapa seriusnya aparat keamanan dalam menjaga proses distribusi agar berjalan tanpa hambatan. Pengamanan ini penting mengingat gangguan sedikit saja bisa berdampak pada kelancaran pelaksanaan Pilkada.
Pihaknya juga mengungkapkan patroli tersebut merupakan langkah preventif untuk mengantisipasi berbagai potensi gangguan, seperti pencurian, perusakan, atau sabotase terhadap logistik Pilkada. Adapun logistik yang hadir kali ini seperti spanduk, umbul-umbul segel dan juga baliho.
Setelah logistik selesai diturunkan, barang-barang tersebut disimpan dengan pengamanan dan pengawasan ketat dengan penjagaan dari personel, Bawaslu, serta pihak KPU. Usai dilakukan pengecekan dan penghitungan jumlah logistik ditandai dengan penandatanganan serah terima logistik. Seperti diketahui hingga saat ini logistik sudah mulai berdatangan. Sementara itu untuk logistik kertas suara masih dalam proses hingga saat ini.
Selain patroli, pengamanan di lokasi penyimpanan logistik juga menjadi prioritas. Kapolres Buru, AKBP Sulastri Sukidjang menyatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah personel untuk berjaga di gudang logistik yang menyimpan barang-barang penting seperti kotak suara dan surat suara. Pihaknya juga berkomitmen menjaga keamanan barang-barang Pemilu, termasuk kotak suara, surat suara, dan perlengkapan lainnya. Pengamanan dilakukan secara ketat dengan melibatkan anggota Polri.
Di Kabupaten Buru, pengamanan tidak hanya dilakukan di satu titik, tetapi juga di gudang-gudang distribusi yang tersebar di beberapa kecamatan guna meminimalkan risiko sabotase dan memastikan bahwa seluruh perlengkapan Pilkada sampai di TPS tepat waktu. AKBP Sulastri menegaskan bahwa pengamanan ini merupakan bagian dari komitmen Polri untuk menjaga kredibilitas proses Pemilu serta memberikan rasa aman kepada penyelenggara dan masyarakat.
Selain di gudang logistik, Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di berbagai daerah juga menjadi fokus pengamanan. Kabag Ops Polres Lombok Barat, AKP Sulaiman H. Husein, menekankan urgensi pengamanan di Kantor KPU. Keamanan di Kantor KPU memiliki urgensi yang tinggi. Mengingat kantor ini menjadi pusat kegiatan pemilihan, seperti pengolahan data pemilih, penetapan kandidat, hingga distribusi logistik Pemilu, pihaknya mengambil langkah serius untuk memastikan keamanan maksimal.
Langkah-langkah yang diambil oleh Polres Lombok Barat adalah penempatan personel di titik-titik strategis dan pengetatan akses masuk ke Kantor KPU, merupakan bentuk tanggung jawab aparat keamanan dalam menjaga kelancaran proses Pilkada. Dengan menjadikan Kantor KPU sebagai prioritas pengamanan, Polri berharap dapat mengantisipasi gangguan yang berpotensi muncul, baik dari dalam maupun luar kantor tersebut.
Tidak hanya distribusi logistik, aparat keamanan juga memiliki peran besar dalam menjamin keamanan di seluruh tahapan Pilkada, mulai dari masa kampanye, pemungutan suara, hingga penghitungan hasil. Hal ini menunjukkan komitmen kuat dari aparat untuk menjaga situasi tetap kondusif di tengah dinamika politik yang seringkali memanas selama Pemilu.
Keterlibatan aparat keamanan dalam menjaga distribusi logistik Pilkada tak lepas dari tanggung jawab untuk mengawal keberlangsungan demokrasi. Kelancaran distribusi logistik tidak hanya penting dari sisi teknis, tetapi juga simbol kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan Pilkada yang jujur dan adil. Tanpa logistik yang aman, proses Pemilu bisa terganggu dan kredibilitasnya bisa dipertanyakan.
Di tengah segala upaya yang dilakukan oleh aparat keamanan, masyarakat juga diharapkan turut serta dalam menjaga keamanan Pilkada. Keterlibatan masyarakat sangat penting untuk mencegah provokasi dan potensi konflik yang bisa mengganggu pelaksanaan Pilkada. Masyarakat diimbau untuk tidak mudah terprovokasi oleh berita-berita hoaks yang kerap muncul di masa Pilkada.
Aparat keamanan juga mengajak masyarakat untuk segera melaporkan jika melihat hal-hal yang mencurigakan di sekitar tempat penyimpanan logistik atau tempat pemungutan suara. Dengan adanya sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat, Pilkada 2024 diharapkan dapat berlangsung lancar dan aman.
Pilkada adalah momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk menentukan arah kepemimpinan di tingkat daerah. Dalam prosesnya, aparat keamanan memiliki peran vital untuk menjaga distribusi logistik dan memastikan seluruh tahapan Pilkada berjalan dengan baik.
Diharapkan, masyarakat juga bisa berperan aktif dengan tetap tenang dan waspada, serta tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin mengganggu kelancaran Pilkada. Keamanan Pilkada adalah tanggung jawab bersama, dan dengan sinergi yang kuat antara aparat keamanan dan masyarakat, demokrasi Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang.
)* Penulis merupakan kontributor Beritakapuas.com